7-rasa apa ini?

168 17 4
                                    

"Aku senang kalau kamu bahagia sya kamu jadi mangkin cantik"
Dia memandang ku dengan lekat dan aku salting sendiri

Pipiku sudah seperti tomat jujur aku gugup dan jantungku seperti mau copot dia memandangku lebih dekat lagi

"Pipi kamu kok merah gitu sya"ucap fauzan mencubit pipiku

"Iihh apaan si bang pegang-pegang emang Aisyah cewek apaan" ucapnya emosi sekaligus deg degan ..

"Cieee blushing" fauzan mencibirku

"Enggak mana ada" aku mengelak serangan yang diberikannya kepadaku

"Yauda kita pulang yuk Uda sore" fauzan berjalan menuju motornya

"Tunggu bg kita kan belum selfie, aisyah mau foto dulu boleh ya boleh la yaaa" mencoba merayunya dengan wajah sedikit memelas

"Yauda buruan" ketus fauzan

Cekrekk..cekrekk
Uda banyak foto ku tapi aku belum foto sama fauzan aku pun menghampirinya yang tengah asik duduk di motor kesayangannya

"Bg ayo fotbar  aisyah belum ada foto bareng abg" aku menarik tangannya

"Senyum dong bang" ucapku kepadanya

"Hmm" kata fauzan singkat

"Gitu dong gini kan tampan" upss aku keceplosan pasti kupingnya naik 180 derajat

"Apa sya tampan ? Uda dari dulu abg tampan sya" ujarnya menyombongkan dirinya

Aku mengerutkan kening ku "Pedean banget ni cowo baru dipuji uda bangga" menggerutu dalam hati

"Isshhh gak bisa dipuji dikit" kataku kepada fauzan dengan muka sebel dan tentu saja marah dengan kesombongannya

"Becanda abg sya" jawabnya dengan muka datar ..

"Yauda ayok pulang ngapain masih bengong disitu" aku berjalan lebih dulu dari fauzhan

Fauzan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil tersenyum melihat tingkahku.

"Kamu marah" tanyanya dengan biasa dan dingin

"Enggak aisyah gak marah" aisyah menahan emosinya

"Tapi mukaknya ditekuk gitu" fauzan melihat ke arahku

"Enggak apa-apa. Aisyah bilang gak apa-apa ya gak apa-apa" aku sedikit memberontak padanya

"Mau ice cream? Kamu sukak banget kan sama ice cream" fauzan mencoba membujuk ku

Fauzan memang pintar untuk merayu aisyah tapi kali ini aku gak akan kemakan rayuannya

"Tidak aisyah tidak sukak ice cream beneran" kataku mencoba mengelak sebenarnya sih aku memang sangat suka sama ice cream tapi yaudalah

"Beneran gak mau" ejeknya meledek

"Iya Aisyah gak mau" jawabku sebel

Yauda tunggu sini ya abg mau beli ice cream dulu buat abg Aisyah kan tadi gak mau

Kami berhenti di minimarket sudah 10 menit aku menunggu lama banget aku memang gak suka menunggu apalagi menunggu yang tidak pasti

Ada sosok dari depan muncul  siapa lagi kalo bukan si fauzan cowok resek dan nyebelin tapi hatinya baik

"Isss lama banget si Beli gituan doang setahun Aisyah kepanasan ini abg enak di dalam dingin" aku mendengus sebel

"Maaf sya kan rame harus ngantri dulu" mukak gak bersalah

Yauda terserah

"Ni abg beliin untuk Aisyah" menyodorkan satu buah ice cream di depanku

"Untuk Aisyah" kataku Sok polos

"Hmm" jawabnya sambil menjilat ice cream miliknya

"Beneran" mencoba memastikan

"Iya sya" katanya dengan manis

Aku pun langsung menyantap ice cream itu ludes habis gak ada tersisa sedikit pun. Fauzan hanya melihatku heran aku tidak memperdulikannya bodo amat desisku dalam hati

"Sya pelan-pelan makannya" katanya padaku

Aku tidak memperdulikannya aku lanjut memakan ice cream ku tanggung Uda hampir selesai

"Liat itu bibir kamu celemotan sya" jari telunjuk nya mengarah ke bibirku

Aku pun mencari-cari yang mana yang celemotan tapi tiba-tiba saja dengan cepat fauzan meletakkan tanggannya di bibirku dan mengelapnya

"Ini sya yang celemotan sini abg bersihkan" dengan cepat dia membersihkannya

Aku menggigit bibir bawah ku. Aku malu perlakuannya dia padaku karna jujur saja aku tidak pernah melakukan ini sebelumnya

Aku menepis tangannya"aisyah bisa sendiri kok"

Fauzan hanya tersenyum tipis

Kami pun segera pulang karena cuaca nya pun pada saat itu sedang mendung kamu ngebut takut terkena hujan.

Aku takut motornya berlaju begitu cepat aku pun refleks memeluknya
Dia tidak keberatan ternyata ku peluk tapi aku tidak mau dalam posisi ini rasanya canggung segera kutarik tangan ku.

Tapi dihalangin oleh fauzan

"Uda begini aja sya lebih baik" tangannya yg satu sambil memegang tangan ku yang ada ditubuhnya

Aku berusaha memberontak tapi percuma dia lebih kuat lebih besar dari ku akhirnya aku pun pasrah

Kami sampai dirumah jam 7 malam tidak apa-apa nya toh orang tua ku gak peduli sama ku lagian pun pada saat itu aku juga gak kena marah plg malam

Fauzan pamit padaku ia segera pulang dan mengucapkan salam padaku" aku pulang dulu sya nanti kalau ada apa-apa kabarin aku ini nomor teleponku" katanya sambil memberikan selembar kertas yang berisi nomor ponsel nya

Mulutku terngangak sempurna aku terkejut bukan main"ngapain nomor HP nya diberikan padaku" kataku dalam hati

Badan ku capek sekali rasanya hari ini sangat melelahkan aku pun membaringkan tubuhku ke tempat tidur

"Hulff capek juga" kataku ngomong sendiri

Ponsel ku berdering
Ada pesan masuk ternyata dari fauzan mau apa dia aku menyipitkan mataku

Fauzhan_
Sya kamu uda gak marah lagi kan ?

Aisyah_
Aisyah gak marah

Fauzhan_
Oh syukurlah. Yauda tidur gih sana  have a nice dream sya

Aisyah_
Hmm

Degghh...
Setelah dia mengatakan itu detak jantung ku berhenti tiba-tiba aku gak bisa bernafas sepertinya aku kehilangan banyak oksigen  padahal cuma kata-kata biasanya yg diucapkan tapi kok aku jadi aneh gini?  ah sudah lah aku mau tidur capek

Rasa apakah yg sebenarnya yang kurasakan ini rasa ini begitu aneh
Rasa cinta kah? Rasa suka kah? Atau rasa kagum aja terhadapnya

Mohon saran nya,komentarnya dan dukung aku ya sahabat wattpadku😊

Jangan bosen-bosen baca terus hehe

Menunggu Lalu BeralihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang