Heart Agreement 02

3.1K 336 9
                                    

Susah untuk mencari orang yang benar-benar mencintaimu tanpa harus memandang kekurangan dan kelebihanmu


Dua Tahun Kemudian.

Suara bel di taman kanak-kanak yang indah itu berbunyi.

Yewon segera mengatur agar semua murid-muridnya duduk dengan rapi dan berdoa. Sangat susah mengatur anak-anak TK yang begitu aktif dan tak bisa duduk diam itu, tetapi Yewon senang, karena mereka adalah sekumpulan bocah tanpa dosa, yang penuh rasa ingin tahu dan kegembiraan murni dalam memandang dunia.

Selesai berdoa, anak-anak berjalan
dengan rapi memberi hormat pada Yewon, lalu berhamburan menuju orang tua masing- masing yang sudah menunggu di luar. Yewon merapikan tas-nya ketika ketukan di pintu mengalihkan perhatiannya.

"Selamat siang Yewon Saem, jemputan sudah datang."

Yewon tersenyum, menatap laki-laki yang berdiri di pintu ruang kelasnya dengan tatapan jahilnya,

"Apa yang kau lakukan di sini Kim Samuel?" sambil meraih tasnya, Yewon menghampiri sang adik yang telah tumbuh dewasa dan menjadi lelaki yang begitu tampan.

"Aku tidak sengaja lewat sini sepulang mengantar teman dan menyadari bahwa aku lewat taman kanak- kanak tempat Nunna mengajar, jadi kupikir ada baiknya aku menjemput Nunna daripada Nunna harus naik taksi atau Bus."

"Naik Bus sebenarnya juga tidak apa-apa."

Yewon berjalan menuju parkiran, diiringi oleh Samuel dan menghampiri mobil tua warna hitam, sepeninggalan dari ayah mereka sebelum meninggal yang sekarang dipakai oleh Samuel ke kampusnya.

Mereka masuk dan Samuel menjalankan mobilnya keluar dari halaman Taman kanak-kanak itu.

"Aku ingin meminta bantuan pada Nunna." Samuel mengernyitkan keningnya sambil menatap ke arah jalanan yang ramai.

"Bantuan apa?"

"Tentang Somi."

Yewon ingat tentang Somi. Perempuan itu adalah teman kuliah Samuel yang pernah diajak Samuel ke rumah beberapa hari
yang lalu. Jeon Somi adalah perempuan cantik dan tentu saja anak dari orang kaya, pikir Yewon pahit, berusaha menahan goncangan masa lalu yang tiba-tiba menusuknya.

Tentu saja dia anak orang kaya, datang ke rumah mereka dengan mengendarai mobil lamborgini keluaran terbaru yang harganya mungkin saja mencapai sepuluh kali lipat harga jual rumah mungil keluarga Yewon.

'Kenapa dengan Somi?'
batin Yewon berteriak, dia sebenarnya tidak ingin Samuel berdekatan dengan Somi.

Orang kaya selalu memandang rendah orang miskin. Itu fakta, itu pula yang dilakukan keluarga Hanbin kepadanya dulu. Yewon hanya tidak mau Samuel mengalami kekecewaan seperti dirinya sesudahnya.

Tetapi semua larangannya tertahan, dia tak tega mengatakan semua itu kepada adiknya yang sekarang sedang berbinar-binar matanya, mabuk kepayang kepada Yeoja impiannya.

"Somi dan aku, kami saling mencintai dan berniat menjalin hubungan serius." Samuel mendesah, "Tetapi ada
masalah dengan keluarganya."

Yewon mengernyit. Pasti akan selalu ada masalah, ketika keluarga kaya menemukan anaknya berpacaran dengan keluarga miskin, pasti akan selalu ada masalah.

"Keluarganya mengundang kita dalam sebuah makan malam mewah di rumah mereka, pesta itu diadakan oleh kakak Somi, seorang pengusaha yang kaya raya... Kakaknya, ingin bertemu denganku dan aku... Aku agak takut karena desas desus yang berkembang, kakaknya itu sangat kejam dan jahat."

Samuel menatap Yewon dengan tatapan memohonnya, yang selalu berhasil digunakannya untuk meluluhkan hati Nunna nya,

"Kau mau menemaniku ke pesta itu kan?"

"Kenapa harus denganku?" Yewon merengut, mencoba berkelit.

"Karena kakaknya ingin bertemu dengan salah satu keluarga kita, kau Nunnaku satu-satunya, aku kan tidak mungkin mengajak ibu, penyakit rematiknya parah dan tidak bisa keluar malam."

"Apa yang ingin dilakukan Kakak Somi? Kenapa dia ingin bertemu dengan salah satu keluarga kita?"

Yewon menerka-nerka dan sebuah pikiran pahit berkecamuk di benaknya, jangan-jangan si kakak itu ingin mencemooh dan menghina mereka di pesta itu?

"Yah... Aku adalah pacar Somi, kakaknya itu sangat protektif kepada Somi, mengingat sebelum-sebelumnya banyak lelaki yang mendekati Somi demi mengincar harta keluarga mereka, aku maklum kalau kakaknya ingin mengenal
kita dan memastikan apakah aku baik atau tidak untuk Somi."

Tentu saja Samuel baik untuk Somi. Yewon mengernyit, dialah yang akan maju pertama kali kalau ada yang meragukan
kebaikan hati Samuel. Mereka berdua adalah anak yang dibesarkan dari seorang ibu yang berjuang seorang diri karena suaminya telah meninggalkannya dengan dua anak yang masih kecil.

Hidup dengan keprihatinan dan kesederhanaan telah membuat Yewon dan Samuel tumbuh menjadi pribadi yang
bersahaja, mereka membantu sang ibu dengan bekerja sambilan untuk membiayai pendidikan.

Akhirnya setelah Yewon lulus dan menjadi guru di sebuah TK, Samuel mendapatkan beasiswa di sekolah teknik ternama di Seoul, dan kepandaiannya membuatnya mempunyai masa depan yang cukup cerah.

Kepandaian otaknya, ketampanan fisiknya dan kebaikan hati Samuel membuat Yewon yakin bahwa adiknya adalah pasangan yang paling sempurna bagi perempuan manapun.

------

"Selamat datang." Somi menyambut Samuel dan Yewon dengan bahagia di pintu, pipinya bersemu merah dan matanya berbinar ketika melihat Samuel.

Yewon mengamatinya dan mau tak mau tersenyum. Bagaimanapun juga, Somi benar-benar tampak seperti perempuan yang baik dan sungguh-sungguh mencintai Samuel.

"Yewon Eonni,Terima kasih mau menemani Samuel datang ke pesta ini," dengan sopan dan ramah, Somi membungkuk pada Yewon,

"Mari silahkan masuk, pestanya sudah dimulai."

Pesta itu benar-benar pesta mewah dan elegan, yang memang diperuntukkan untuk kelas atas. Semuanya berpakaian indah dan syukurlah meski tidak mahal gaun hitam Yewon yang sederhana tampak begitu cantik dipakainya.

"Sendirian di sini?" seorang lelaki tiba-tiba sudah ada di sebelahnya dan menyapanya.
Yewon menoleh dan menemukan lelaki paling tampan yang pernah dilihatnya. Dengan kulit putih pucat, mata yang mungil dan pakaian yang sepertinya dirancang khusus untuknya, lelaki muda itu tampak seperti pangeran dari negeri dongeng.

"Tidak... Saya bersama pasangan saya." tiba-tiba Yewon merasa gugup. Penampilan lelaki itu dan aura yang dibawanya
entah kenapa membuatnya merasa gugup dan tiba-tiba saja ingin melarikan diri.

"Oh? Benarkah? Sepertinya aku tidak melihatnya." lelaki itu menatap ke arah Yewon tajam meskipun bibirnya tersenyum,

"Sungguh pasangan anda orang yang sangat ceroboh membiarkan perempuan cantik sendirian di sini."
Yewon mengernyitkan keningnya,

"Maaf... Saya akan mencari pasangan saya."

Dengan buru-buru Yewon membalikkan badannya dan pergi, aura lelaki itu membuatnya gelisah tidak tertahankan lagi, cara lelaki itu menatapnya bagaikan harimau mengincar mangsanya.

"Yewon-ah?"

Yewon langsung tertegun mendengar suara itu, suara yang dikenalnya, suara dari masa lalunya yang sudah bertahun-
tahun berusaha dilupakannya.

Suara Hanbin.


Nah loh, itu koq bisa hanbin ada dipesta itu? Trus siapa tu yg gombalin Yewon?😂

Jan lupa Vote+comment nya right👍

Heart AgreementTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang