17

254 32 7
                                    

Maaf jika ada typo

.
.
.

*****

Saat sampai diparkiran nabiel menghempaskan helmnya ketanah dengan kasar. Dia melampiaskan amarah nya kehelm itu.

'Sialan naomi, dia menjebakku dengan cara seperti itu. Sebenarnya apa yg dia ingin kan dari ku?' tanya nabiel dalam hati.

Melody yg sedari tadi melihat nabiel marah-marah menghampiri nabiel sambil mengambil helm tadi.

"Nabiel, kamu kenapa?" tanya Melody dan memberikan helm nabiel.

"Kak melody, baru sampai? Bukan nya tadi berangkat pagi" tanya nabiel balik. 

"Iya, tapi singgah sebentar sarapan"

"ohh..."

"Terus kamu kenapa marah-marah diparkiran?" tanya melody lagi.

"Lagi kesal aja"

Melody pun tidak bertanya lagi ketika melihat ekspresi nabiel yg tidak mau bercerita.

Mereka terdiam sesaat bingung mau ngapain. Entah kenapa suasana nya jadi canggung. Nabiel melihat kearah melody yg hari ini terlihat lebih cantik. Dia seolah lupa dengan masalah nya karena terpukau. Dadanya berdebar dan matanya tidak lepas dari wajah melody yg seolah-olah terlihat bercahaya. Dia yakin kali ini dia benar-benar jatuh cinta. Dia yakin dia sudah menemukan pengganti sinka di hati nya. Semoga saja melody bisa melepaskan ku dari bayangan sinka, ujar nabiel dalam hati.

Melody yg merasa diperhatikan menoleh kearah nabiel yg masih terpaku.

"Nabiel" melody menyentuh lengan nabiel.

"Eh.. ya, kenapa kak?"

"Kamu masih mau disini?" tanya melody. Seketika nabiel terkejut dan langsung melihat ke jam tangannya.

"Yaampun, kelasku sudah dimulai" dia pun langsung lari, tapi dia berbalik kembali melihat kearah melody.
"Kakak gak masuk?" tanya nabiel berniat mengajak masuk bareng padahal mereka beda gedung.

"Kamu diluan aja, aku lagi nunggu seseorang" jawab melody.

"Yaudah, aku diluan ya kak" nabiel langsung lari tanpa menunggu jawaban melody.




****

Boby yg saat ini tengah duduk dikantin rasanya ingin tertawa saat melihat nabiel yg baru masuk kekantin dan tengah berjalan kearahnya sambil mendumel.

Nabiel sudah duduk didepan boby dan pecahlah tawa boby yg sedari tadi ditahannya.

"Hahahahahaha" suara tawa boby yg menggelegar seketika membuat seisi kantin melirik kearah mereka. Dan ketika mereka melihat kearah nabiel serentak mereka semua tertawa. Menertawakan wajah nabiel yg saat ini seperti papan tulis. Wajahnya penuh dengan coretan spidol. Gambar lingkaran disekitar mata, kumis kucing, titik-titik tidak beraturan dipipi, dan garis kerutan dikening. Semuanya dicoret pakai spidol yg untungnya bukan permanen. Pelakunya adalah pak Agus dosen kesayangan nabiel yg masuk pagi tadi kekelasnya. Terlambat masuk kelas maka spidol lah yg berbicara, itulah moto pak agus.

"Eh,eh, kenapa kalian semua tertawa?! Belum pernah lihat wajah ganteng dilukis!?" seisi kantin masih belum menghentikan tawanya.

"Eh, kamu, kamu, kamu.. kalau gak berhenti tertawa jangan harap aku mau foto sama kalian lagi" seketika cewek-cewek yg ditunjuknya tadi menghentikan tawa mereka. Mereka memang sering minta foto bareng nabiel.

Ketika dia melihat semua sudah berhenti tertawa lalu nabiel duduk kembali dengan wajah kesal.

"Gak lo, gak pacar lo sama-sama ngeselin. Taunya ngetawain doang, gak bantu sama sekali"
ujarnya pada boby yg masih tertawa kecil.

