B : Lelaki Jepang

4.6K 840 175
                                    





JIKO : SUNGTARO
Dont forget Vote and Comment.








事故

Hari sudah gelap, tepatnya benar-benar gelap tidak ada bintang ataupun bulan. Apalagi suhu yang semakin dingin. Namun anehnya seorang Lee Sungchan, malah berjalan memasuki perumahan itu lebih jauh. Ya, memang ada hubungan dengan ide gila yang ada di pikirannya.

Jadi idenya, Sungchan akan mendatangi salah satu rumah dan meminta ijin menginap untuk satu malam. Karena jarak penginapan dari perumahan tersebut cukup jauh dan harus naik sinkansen. Jadi Sungchan memilih ide gilanya, apalagi Sungchan minim berbahasa Jepang ditambah dia tida bisa naik sinkansen. Sekarang Sungchan benar-benar menyesal membuang waktu berjalan asal selama setengah jam.

Setelah masuk ke perumahan itu lebih jauh, dia pun menemukan rumah yang cukup besar. Sungchan pun menatap rumah itu dengan pandangan memuja.

"Keliatan rumah orang kaya nih, pasti mau nolongin aku," gumam Sungchan. Kemudian dengan segala keberanian, Sungchan masuk ke halaman rumah tersebut, yang anehnya gerbangnya tidak dikunci.


Hiks, Hiks, Hiks, Hiks

Sungchan tidak tuli, saat ingin masuk ke halaman rumah tersebut, dia mendengar suara orang menangis. Dengan cepat Sungchan memasuki rumah itu dan yang dia dapati adalah...

Sesosok lelaki mungil, yang menangis terisak di depan pintu rumah tersebut.

"Hiks, Yuta sunbe ga doa o akete, chansu o kure,"

( trans : Yuta sunbae buka pintunya, beri aku kesempatan )

Sungchan hanya mematung melihat lelaki itu terisak, namun dengan cepat Sungchan jongkok di depan lelaki dengan surai blonde itu.

"Su- sumimasen, naze koko de naite iru nodesu ka?,"

(trans : permisi, kenapa kamu menangis disini?)


Setelah bertanya, Sungchan pun menepuk bahu laki-laki tersebut. Kemudian laki-laki itu mengangkat kepalanya. Mata mereka berdua beradu, Sungchan cukup terkesima dengan dua bola mata jernih milik pemuda tersebut. Namun acara terkesimanya harus terhenti.

Karena lelaki itu, menubruk badan Sungchan dan memeluk Sungchan dengan erat. Dan menangis kembali. Yang dilakukan Sungchan hanya mematung, bingung dengan semua hal yang terjadi.


事故

Sebelum lelaki itu menangis semakin keras di depan pintu rumah tersebut, Sungchan pun mengajak lelaki itu keluar. Dan mereka berdua berakhir duduk berdua di taman yang tak jauh dari rumah tersebut. Sungchan hanya diam menunggu lelaki Jepang itu menangis. Kemudian tak lama, terlihat bahu lelaki itu sudah tak bergetar lagi dan suara isakan dari lelaki itu tidak terdengar lagi. Sungchan bernafas lega, lelaki itu sudah berhenti menangis.

Lelaki itu setelah menangis hanya diam. Ya bisa jadi dia malu, karena menangis kencang di depan rumah orang ditambah ditemani orang asing pula.

" Go fuben o okake shite mōshiwakegozaimasen," ucap lelaki Jepang dengan pelan, yang masih bisa di dengar Sungchan. Namun, percuma saja karena Sungchan sama sekali tidak mengerti apa yang lelaki itu bicarakan dengan suara pelannya.

(trans : terimakasih sudah menemaniku, maaf merepotkan)

"Aduh, aku bener-bener gak paham dia ngomong apa." Sungchan mengusap tengkuknya pelan, merasa malu karena tidak mengerti.

Lelaki itu kemudian mengangkat kepala dan menatap Sungchan dengan mata berbinar.

"Tunggu, jadi kamu orang Indonesia? Aku juga orang Indonesia, aku bisa bahasa Indonesia," ucap lelaki itu tiba-tiba dengan wajah gembira. Disambut dengan wajah terkejut Sungchan.

"Wah saya selamat, saya kira kamu orang Jepang asli, blasteran toh?" tanya Sungchan antusias dan dibalas dengan anggukan semangat dari lelaki tersebut.

"Namaku Osaki Shotaro, blasteran Jepang dan Indonesia, sempat tinggal di Jogja sekitar 5 tahun," ucap Shotaro sambil mengulurkan tangannya.

"Kalau saya Lee Sungchan, blasteran Korea dan Surabaya, ke Jepang mau liburan aja." Sungchan menjabat tangan Shotaro yang terlihat sangat mungil.

"Kamu ke perumahan ini mau cari rumah saudara kamu ya? Ayo aku bantu cari." Shotaro mengusap kedua tangannya, suhu di Osaka benar-benar dingin.

"Sebenarnya saya mau menumpang tidur di salah satu rumah, karena saya tersesat dan tidak menemukan penginapan, sebenarnya bisa ke penginapan, tapi jaraknya jauh dan saya gak bisa naik sinkansen, ya begitu," jelas Sungchan panjang lebar sambil menunduk.

Shotaro yang mendengar cerita Sungchan tertawa, karena berpikir nasib cowok itu sangat sial. Sungchan sih hanya diam, ya diam-diam mengagumi tawa Shotaro yang sangat manis.

Setelah tertawa, Shotaro pun terdiam dan terlihat berpikir

"Aku ada ide, gimana kalau kamu sementara menginap di rumah ku, kebetulan aku tinggal sendiri," ucap Shotaro sambil menatap Sungchan.

Dengan wajah berbinar Sungchan mengangguk dengan cepat. Wah ternyata keberuntungan masih memihak Lee Sungchan.













☆ : Maaf ya kalau bahasa nya terlalu baku atau kurang jelas, soalnya kan Sungchan sama Shotaro orang asing dan sama sama orang luar, kalau pakai gue-lo agak aneh. Hehehe jangan lupa vote and comment

jiko, sungtaro   Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang