"Mau makan dulu gak?"
"Lo yang bayarin?"
"Patungan lah, Nyai. Akhir bulan tiris. Hehe."
Setelah berdebat sebentar nentuin mau makan dimana, akhirnya gue sama Jinyoung mutusin buat makan di Richeese Factory yang kebetulan baru buka cabang di mall tersebut.
Sebenernya gue doang sih yang mutusin buat makan di sana. Soalnya Jinyoung bolak-balik ngomong "ogah" pas gue narik tangannya buat masuk ke dalam situ.
Tapi namanya juga kekuatan hompimpa. Jinyoung harus nurut apa kemauan gue, karena tadi dia ngeluarin batu di saat gue ngeluarin kertas.
"Pesan chicken wings level berapa?" tanya si Mbak yang ngejaga kasir.
"4."
"0 bisa gak, Mbak?"
Gue langsung menyikut pinggang Jinyoung keras. "Apaan, sih? Kalo mau pesen level 0 mah mending makan di KFC sana!"
"Yaudah ayo ke KFC!"
"Gak mau! Gue bosen makan di KFC!"
"Tapi gue maunya ke KFC!"
"Gak bisa gituㅡ,"
"Maaf Mas, Mbak, tapi ini Richeese Factory. Jadinya mau pesan level berapa?"
Dan akhirnya dengan bersungut-sungut, Jinyoung memilih paket chicken wings level satu.
Sungguh cupu.
"Kenapa, sih?" tanya gue keki pas udah sampe di meja makan. "Lo gak bisa makan pedes apa gimana?"
Jinyoung yang udah duduk duluan cuma lanjut ngedumel sambil misahin piring gue sama dia, dan langsung baca doa makan.
Lah, dia ngambek?
Setengah ketawa, gue ikutan duduk di hadapan Jinyoung. Sumpah muka dia sekarang tuh lucu banget, kayak anak TK yang gak dikasih mainan kesukaannya.
Akhirnya kita makan sambil diem-dieman.
Gue udah mau makan potongan sayap yang ke empat di saat Jinyoung memanggil gue pelan.
"Nyai ..."
"Hm?" Gue mengangkat wajah gue, dan terlihatlah muka Bae Jinyoung yang merah padam.
"Gak kuat ... Pedes."
🌈
Guys tolong doain alur cerita ini karena aku mulai oleng
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Keep It: Bae Jinyoung ✔
Fanfictionif you don't wanna show it, then keep it. [#38 in SS] book 1; post it ©2017, alanaby.