sendirian terus

7 1 0
                                    


Kayaknya mah bukan hati gue aja yang sepi, tapi jiwa gue juga- Sherina Alietie.

***

"Assalamualaikum, Mah"

Nampak seorang wanita paruh baya keluar dari arah ruang tamu, dengan pakaian rapih, "Waailaikum sallam, geulis. Gimana kelas barunya? Seru gak?"

Lietie memutar bola matanya malas, "Biasa aja!"

Terdengar kekehan dari Lidya -mamahnya Lietie-, "Yaudah kelama-lamaan juga seru. Mama mau pergi dulu ya?"

"Mah!" selak Lietie dengan tegas.

"Mama pergi cuma sebentar geulis. Ada perlu dicabang kantor mama, ada client mama yang mau ngajak kerja sama" bujuk Lidya.

"Iya iya"

Lietie lalu masuk kedalam kamarnya, dan merebahkan tubuhnya diatas kasur  single size.

Lalu ia merasa kesal, karena ponselnya yang sedari tadi terus bunyi. Lietie mengerutkan keningnya karena mendapat pesan dari Alissya yang lumayan banyak.

X. Alissya : p

X. Alissya : lietieeeee

X. Alissya : woi

X. Alissya : gue mau cerita

X. Alissya : read dong qaqa

Sherina Alietie : apa?

X. Alissya : nara masa line gue, suruh add back.

Sherina Alietie : yaudah lah add aja


Sherina Alietie : segitu gedeknya ya lo sama dia.wkwkwk

X. Alissya : udah gue add back, tapi dia ngespam gitu, pas gue bales cuma jawab 'g' gitu doang.

Sherina Alietie : anjer ngeselin. Jadi makin kepo gue, gimana orangnya?!

X. Alissya : cowok nyebelin se Cendikia dia mah!

X. Alissya : gak jelas dia mah, ngspam giliran dijawab gak gak gak gitu doang

Sherina Alietie: suka kali dia sama lo.wkwk

X. Alissya : gue udah punya pacar kali.

X. Alissya : buat lo aja!

Read 4:56 pm.

Lietie melemparkan ponselnya ke sembarang tempat, lalu memejamkan matanya, dan ia mulai masuk kedunia mimpi.

***

Lietie terbangun dari tidurnya ia melirik arloji yang masih melingkar ditangannya.

8:17 pm.

Setelah membalas chat dari Alissya, ia ketiduran dan baru bangun sekarang ini, Lietie juga masih mengenakan seragam sekolahnya lengkap dan sepatu tentunya.

Ia terbangun karena perutnya yang sedang berdemo untuk minta diisi.
Lalu, ia keluar dari kamarnya menuju dapur untuk mencari makanan.

Hasilnya nihil. Ia tidak menemukan makanan apapun, hanya mie instan dan telur.

Cih... Tiap malam yang gue makan, hanya ini-ini terus.

Lietie menuangkan air pada panci kecil, lalu mulai menyalakan kompornya, selagi menunggu airnya mendidih ia memasukkan bumbu mie instan kedalam mangkok.

Tujuh menit berlalu, mie dengan telur mata sapi rebus siap tersaji, bagi seorang Lietie walaupun menu makanannya itu-itu saja, tapi tetap nikmat.

Sambil makan fikirannya menerawang, kadang Lietie sendiri tidak habis fikir dengan kedua orang tuanya. Selalu sibuk mencari uang, uang, dan uang. Lietie tau hidup didunia ini harus pakai uang, tapi tidak sampai sebegitunya kan?

Lietie juga kadang sedih setiap melihat siswa/i lain diantar oleh ayahnya. Ia ingin seperti itu, diantar oleh ayahnya. Tapi apa boleh buat, ternyata benar ekspetasi tidak sesuai dengan realita.

Yang Lietie butuhkan bukan uang, ia hanya butuh perhatian dari orang tuanya.

Percuma saja kan ia hidup bergelimpangan harta, tapi jiwanya selalu merasa sepi?

Itulah yang dirasakan oleh Lietie.

***


eta terangkanlah!!!🌞

retjeh sangad chapter ini-_-

please vote and comment.


Can't Help Falling In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang