"Tak pernahkah kau mengerti? Hatiku
ini sudah ada dalam
genggamanmu,Lalu kau buang begitu
saja. Ya, Begitu saja...."Bahagianya ketika jatuh cinta.
Yewon tersenyum sambil membaringkan tubuhnya di kamar sepulang kuliahnya. Hanbin baru saja mengantarnya
pulang, tadi mereka menghabiskan waktu bersama sepulang kuliah, berburu buku-buku lama, menonton dan menikmati es
krim sebagai penutupnya. Oh astaga. Hari ini sangat menyenangkan baginya.Meskipun Hanbin tampak agak aneh
dan murung tadi, tetapi Hanbin bilang dia hanya sedang tak enak badan dan berjanji bahwa sepulangnya nanti dia akan
langsung beristirahat agar kondisinya pulih.Yewon mencintai Hanbin. Bukan, bahkan ia sangat mencintai pria bermarga Kim itu. Mereka menjadi dekat begitu saja seolah sudah ditakdirkan untuk bersama. Dan Yewon tidak pernah menyangka mereka bisa seserius ini. Dulu dia menyangka Hanbin sombong karena berasal dari keluarga kaya, tetapi ternyata tidak. Lelaki itu yang menyapanya duluan, bahkan sangat baik dan ketika pertama kali ke rumah Yewon,
tidak ada sikap mencemooh atau pun menghina rumah mungil itu.Status Yewon yang berasal dari keluarga sederhana tampaknya tidak masalah bagi Hanbin. Mereka sudah merajut impian untuk masa depan keduanya.
Menikah dan punya anak, lalu berbahagia untuk selamanya.Bahkan Hanbin sudah menunjukkan keseriusannya dengan mengajaknya ke rumahnya, bertemu dengan ibunya.
Meskipun sikap ibunya tidak bisa dikatakan ramah...
Yewon mengernyit, teringat betapa malunya dia ketika Ibu Hanbin menolak untuk membalas jabatan tangannya.Setidaknya Hanbin bilang bahwa ibunya memang galak kepada siapa saja, bukan hanya kepadanya.
Ponselnya Yewon berkedip-kedip. Segera ia mengangkatnya begitu melihat nama Hanbin di layar ponselnya,
"Yeobseo, Hanbin-ah?"
"Aku baru saja sampai rumah." Suara Hanbin di seberang sana nampak berbeda, membuat Yewon bergumam
dengan cemas."Kau tampaknya sakit... Syukurlah kau sudah sampai rumah... Istirahatlah, supaya besok kondisimu membaik."
Hening... Seolah Hanbin sedang mencari kata-kata.
"Yewon-ah...?" Hanbin bergumam ragu.
"Ne?"
"Bisakah besok kita bertemu di taman yang biasa? Besok aku tidak bisa datang kuliah, tetapi aku akan menunggumu di sana di sore hari. Kau menyusul ke sana,arra?."
Taman tempat mereka biasa bertemu itu terletak dekat dari kampusnya, Yewon hanya perlu berjalan ke sana. Dia tersenyum sambil membayangkan bahwa mungkin Hanbin punya rencana romantis untuknya,
"baiklah, aku akan datang besok."
"Hm.." dan telepon pun ditutup di seberang sana.
Membuat Yewon mengerutkan keningnya atas penutup yang dingin dari Hanbin. Biasanya mereka mengakhiri percakapan
dengan kata-kata cinta yang lembut. Tetapi kemudian dia menghela napas, Hanbin kan sedang sakit, jadi wajar saja kalau sikapnya terasa berbeda...*****
Yewon menangis, sungguh-sungguh menangis mendengarkan alunan lagu itu dari pemutar musik miliknya. Hujan turun dengan derasnya di luar, tetapi sederas apapun hujan itu, tak akan bisa mengalahkan derasnya darah yang mengalir dari hatinya yang remuk redam, dihancurkan begitu saja oleh kekasihnya, tanpa ampun.
Ingatannya melayang pada kejadian tadi sore yang berhujan, saat itu hanya ada dia dan Hanbin, kekasihnya.
Flashback on
"Kita sudah tidak boleh bertemu lagi."
Yewon mengernyit dan mendongak menatap Hanbin yang lebih tinggi darinya,"Apa maksudmu?" dia benar-benar
terkejut mendengar kata-kata Hanbin itu.Tadi dia datang menemui Hanbin dengan senyum dan bahagia, mengira bahwa dia akan mendapatkan kejutan romantis dari kekasihnya.
Dia memang mendapatkan kejutan. Tetapi ini bukan kejutan romantis."Aku sudah tidak bisa menemuimu lagi Yewon, maaf."
"Wae?" Yewon mulai gemetaran, menyadari bahwa semua ini benar-benar nyata.
"Kau tahu kenapa, aku sudah tidak kuat dengan desakan ibuku dan sebagainya, dia tidak menyukaimu... Kau tahu dia
keras kepala dan dia ingin aku mendapatkan pasangan yang sederajat..." Hanbin menelan ludah, menatap Yewon dengan menyesal,"Mianhae Yewon-ah, aku menerima pertunangan dengan Nayeon. Selamat tinggal."
Hanya seperti itu, tanpa penjelasan apa-apa, tanpa pelukan perpisahan dan Hanbin pergi meninggalkan Yewon dengan hati hancur.
Flashback off
KAMU SEDANG MEMBACA
Heart Agreement
FanfictionKim Yewon, Hanyalah gadis sederhana yang juga hidup dalam kesederhanaan. Hal inilah yang membuat orang tua Kim Hanbin kekasih dari Yewon tidak merestui hubungan mereka. Hingga akhirnya, ia bertemu dengan sosok Jeon (Min) Yoongi kakak dari kekasih ad...