Bandung, 10 Juli 2017
Mendung.
"Huftt~"
Aku mengghela napas pendekku tanpa berniat memalingkan wajahku dari jendela besar ini. Karena dari jendela besar inilah, aku mampu melihat pemandangan diluar sana yang menampakkan jalan raya Bandung yang kembali padat setelah hujan mengguyur kota kembang ini.
Aku yakin, pasti ada sebagian dari mereka yang menggerutuki hujan yang tiba-tiba saja turun ditengah sibuk-sibuknya mereka mengejar waktu untuk pergi bekerja, sekolah atau ke suatu tempat lain yang mendesak.
Tapi tidak sepertiku, aku sangat menikmati hujan yang turun. Hawa dingin yang selalu hadir setelah hujan menjadi alasan besarku untuk kembali berkunjung ke Kedai Coffee ini. Di kedai Coffee inilah, aku mampu menghangatkan tubuhku dengan secangkir Coffee Expresso yang begitu aku suka. Dan tujuan lain aku selalu mendatangi Kedai Coffee ini terus menerus saat hujan adalah ...
"Prilly ?"
Aku tertegun dan dengan sigap memposisikan kepalaku ke depan saat suara serak itu menyebut namaku.
"Ah~ hai Kak !" ucapku gugup.
Dia adalah salah satu alasanku datang kesini. Kak Ali.
"Kamu datang lagi hari ini ?" tanyanya seolah tak percaya jika aku kembali kesini. Ya wajar sih, karena memang aku baru datang kesini dua hari yang lalu.
Glek.
Aku mengangguk kikuk. Entah sihir atau kutukkan apa yang Kak Ali pakai untukku, yang jelas berada didekatnya membuatku menjadi orang yang pendiam dan sulit bernapas seperti ini.
"I..iya Kak... Hawa diluar sana begitu dingin ja...jadi aku manpir kesini untuk menghangatkan tubuhku dengan Coffee Expresso ini..." jawabku sebisa mungkin terlihat tenang meskipun dalam hati aku gugup sekali !
Ayo lah Pril, kamu sudah berteman dengannya berbulan-bulan tapi kenapa rasa deg-deg'an itu selalu muncul ? Ish !
"Oh seperti itu ya..." gumam Kak Ali sembari menarik kursi dihadapanku tanpa lebih dahulu meminta izin padaku.
Duk.
Dengan mudahnya ia menduduki kursi dihadapanku tanpa tau jika aku terus menahan napas saat ia melakukan semua itu ?!
"Kebetulan kamu datang hari ini, aku temani kamu ya ? Kebetulan Kedai agak sepi hari ini." pintanya mengedarkan ke segala penjuru arah Kedai Coffee ini.
Yaaa ... Memang Kedai ini agak sepi hari ini. Mungkin karena sekarang masih jam-jam sibuk bekerja.
"Hei ! Kok malah melamun ?" jelas Kak Ali lagi dengan menjetikkan jari nya tepat di wajahku. "Boleh tidak ?"
"Tentu saja boleh Kak !" jawabku spontan dan hemm sedikit keras. "Ma...maaf Kak..." lanjutku menahan rasa malu.
Kamu memang memalukan Prilly. Teriakkanmu tadi bisa saja membuat Kak Ali menjadi ilfeel atau bahkan ia bisa menebak kalau kamu menyukainya lalu ia menjauh darimu karena hal itu ??!!! Ohhh tidak !
"Hahahaha ..."
Tunggu.
Kak Ali tertawa ? Sungguhkah ia tertawa ? Karena apa ? Ucapanku atau hal lain ?
"Kamu memang lucu ya Pril hahaha ... aku tau kamu senang kalau aku temani karena aku tampan bukan ?" tanyanya penuh kepercayaan yang tinggi. " Tidak usah melihatku seperti itu. Aku sudah tau kok, kalau aku memang tampan dan banyak digilai Perempuan-perempuan diluaran sana. Kamu beruntung menjadi salah-satu Perempuan yang bisa mengobrol bahkan berteman denganku Pril, Hahahahaha~~~" gelak tawanya pecah seolah yang ia katakan adalah lelucon lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Pendek Alpril
Short StoryCerita pendek tentang Aliando dan Prilly. Selamat membaca !