Warning!

146 14 0
                                    

Langit malam begitu indah untuk dilihat, rasa bergemuruh di hati terus menggebu. Rasa dendam yang meluap tumbuh di hatinya. Entah rencana apalagi yang harus kulakukan untuk menghadapi ini. Mungkinkah aku harus pasrah menerima takdir? Tapi tak semudah itu aku menerimanya. Tunggu hari yang menyeramkan.

"Yeoboseyo."

"Aku ingin bertemu denganmu hari ini."

"Hari ini? Apa kau gila? Lihat sekarang sudah malam."

"Kau menolak? Baiklah cari perempuan lain dan jangan mengejarku lagi."

"Jangan marah dulu. Ok kita ketemuan dimana?"

"Di cafe dekat rumahku."

"Siap. Segera aku kesana."

****

Sungguh hari ini sangat melelahkan membuat perutku lapar. Tapi bagaimana dengan kaki ini yang menyiksaku seharian, setiap detik menit jam aku selalu memijatnya dengan hati-hati. Apa boleh buat perutku sudah memanggil terus.

Eunbi melangkahkan kaki dengan menyusuri tembok agar menjadi penopang tubuhnya supaya tidak jatuh. Sesampainya di dapur yang Eunbi butuhkan adalah makanan dan secangkir cokelat panas.

Rasanya ini membuatku geram susah untuk digerakkan. Bagaimana cara aku membawa makanannya ke ruang tv. Perlahan demi perlahan aku langkahkan kaki ku yang malang ini.

"Uhh tidak terlalu buruk. Sakitnya menghilang sedikit demi sedikit." Ucapku bermonolog sendiri.

Eunbi segera duduk di sofa dan langsung melahap semua makanannya.

Ting...

Sowon:
Eunbi mianhaeyo aku tidak
mengetahui kalau kamu mendapat masalah. :'(

Eunbi:
Tak apa Sowon. Alu mengerti
jangan menangis.

Sowon:
Terus bagaimana dengan kakimu.
Apa rasanya sungguh sakit?

Eunbi:
Tidak begitu karena sudah ku obati
tenang saja.

Sowon:
Baiklah kalau begitu
aku tidur duluan ne. Sekali lagi aku minta maaf.

Eunbi:
Ne. Nanti besok tunggu aku di gerbang sekolah ok.

Sowon:
Ok

****
"Mau bicara apa?" Tanya namja itu.

"Aku ingin meminta bantuanmu." Ucap yeoja yang dihadapannya.

"Ia langsung pada intinya saja."

"Kau pernah berkata bila kau akan melakukan apa saja untukku kan? Sekarang aku minta kau menghancurkan hidup dia. Kalau bisa habisi nyawanya."

"Ta-tapi kalau ketahuan gimana? Aku tak ingin mengambil resiko membunuh orang yang tak berdosa."

"Jika kau menerima tawaranku kau bisa menjadi namja chinguku bagaimana? Setuju?"

"Baiklah akan ku coba demi kau."

Skip>>

A Painful Journey Of Love| K.T.H [BTS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang