Selamat membaca ridears:*
🍀🍀🍀
Athira pov
Sekarang aku sedang mencari namaku di papan mading, tapi kenapa belum ketemu juga?
Ily sudah ke kelas barunya sekarang, tapi aku masih mencari namaku di mading.
Masa iyah nyelip? Gak bakal lah.
Lalu aku merasa satu persatu murid murid yang tadi memenuhi mading lama-lama mulai meninggalkan mading dan menuju ke kelas barunya.
Dan sekarang tinggal aku, aku harus cepat menemukan namaku, aku gak mau kalau harus duduk paling belakang.Lalu ahkirnya setelah beberapa menit, namaku ahkirnya ketemu juga.
Aku pun menjentikan jariku.
"nah ini dia nama gua!"kataku.
138.Athira Adelia//11 IPA 3
Waaahh!aku masuk ipa 3.
Lalu aku pun menyebutkan kelasku namun ternyata ada seseorang juga yang menyebut kelas ipa 3.
"ipa 3"
"ipa 3"
Lho? Kok kayaknya ada orang yang nyebut kelas ipa 3 juga? Karena penasaran aku pun menengok ke arah kananku dimana suara laki-laki itu berasal.
Eh?
Cowo ini tampan! Rambutnya kecoklatan, tinggi, punya mata tajam dan hidung mancung. Wow.
Lalu aku mencoba bertanya padanya.
"ipa 3 juga yah? ".kataku dengan sedikit gugup dan sopan.
Namun si cowo itu hanya menatapku sekilas lalu pergi dari papan mading.
"ihh yaampun jutek bangett."kataku sambil geleng geleng kepala.
Kemudian aku pun langsung pergi menuju ke kelas baruku berada yaitu di lantai 2, aku pun langsung menaiki tangga.
Kelasku ada di pojok dekat kelas ipa 2,semoga kelasnya belum terlalu ramai.
Sambil berjalan aku memikirkan, aku nanti duduk sama siapa yah? Ily kan gak sekelas, hmm..
Udah lhaa biarin, nanti juga ada.
Dan setelah itu aku sudah sampai di depan pintu kelas ku tertanda di atas pintu kelasku ' IPA 3'.Aku pun menengok sedikit kedalam kelasku, sudah ada beberapa orang tapi tidak terlalu ramai banget.
Aku pun langsung melangkahkan kakiku ke dalam kelas dengan sedikit gugup, karna aku akan mendapat teman baru dan suasana kelas baru, namun tiba-tiba langkahku terhenti ketika melihat seorang perempuan duduk di kursi no 2 sambil memainkan handphone nya tidak terlalu tertarik dengan sekitar.
"Ituu.. Ituu, nessa! Yah itu nessa." Pikirku.
Aku senang sekali dan tak percaya karena aku sekelas dengan nessa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rakatra
Teen FictionBerawal dari pertolongannya ia malah harus terjebak dengan siswa satu sekolahnya, entah kenapa ia merasa menyesal telah melakukan pertolongannya itu, bukan apa apa masalahnya siswa yang dihadapinya adalah siswa yang bernotabane POPULER disekolahnya...