Apesss

247 38 24
                                    

Happy Reading...

Aduhh bagaimana nihh, kok si mak lampir ada disini?, aku harus apa.

Silampir pun mendekatiku dan memelukku,  dengan refleks aku mengangkat tanganku karena tidak mau menyentuhnya.

"Ihh, apasih lepasin gak! Lepas!" Aku berusaha melepaskan pelukannya.

"Gak mau, aku kangen kamu biel. Emangnya kamu gak kangen sama aku?"

"Nggak! Gak akan pernah!, udah awas" dengan sekuat tenaga aku pun akhirnya berhasil melepaskan pelukan si mak lampir. Dan dengan segera berlari mendekati melody fajar merangkulnya. Si jutek hanya melihatku dengan tatapan cengo.

"Eh, mak lampir! Lihat... lihat nih cewek yg kurangkul. Kenalin dia pacarku" aku bisa merasakan kalau melody tengah terkejut dan berusaha melepaskan rangkulan ku. Tapi aku tidak mau, dan berbisik padanya. "Pliss, kali ini aja tolongin aku. Suruh dia pergi. Kumohonnn"

"Nabiel! Aku gak Terima ya kalau kamu punya pacar! Aku tunangan kamu!"

Si mak lampir ngotot banget pengen jadi tunangan ku. Aku kan udah nolak dia.

"Eh, mak lampir! Lihat, lihat nih jari gue. Apa ada loe lihat gue pake cincin yg sama seperti loe pake? Nggak kan? Itu artinya gue gak mau tunangan sama loe. Waktu itu gue udah batalin semuanya"

"Iya, tapi kan tante fira gak setuju. Dia maunya aku yg akan jadi menantunya, istri kamu nabiel!"

Si jutek diam aja lagi, gak bantu saka sekali. Kulihat dia hanya menahan tawa. Emangnya apa yg lucu?
Aku harus mulai drama lagi, kayaknya. Aku pun membalik tubuh melody, dan dia menatapku dengan bingung.

Oke, Action!

"Sayang, kamu jangan dengerin dia ya. Dia itu bohong, aku sama sekali gak tunangan sama dia. Siapa juga yg mau sama mak lampir?" melody masih diam melihatku, aku memberikan kode mata padanya. "Pliss.." bisikku.

"Ahh, baiklah" bisiknya juga membuatku senang. Dia pun melihat simak lampir dari atas sampai bawah.

"Nama kamu siapa?" tanya melody.

"Mak lampir" jawabku dengan cepat, lagian ngapain sih malah nanya namanya.

"Nabiel! Aku kan punya nama, masa kamu...."

"Syuttt... mak lampir kamu gak boleh ya bentak pacar aku. Kamu gak punya hak!" ucap melody dengan tenang memotong ucapan mak lampir. 

"Kamu yg gak punya hak! Aku ini tunangannya nabiel!"

"Tunangan? kamu udah dengar kan tadi apa yg nabiel bilang? Dia gak suka sama kamu, Mak lampir!"

Wahh asyik juga lihat dua cewek lagi berantem. Ngerebutin aku lagi. Ada jual popcorn gak ya? kan lebih enak nonton sambil makan popcorn. hehe.

"Lagian ya mak lampir, kamu itu bukan tipenya nabiel. Nabiel itu suka nya cewek yg kayak aku. Cantik, manis, dan lihat style aku, lebih oke dari kamu"

Kalau kulihat sihh, bener juga. Stylenya melody lebih cocok dimataku. Daripada simak lampir, dia hanya pakai kain pendek. Ck ck ck.

Si jutek bisa juga diandalkan, lihat simak lampir jadi terdiam. Wajahnya udah kayak banteng ngamuk, merah,  siap untuk nyudruk mangsanya. Dan... oh my God.. NYUDRUK!!!

Dengan secepat kilat, simak lampir menjambak melody. Sepertinya dia tidak bisa lagi menahan emosinya.
Mereka berdua jambak-jambakan didepan cafe.

Dan aku? Apa yg harus aku lakukan? Aku tidak tau bagaimana caranya melerai cewek yg sedang berkelahi. Bisa-bisa aku yg jadi korban.

Tapi.. gak mungkin aku hanya diam menontonin mereka.

BrondongManis : kepincut di cafe Rain ☕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang