"Yeollie.. maafkan aku"
....
Baekhyun memandang kearah jendela cafe. Lagi-lagi dia duduk di cafe yang sama,di meja yang sama, dan menunggu orang yang sama, sejak semalam hati baekhyun terasa berbunga-bunga. Baekhyun fikir chanyeol sudah mulai melupakan luhan dan mencoba membuka hati untuknya.
Flashback
"Hallo..Baek?"
"Ya yeollie?"
"Bisa kita bertemu besok?"
"Oh besok? Memangnya ada apa?"
"Aku hanya merindukanmu"
"Yeollie kau bicara apa eoh?"
"Haha. Datanglah ke tempat biasa, jam 4 sore, aku akan memarahi mu jika kau terlambat, arraseo?"
"Baiklah tuan park"
Flashback end
........
Di luar jendela, baekhyun dapat melihat chanyeol keluar dari mobilnya,chanyeol berjalan memutari mobilnya lalu membuka pintu dan keluarlah seorang wanita yang terasa familiar di ingatan baekhyun.
"Kau bilang kau merindukanku, tapi kau bahkan membawanya menemuiku"
Chanyeol dan luhan mengambil tempat duduk di depan baekhyun, dengan senyuman yang baekhyun buat semanis mungkin baekhyun mencoba memulai percakapan
"Jadi yeoll-"
"baek? Kau sungguh melakukannya?" Sela chanyeol.
Baekhyun tampak masih mencerna ucapan namja itu, berfikir kemana arah pembicaraan ini. Perlahan, Senyuman baekhyun luntur, baekhyun mengerti apa yang dimaksud chanyeol, perasaan berbunga-bunga yang menghampirinya semalam ternyata hanya sebuah samaran dari sebuah perasaan khawatir yang sekarang mendadak datang.
"Yeollie apa sebenarnya yang kau maksud?"
"Kau yang melakukannya?"
"Melakukan apa yeollie?"
"Baek aku tau kau mengerti apa yang ku katakan sekarang"
"Aku tidak meng-"
"Kau menjebak luhan?"
"Tidak"
"Katakan yang sebenarnya baek! luhan sudah menceritakan semuanya padaku!" Suara chanyeol meninggi, cukup membuat dua wanita didekatnya terkejut.
"Jadi kau menemuiku untuk ini?" lirih baekhyun sambil tersenyum remeh. Sebelum ikut meninggikan suaranya.
"Ya!! aku melakukannya, sehun, pria yang bersama luhan adalah sehun. hari itu aku menemuinya di cafe tempat kalian akan bertemu, aku datang sebelum kau, aku yang membuat luhan tak sadar, karna keadaan luhan tak sadar jelas sehun sangat mudah untuk mengelabuhimu, ya! luhan tak sadar karna aku memberinya obat pada minumannya saat itu tepat sebelum kau datang, yang kau lihat saat itu semua bukan atas kemauan luhan sendiri, aku memang menjebaknya, kau puas sekarang?"
"Baek.. Wae?" Tatapan chanyeol berubah menjadi tatapan kecewa.
"Karna aku membencinya!"
Chanyeol menatap baekhyun tak percaya, Bagaimana bisa baekhyun setega itu. Yang chanyeol tau baekhyun adalah wanita yang baik. Tapi opini itu hilang setelah mendengar pernyataan baekhyun.
"Baek? Apa salahku?" Kini luhan ikut bertanya.
"Apa kau tuli? Aku membencimu! Apakah membencimu harus ada alasan?" Suara baekhyun semakin tinggi.
"Cukup!!, minta maaflah pada luhan baek"
"Pada wanita ini???" Tunjuknya pada luhan
"Haha, tidak akan" lanjutnya"Chanyeol, tak apa, sebaiknya kita pulang saja"
"Tapi lu, setidaknya baekhun meminta maaf padamu"
"Tak apa, aku sudah memaafkannya"
Baekhyun terdiam, lidahnya terasa kaku untuk bicara, baekhyun tetap tak bergeming sampai luhan dan chanyeol dirasa sudah pergi menjauh dari tempatnya.
Yeollie... kau membenciku sekarang
....
Baekhyun berjalan menuju halte bus, pikirannya masih terbayang - bayang bagaimana kejadian barusan. Baekhyun menduduki bagian tengah kursi halte. Baekhyun menunduk, menjatuhkan air matanya pada baju yang ia kenakan.
Kerja bagus baek, setidaknya kau tidak meneteskan air matamu di hadapan chanyeol
........
Pagi ini, baekhyun tengah berdiri sambil menyandar gerbang rumah mewah, bercat hitam putih yang memberi kesan elegan. Rumah itu tak lain adalah rumah chanyeol, baekhyun tau setiap pagi chanyeol akan melakukan lari pagi mengelilingi kawasan sekitar rumahnya.
Baekhyun berniat untuk memperbaiki semuanya.
Tak lama, seorang pria tinggi keluar dari gerbang rumah itu, menatap kaget sosok baekhyun sekilas lalu sekian detik kemudian menatap datar wanita tersebut.
"Hai yeollie" sapa baekhyun dengan menampilkan senyum lebar hingga memperlihatkan eyesmilenya yang menggemaskan.
Chanyeol hanya menatap sosok baekhyun dengan raut wajah yang masih dibuat datar. Tanpa berniat menjawab pertanyaan baekhyun chanyeol berjalan melaluinya begitu saja.
"Yeollie? Boleh aku menemanimu?" Tanya baekhyun sambil berlari mengekor chanyeol
"Yeollie??" Chanyeol tetap menutup rapat-rapat mulunya.
"Yeollie? Aku bertanya padamu" baekhyun mempoutkan bibirnya.
"Tidak perlu, terima kasih, aku lebih suka berlari sendiri" timpal chanyeol, nada dingin tampak menusuk indra pendengaran baekhyun yang kemudian menimbulkan rasa nyeri pada hati baekhyun.
Baekhyun berlari kehadapan chanyeol agar namja itu melihatnya
"Tapi aku memaksa" sahutnya semangat sambil masih tetap menampilkan senyum manisnya.Tbc.
Fast up nih chingudeul 😂
Maafin yah kalo ada typo, typo itu manusiawi kan? :) *eh
Jangan lupa vote and commentnya ya 😙Gomawoooo....
Saranghae ❤💙💚💜💛
KAMU SEDANG MEMBACA
STARLIGHT (ChanBaek GS)
Fanfic"Bintang tak pernah menghilang, walaupun tak pernah melihatnya disiang hari, mereka hanya menghilang untuk sesaat karena mereka tahu matahari akan menyinari dunia lebih terang"-byunkau baekhyun "Bisa kah kau pergi?, aku muak denganmu baek!" -Park Ch...