Vomentt jangan lupa readers(:*****
Setelah keluar dari toilet, athira pun segera menuju ke kelasnya.Dan setelah di depan kelasnya, ia melihat sudah lumayan banyak murid yang datang, nessa,neira,dan wulan pun sudah ada.
Lalu athira melihat ke arah bangku yang ke empat dimana tempat duduk raka berada.
Melihat raka yang tidak ada dikelas, membuat athira menghembuskan nafasnya lega,
Kemudian Athira pun masuk melangkah ke kelasnya, dan segera duduk di samping nessa, yang kini sedang membaca novelnya.
Neira dan wulan melihat athira datang lalu wulan dan neira menyapa athira dengan ramah.
"haii thiraaaa"ucap neira dan wulan berbarengan.
Namun athira hanya melihat mereka lalu tersenyum kecil.
Merasa ada seseorang, nessa pun mendongak melihat ke samping kirinya, dan terlihat athira yang kini sedang menekuk wajahnya dalam lipatan tangannya di meja.
Nessa pun menaikan sebelah alisnyaNeira dan wulan pun juga ikut bingung, ada apa dengan athira? Itu yang mereka fikirkan sekarang.
Lalu nessa pun yang membuka pertanyaan untuk athira.
"kenapa lu thir? Kok datang datang muka udah di tekuk aja? " ucap nessa pada athira yang kini masih menekukkan wajahnya.
"iya nih, kenapa sih luh? Pagi pagi udah cemberut aja?"ucap neira bingung yang melihat temannya ini.
Athira pun ahkirnya mendongkak kan kepalanya, lalu melihat teman temannya ini dengan malas.
"gak, gapapa, cumaa lagi badmood aja. " kata athira sambil tersenyum kecil pada teman temannya.
Namun neira merasa ada sesuatu yang aneh pada athira,lalu memicingkan matanya ketika melihat
Muka athira sedikit memerah."hmm, thir lu pake blush on yah? Wah athira udah mulai dandan yah!?? " ucap neira pada athira lalu tersenyum jahil.
Wulan dan nessa pun yang mendengar pertanyaan neira pada athira juga ikut ikutan bertanya tanya, karena memang athira mukanya sedikit memerah.
Athira yang mendengar pertanyaan neira pun menggelengkan kepalanya pelan.
"gak, gua gak make blush on kok, yah kali gua pake kaya begituan ke sekolah, emang gua mau ikut kondangan apa!?? "ucap athira dengan sebelah alisnya naik lalu kemudian tertawa kecil.
Neira yang mendengar jawaban athira pun mengernyitkan dahinya, lantas bertanya lagi pada athira yang kini masih tertawa kecil.
"serius? Kok muka lo bisa merah gitu? Kaya abis di apain aja? " ucap neira pada athira.
Lalu athira pun menghentikan tawanya, lalu dia ingat kejadian tadi dimana ia bertatapan muka dengan raka yang berhasil membuat pipinya memerah.
Athira pun menyentuh pipinya dengan ke dua tanganya,
"hmm mma sa-sih, lu salah liat kali, pipi gua manaa ada merah"ucap athira dengan nada yang gugup, dan di ikuti oleh tawa kecil.
Athira pun kini sudah gugup melihat neira yang sepertinya tidak percaya dengan jawabanya.
Lalu athira pun mengehembuskan nafasnya lega, ketika neira mengangkat bahunya acuh lalu mengeluarkan ponsel dari sakunya lalu memainkannya.
Athira kini masih memegang pipinya, athira pun menepuk nepuk pipinya seakan akan kalau ditepuk seperti itu pipinya yang memerah akan hilang, padahal sebaliknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rakatra
Подростковая литератураBerawal dari pertolongannya ia malah harus terjebak dengan siswa satu sekolahnya, entah kenapa ia merasa menyesal telah melakukan pertolongannya itu, bukan apa apa masalahnya siswa yang dihadapinya adalah siswa yang bernotabane POPULER disekolahnya...