Chapter 1

9.4K 420 3
                                    

~ The Story Begins ~

Byun baekhyun yeoja berambut pirang dan bermata puppy itu masih terpejam entah sudah berapa lama.
Selama 2 tahun ini baekhyun memang mengidap penyakit yang cukup parah, namun baekhyun selalu saja menolak ketika semua orang menyuruhnya untuk operasi.
....

"Dokter!! Pasien sudah sadar!!" Pekik seorang suster ketika melihat Baekhyun membuka matanya.

"Baekhyun!!"
Changmin, seseorang yang telah merawatnya sejak orangtua baekhyun meninggal 3 tahun yang lalu karena sebuah kecelakaan.

Flashback ~

"Drrt.. Drrt"

"Yeoboseo?"

"Apakah ini noona baekhyun?"

"Ne, ada yang bisa saya bantu?"

"Noona baekhyun, keluarga anda mengalami kecelakaan, ayah dan ibu anda telah meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit"

"APAA!! tidak! Kau pasti bercanda bukan"

"Maafkan kami noona,Kami harap noona baekhyun segera datang ke rumah sakit"

  PIP

"Hiks.. appa.. eomma"

Air mata baekhyun mengalir deras, jantung baekhyun bagaikan di hujam beribu ribu jarum. Terlalu menyakitkan kenyataan yang menimpanya saat ini.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

 Baekhyun sudah sampai dirumah sakit, tepat di depan ruang UGD dua orang sudah berdiri disana.

"Apa kau yang bernama byun baekhyun?" Tanya seseorang dengan raut wajah yang sulit ditebak oleh baekhyun.

"Benar.. k-kau siapa hiks?dimana appa? Dimana eomma? Hiks" 

"Baekhyun aku changmin, dan dia yoona istriku, ada yang harus kami bicarakan denganmu"

"A..apa? Hiks"

"Orangtuamu sudah menitipkanmu pada kami, sebelum ayahmu meninggal saat diperjalanan menuju rumah sakit dia mengatakannya padaku"

Ya, changminlah orang pertama yang dihubungi oleh polisi karena nomornya yang berada di paling atas pada daftar panggilan tuan byun.

Flashback end~

08.16

"Kau sudah sadar baek? Apa masih terasa sakit?" changmin menggenggam tangan baekhyun yang terasa dingin. Terlihat sekali bahwa ia sangat khawatir pada baekhyun.

Baekhyun hanya menggeleng pelan, tubuhnya masih terasa lemas bahkan hanya untuk berkata tidak.

"Kami sangat mengkhawatirkanmu baek".
.

.

.

.
.
10.31

"Baek,Apa kau ingat besok hari apa?"
Baekhyun menggeleng sekali lagi

"Besok hari ulang tahunmu bukan?"

 Mata baekhyun langsung melebar mendengar ucapan changmin. Bagaimana bisa dia tidak ingat dengan hari ulang tahunnya sendiri. Oh baekhyun tahu sekarang, bukankah dirinya telah tertidur cukup lama?

"Berapa umurmu tahun ini baek?" Tanya changmin lagi.

"T-tujuh belas a-appa" baekhyun mulai membuka suaranya.
Tenggorokannya terasa kering sekarang, dia sedang membutuhkan air. Changmin yang sepertinya mengerti segera mengambilkan air dan kembali duduk disebelah ranjang baekhyun.

"Apa yang kau ingin kan di ulang tahunmu kali ini?"

"Aku tidak menginginkan apapun appa, kehadiran appa dan eomma saja sudah menjadi hadiah bagiku, eh dimana eomma?"

"Ehemmm, sedang rindu dengan eomma eoh?" Yoona memasuki kamar tempat baekhyun dirawat dengan senyuman diwajah cantiknya.

"Ya,aku sangat merindukan eomma dan appa"

"Kkk.. Kau tertidur sangat lama baek, apa kau melupakan kami yang setiap hari menunggumu?"

"Benar, bahkan eomma.mu sampai menangis setiap hari karena kau tak mau bangun"

"Tentu tidak eomma, hanya saja mimpiku terlalu indah untuk kusudahi"
.
.
.
6.40

"Eunggh.." baekhyun bangun dari mimpi indahnya ketika seseorang membuka korden(?) kamarnya yang membuat cahaya matahari mengenai dirinya.

"Pagi baekki"

"Pagii" saut baekhyun dengan suara khas bangun tidur, baekhyun mengerjapkan matanya lucu membuat siapapun gemas dan ingin mencubit hidungnya sekarang juga. Baekhyun menatap orang yang kini telah duduk disebelah ranjangnya sembari menatap baekhyun.

"Ommo!! Apakah aku bermimpi? Oh tuhan apa aku sudah berada disurga sekarang?"

Baekhyun mendekatkan dirinya pada orang disebelahnya, kemudian menempelkan tangannya pada mata si pria itu.
Pria itupun mengedipkan matanya dan membuat baekhyun mengeryit bingung.

"Benarkah ini mimpi? Mengapa aku bisa merasakan matanya berkedip?oh mungkin aku sudah gila sekarang"

Sang pria hanya menatap baekhyun dan terkekeh geli, bagaimana bisa dia berfikir dirinya bermimpi, bukankah chanyeol terlihat begitu nyata untuk sebuah mimpi?

"Kkkk - kau tidak sedang bermimpi baek" kata chanyeol sembari mencubit hidung mancung baekhyun.

"Akh appo! kenapa kau menarik hidungku eoh?"

"Maafkan aku, aku terlalu gemas padamu kkkk"

"Tunggu!! Apa kau sungguh nyata?"

Tbc

Kependekan ga sih?

Chapter selanjutnya dipanjangin deh :'v

Maafin ya kalo gaje 😂
First FF soalnya ehe 😅
Jan lupa Vote & Comment ya 😘

STARLIGHT (ChanBaek GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang