Saka dari tadi manyun. Dia sebel tadi pas dia nanya ke Daniel kalau dia masih Gay atau enggak Daniel malah ngejawab 'mungkin', kan bikin Saka bete. Kalau Daniel normal gimana sama nasibnya? Masa iya dia di campakan gitu aja.
Saka udah cinta sama Daniel. Hati dia cuma tau Daniel seorang. Jadi Saka gak mau pisah sama Daniel.
Pokoknya Saka harus bikin Daniel Gay lagi. Saka gak rela kalau Daniel balik normal lagi. Saka harus nunjukin ke Daniel kalau dia cinta banget sama Daniel, siapa tau Daniel tergugah terus kembali ke dalam pelukannya.
Sore ini setelah jam perakteknya selesai Saka sengaja nungguin Daniel. Dia ingin pulang bareng sama Daniel, mumpung jadwal Daniel hari ini gak padet. Terus dia juga gak lagi bawa mobil sendiri.
Saka langsung nyamperin Daniel saat cowok oriental itu keluar dari ruang operasi. Saka langsung memberikan Daniel cengiran termanisnya.
"Kenapa kamu belum pulang?"
Tanya Daniel heran karena Saka masih ada di rumah sakit. Padahal jam perakteknya sudah habis dari tadi, juga Daniel tadi udah berpesan untuk Saka pulang duluan aja naik Taxi."Aku mau pulang bareng sama kamu."
Ucap Saka gelendotan di tangan Daniel."Lapas Sa."
Daniel melepaskan tangannya secara paksa dari tangan Saka yang bergelayut padanya."Kamu kenapa sih Niel, gak pernah mau deket sama aku, kamu udah gak cinta lagi sama aku?"
Tuduh Saka."Kita masih di rumah sakit Sa."
"Selalu itu yang kamu bilang Niel. Kalo kamu gak cinta sama aku lagi tinggal bilang aja, paling aku cuma nangis 7 hari 7 malem doang."
"Aku capek Sa, ayo kita pulang!"
Ajak Daniel jalan duluan ninggalin Saka yang lagi misuh-misuh sebel."Aku naik Taxi aja."
Ucap Saka yang masih bisa di denger sama Daniel."Jangan aneh-aneh Sa."
Daniel berhenti melangkah, dan menarik tangan Saka dengan paksa."Aku gak mau pulang sama cowok yang gak cinta sama aku. Lepasin aku Niel!"
"Jangan kaya anak kecil, kamu udah dewasa."
Ucap Daniel dingin tanpa melepaskan tangannya dari Saka."Aku tuh gak bisa di giniin! Aku minta di pulangkan aja."
"Kamu mau di pulangin kemana? Panti kita aja udah gak ada."
Saka diam, dia mikir. Benar apa yang di katakan Daniel. Dia mau pulang kemana? Dia kan gak punya rumah, panti tempat dia tinggal dulu udah gak ada lagi. Rumahnya cuma apartemen yang di tinggali berdua sama Daniel.
Tapi kok Deniel tega ngomong gitu sama dia, Saka kan jadi sedih. Sedih karena belum mampu beli rumah sendiri.
Deniel membukakan pintu mobil untuk Saka.
"Masuk Sa!"Saka mencabikan bibirnya, matanya sudah berkaca-kaca. Ingatkan kalau Saka itu cengeng, hobinya nangis.
"Kamu kok jahat sama aku Niel."
Saka mulai terisak."Kita pulang Sa."
"Aku gak mau pulang, aku mau tinggal di hotel aja."
Ucap Saka."Mau nginep di hotel mana? Biar aku anterin."
Saka langsung menghentikan tangisaannya saat mendengar omongan Daniel."Kok kamu gitu sih Niel? Kenapa kamu gak nyegah aku?"
"Ngapain aku cegah, toh kamu nginepnya di hotel bukan di kolong jembatan. Pasti aman."
Ucap Daniel santai."Kamu jahat."
Saka masuk ke dalam mobil dengan kesal. Daniel menyusul masuk ke kursi pengemudi dan melajukan mobilnya ke apartemen mereka. Sepanjang perjalanan Saka cemberut. Pokoknya dia mau ngambek sama Daniel.

KAMU SEDANG MEMBACA
Emergency Love [END]
RomanceIni hanya cerita cinta antara dokter bedah yang dingin dengan doter anak yang hiper aktif dan pecicilan. Mpreg [DanielXSaka] yang udah baca Balada Anak Kosan pasti tau siapa mereka.