♪ Jangan tertawa padaku seperti itu. Ketika aku melihatmu, sepertinya pikiranku telah dibaca ♪
.
.
.
Seperti hari-hari biasa sejak siswi cantik bernama Kyulkyung masuk ke sekolah itu 3 tahun lalu, para murid laki-laki masih saja tergila-gila pada pesonanya. Seringkali Kyulkyung harus dihadapkan pada kenyataan kalau kecantikannya malah membuat siswa-siswa satu sekolahan terlibat masalah karena tak mau kalah dalam memperebutkannya.
Bagi Kyulkyung, bergonta-ganti pacar adalah hal biasa. Tapi meski begitu, Kyulkyung tak pernah sembarang memilih siapa lelaki yang akan ia pacari. Sebut saja Baekhyun, siswa tampan ketua ekskul musik paling hits itu adalah satu contoh dari puluhan barisan para mantan high quality Kyulkyung.
Sejak ditempelnya poster pesta perpisahan, para pemuja Kyulkyung semakin menggila. Mereka berebut ingin menjadi pasangan Kyulkyung di pesta perpisahan hingga berani memberi gadis itu apa saja. Coklat dan bunga? Itu sudah mainstream! Lelaki-lelaki itu lebih sering memberi Kyulkyung ponsel baru, perhiasan, bahkan ada pula yang menjanjikan liburan keluar negeri. Mungkin kelihatannya seperti enak sekali hidup sebagai gadis cantik macam Kyulkyung yang digilai para kaum adam, padahal kenyataan yang dirasa Kyulkyung tidak sepenuhnya seperti itu. Hari-harinya tak setenang gadis-gadis lain, pasti ada saja lelaki yang menggodanya dengan sedikit memaksa. Memang ya, jelek bisa jadi ujian, cantik pun bisa jadi cobaan.
"Kyulkyung! Mau ya pergi ke pesta perpisahan bersamaku?"
"Maaf! Tapi aku sedang tidak mood membicarakan itu, lain kali saja ya!" Jawab Kyulkyung penuh senyuman manis yang diakhiri dengan flying kiss dari bibir seksinya. Namun sedetik kemudian, raut Kyulkyung berubah 180 derajat.
Jujur saja ia ingin sekali cepat-cepat mengakhiri masa SMA-nya ini, dan berhenti menjadi gadis populer. Cukup 3 tahun masa SMA ini saja ia dibuat lelah menghadapi lelaki-lelaki gila itu, jangan lagi!
"Hai, Kyulkyung!" Sapa teman lelaki satu kelasnya, Chanyeol, sesaat setelah ia duduk di bangkunya. Entah kebetulan atau apa, lelaki culun satu itu memang selalu memilih tempat duduk tepat di belakang Kyulkyung sejak mereka kelas 1.
Seperti murid culun kebanyakan, Chanyeol juga tak pernah banyak bicara. Satu hal yang pasti dilakukan Chanyeol saat pandangannya beradu dengan pandangan Kyulkyung adalah menyapanya, dan gadis itu pun tak pernah keberatan membalas sapaannya dengan sapaan balik atau sekedar lambaian tangan yang disertai senyuman lebar.
"Hai juga, Chan."
Melihat keringat membanjiri wajah gadis itu, Chanyeol berinisiatif mengambil beberapa lembar tisu dari dalam tasnya. Lelaki itu beranjak, mendekat ke hadapan Kyulkyung dan berjongkok untuk menyetarakan tinggi badannya dengan Kyulkyung yang sudah terduduk lesu di bangkunya.
"Terimakasih, Chan. Kau baik sekali." Ucap Kyulkyung, tangan Chanyeol masih bergerak mengelap keringat di wajahnya.
Chanyeol tersenyum, canggung. "Sama-sama."
Ting! Lampu pijar di otak Kyulkyung seolah menyala. Sebuah ide cerdas terbesit kemudian.
Kyulkyung membalikkan tubuhnya, duduk menghadap Chanyeol yang duduk di belakangnya. Dengan wajah dan tatapan yang menggoda, gadis itu menatap wajah Chanyeol lekat-lekat tanpa berkedip yang seketika membuat siempunya wajah salah tingkah.
"Ke-kenapa... Kau menatapku seperti itu?"
"Aku penasaran."
"Pe-penasaran?" Kening Chanyeol berkerut, bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE WAR SERIES
FanficSetiap pertemuan pasti mempunyai akhir. 8 kisah cinta dengan rasa berbeda dari siswa-siswa kelas 3 SMA yang akan menghadapi pesta perpisahan mereka sebentar lagi. Akankah mereka semua bisa menciptakan akhir yang bahagia dan meninggalkan kenangan ind...