"hehe, lagian biel sebelum kesini lo harusnya ketoilet dulu tuh bersihin muka. Lo sendiri kan mempermalukan diri lo sendiri"

"Gue gak sempet bob, perut gue dari tadi nyerocos mulu minta makan, gue kan kasihan dari malam tadi dia gak gue kasih makan" ujar nabiel sambil mengelus perutnya dengan sayang.

"Serah lo deh biel, kenapa gue harus punya temen seaneh lo"

"Eh harusnya tuh lo bersyukur ketemu gue. Kalau bukan karena gue lo gak bakalan bisa jadian sama shania sampai sekarang"

"Iye, iye gue kalah deh.."

Nabiel pun membuka kotak bekal yg sedari tadi dibawanya.

"Wihh enak nih nasi goreng, dari siapa biel?"

"Lo lihat walaupun muka gue comeng kayak gini tapi ketampanan gue gak pernah luntur. Nih buktinya fans gue masih setia ngasih gue makan" ujar nabiel yg membuat boby rasanya ingin memuntahkan kembali bakso yg dimakannya tadi. Nabiel bener-bener kepedean. Tapi emang benar sih boby gak bisa mnyangkal kalau fans girl nabiel banyak dikampus ini.

"Bob"

"Hmm.."

"Gue mau minum"

"Ya minumlah, ngapain lo permisi kegue"

"Lo gak peka banget ya"

"Yee ngapain gue pekain lo, bukan pacar kok"

"Setidaknya gue ini sahabat sejati lo, peka dikit dong"

Boby yg sedari tadi main game diponselnya pun melirik kearah nabiel dengan kesal. Dan semakin kesal melihat senyuman sok manis nabiel.

"Oke, oke, jadi lo mau minum apa?" tanya boby.

"Seperti biasa ya bob, jus mangga"

"Mana uangnya" boby menjulurkan tangannya meminta uang nabiel.

"Didompet lo ada uang kecil gak?" tanya nabiel.

"Ada sih, uang sepuluh ribu, kenapa?"

"Lo pake itu dulu, kembaliannya ambil lagi untuk lo" ujar nabiel santai.

"Sialan, bilang aja lo mau ngutang" bertambah lagi kekesalan boby, nabiel pun hanya terkekeh melihat boby yg sudah berjalan kearah tukang jus.

Tak berapa lama ponsel nabiel bergetar dan melihat ada panggilan dari nomor yg tidak dikenalnya. Awalnya nabiel mengabaikan panggilan itu, tapi setelah getaran yg ke 5 dengan terpaksa dia menerima panggilan nomor itu.

"Halo siapa nih? Lo gak tau apa gue lagi makan" tapi nabiel sama sekali tidak mendengar suara apapun.

"Halooo, gue matiin ya..." ucapan nya terpotong saat mendengar suara tangisan.

"Halo, ini siapa?" kali ini nabiel bertanya dengan lembut karena dia sama sekali tidak bisa mendengar suara tangisan wanita. Dia sangat membenci hal itu.

"Nabiel... tolong aku.." tuut tuut tuut seketika panggilan terputus setelah si penelpon berujar dengan suara lirihnya tapi masih bisa didengar dengan jelas oleh nabiel dan dia juga mengenal sipemilik suara. Dengan segera dia menelpon kembali nomor itu tapi nomornya sudah tidak aktif.

Seketika dia teringat dengan kejadian 3 tahun yg lalu. Dimana sinka juga menelponnya dengan suara dan kata yg sama.

Tidak, nabiel tidak mau hal itu terulang lagi. Dia tidak mau kehilangan lagi. Dia harus segera mencari sipenelpon tadi. Dia harus menolong nya.

Nabiel pun segera lari meninggalkan barang-barangnya dan juga boby yg baru datang membawakan jus nya.

"Biel, lo mau kemana?" tanya boby tapi nabiel tidak menjawab dan terus berlari.

'Ada apa dengan nya?' tanya boby pada dirinya sendiri.





*****






.

TBC
Kikikuya48



BrondongManis : kepincut di cafe Rain ☕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang