"Li, kok lo masih disini ?"
"Ini kelas gue dodol ! Ya iyalah gue disini."
"Bukan itu arab !" umpat Rehan menatap sebal nan gemas kepada temannya itu. Bagaimana tidak gemas jika ia menanyakan hal serius tapi malah dibalas dengan candaan garing.
"Ya terussss ???" tanya Ali, si kutu arab teman kesayangannya Rehan.
"Prilly di----"
"APA ?! PRILLY KENAPA HAN ??" potong Ali cepat sebelum Rehan menyelesaikan ucapannya. Lihatlah, wajahnya saja yang tadi terlihat santai sambil membaca buku komik ke gemarannya kini saat Rehan menyebut kata 'Prilly' seketika buku komiknya ia tutup cepat dan berdiri menghadap Rehan yang kali ini justru terlihat bingung akan reaksi berlebihan Ali.
"WOI ! Kok lo malah ngelamun sih ? Prilly kenapa Rehan ??!" tanya Ali ulang saat tidak mendapati respon dari Rehan. "Prilly dimana ? Dia kenapa ?? Dia sakit ? terl---"
"STOP !!" dengan sekali tarikkan, ah ralat sedikit jambakkan di rambut Ali, Rehan berhasil membuat Ali berhenti mengoceh.
"Awwsss Rehan BEGO ! Nyeri nih kepala gue lo jambak !!" gerutu Ali melepas jambakkan Rehan.
"LO IDIOT !" balas Rehan cepat. "Prilly ditembak lagi noh sama anak kelas 12 dilapangan Basket."
"Ohh ditembak ? Lagi ? Yaudah biarin aja sih," jawab Ali sekenanya, namun justru membuat Rehan melongo mendengarnya.
"Apa ? Segitu doang reaksi lo ?? Prilly ditembak loh Li ditembak sama anak 12 kok reaksi lo biasa aja ??!"
"Ya emangnya gue harus gimana sih Rehan ? Jadi cheers buat kasih dukungan ?? Atau bikin spanduk kayak di sinetron-sinetron alay gitu ?"
"Ya gak gitu juga kaliiii. Tapi ya, lo kan suka sama dia Li bahkan lo berdua udah temenan sejak kecil kan ?? Masa iya lo diem aja ngeliat sahabat sekaligus cinta pertama lo diembat orang ???" komentar Rehan, untung sekarang lagi jam istirahat jadi keadaan kelas sepi hanya mereka berdua, kalau kelas ramai gak akan Rehan bicara hal SE-RA-HA-SIA ini.
"Prilly gak akan nerima cowok kelas 12 Han. Percaya deh sama gue."
"Masa ? Emang lo anaknya Mak Lauren yang bisa ngeramal ??"
"Bukan anaknya tapi CUCU nya ! Puas ?!" jawab Ali asal. "Tapi liat aja nanti, sama kayak yang udah-udah Prilly kali ini juga akan nolak cowok itu." jawab Ali mantap.
Sementara Rehan hanya menyerit mendengar jawaban Ali. Iya sih Rehan akui kalau emang ini bukan pertama kalinya Prilly ditembak oleh Seniornya. Bukan hanya Senior kelas 12 namun seangkatannya dan juga Juniornya pun pernah menembak Prilly. Bahkan ini sudah ke 10 kali dalam sebulan ! Dan ya, ucapan Ali benar, Prilly selalu menolak mereka.
"Woi ! Jehhh si pea malah ngelamun, udah sana pergi ke kantin gih Han gue nitip permen kaki yak !" seru Ali menyadarkan lamunan Rehan.
Rehan memutar bola matanya jengah. "Lo kira gue pembokat lo ! Jalan sendiri gih, gue SIBUK !! Bye kutu A-R-A-B BE-GO !!!" balas Rehan tak kalah berteriak tepat beberapa centi di telinga Ali sehingga membuat Ali memejamkan matanya kuat-kuat.
"REHAN SIALAN !!!!"
***
Pulang sekolah, jam-jam yang paling ditunggu semua murid di SMA ini. Lihat saja, bahkan sebelum bel pulang pun mereka sudah sibuk memasukkan buku-buku pelajaran mereka tanpa memperdulikan Guru mereka yang tengah menerangkan pelajaran didepan kelasnya. Murid kurang kerjaan emang.
Kini, setelah bel berbunyi Prilly yang merupakan kelas 11 MIPA 2 segera bergegas menuju kelas 11 MIPA 1 yang berada diujung lorong gedung sekolahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Pendek Alpril
Short StoryCerita pendek tentang Aliando dan Prilly. Selamat membaca !