Pagi hari yang cerah, ada sekelompok anak laki-laki dikelas 12.1 yang sedang bermain TOD atau yang lebih di kenal orang dengan jujur atau tantangan.
"NANDO KENA!" Kata Aldiano senang, karena beberapa menit yang lalu dia di tertawai Nando karena mendapat dare yang sulit
"Anjir banget nih botol!" Kata Nando dengan nada marah
"Truth or Dare?" Tanya Raydan
"Dare" Kata Nando dengan nada malasnya
"Halah, biasanya juga jujur" sahut Darka di kursi depan Nando
Nando dengan wajah nya yang kesal tidak menjawab sahutan Darka. Baru saja dia senang karena Aldiano kena.
"Lo harus nembak adik kelas di sekolah ini" ucap Ravelo semangat, soal memberi tantangan dia sangat semangat
"Lah?! gue aja ngga tau semua adik kelas disini," sahut Nando menahan emosi
"Ada satu adik kelas yang gue kenal, ngga begitu sih tapi kayaknya cocok sama lo. anak kelas 10.3" Kata Ravelo
"Ya udah begini aja, lo nembak tuh adik kelas. Mau lo nyaman atau ngga sama dia lo harus putusin dia selama satu bulan. Dan lo harus nembak dia tiga hari dari sekarang!" Kata Aldiano lalu tersenyum jahil
"Lah? Wah jahat banget lo sama gua!" Kata Nando tak terima
"Mau ngga??" Tanya Aldiano menantang sementara Nando hanya diam tidak menjawab pertanyaan itu
"Yaelah cupu bener lo Nan!" Sahut Raydan lalu tertawa jahil
Nando diam sebentar untuk berfikir, jujur saat ini hati dan otaknya sedang bertabrakan. Hatinya bilang kalau jangan lakukan hal bodoh itu karena pasti dia akan di bilang kakak kelas yang hanya bisa melukai hati adik kelas nya sendiri, beda lagi dengan otaknya yang tak ingin bilang cupu oleh teman-teman nya.
"Okey, gue mau!" Kata Nando mantab dan mereka semua terkejut dengan jawaban itu
"Serius lo Nan?" Tanya Raka pelan kepada Nando lalu dijawab anggukan oleh Nando.
"Baiklah, tiga hari dari sekarang" ucap Raydan mengingatkan
Nando mengangguk dan tidak lama geng nya itu pergi. Nando langsung menidurkan kepalanya di atas meja dan memukul meja itu sekuat tenaga. Jujur saja, dia tak mau di anggap laki-laki brengsek di depan semua anak sekolah. laki-laki yang hanya bisa memainkan perasaan perempuan seenak hatinya. Karena Nando tahu, perasaan itu bukan untuk di permainkan.
"Argh! kenapa harus gue sih!" Kata Nando mengacak rambutnya, dia masih tak percaya dengan kejadian tadi
"Siapa yang suruh lo buat ikut permainan si Ravel sama Aldi?" Suara perempuan dari ambang pintu itu membuat Nando menolehkan kepalanya
Betapa terkejutnya Nando saat melihat perempuan itu,"Inand?"
"kenapa lo harus terima tantangan begitu, Nan?" Tanya Inand dengan nada meng-introgasi
"Entah lah, gue salah ngikutin kata otak gue" kata Nando menyesal
"Ya kalo begitu kenapa lo harus nerima tantangan itu!" kata Inand marah
"Oh gue tahu! Pasti karena takut di katain cupu kan? Ngaku!" Lanjut Inand masih dengan nada marah
"Kenapa lo bisa tau?"
"Gue tau kok, semua cowok memang begitu."
Mendengar kata Inand yang dingin itu membuat Nando bungkam. Nando dan Inand adalah sahabat sejak kecil, bahkan sampai sekarang Nando menganggap Inand adalah adiknya sendiri.
"Udah ngga ada cara lain lagi, Nan. Selain lo nembak adik kelas itu"
"Ngga bisa, Nand."
"Lo bisa, kalau lo mau berusaha." setelah mengucapkan kata-kata itu, Inand pergi meninggalkan Nando yang diam mematung
"Lo bisa, kalau lo mau berusaha."
Kata-kata Inand barusan selalu terbayang di pikiran Nando.
——————
KAMU SEDANG MEMBACA
TOD In Love
Romance[BOOK 1] Kisah seorang lelaki tampan yang menjalankan tantangan dari teman temannya dan harus berpacaran dengan seorang adik kelas cantik. Mereka belajar untuk saling mencintai walaupun ada banyak tantangan yang mereka lewati sampai akhirnya lelaki...