Prolog

31 7 2
                                    

Aurel memandangi butiran air hujan yang menempel di kaca cafe. Lagu Hurt yang dibawakan Christina Aguilera menemani sorenya yang sepi. Alunan lagu itu membuatnya kembali teringat akan kesalahan yang ia lakukan pada seseorang. Terkadang ia berandai-andai agar bisa kembali ke masa lalu dan membenahi semuanya.

Aurel pun berhenti menatap keluar dan mulai menutup mata sambil meresapi alunan musik di telinganya.

Seseorang memandang Aurel dari sebrang jalan. Tanpa payung dan jas hujan, membuat tubuhnya sangat basah karena derasnya hujan. Aurel yang merasakan getaran halus dari ponselnya segera membuka mata dan mengecek ponselnya.

Sebuah pesan yang membuat Aurel sangat ingin menangis sekarang juga. Pesan dari seseorang yang menghilang dan tak pernah membalas pesannya selama dua tahun.

From: tuan tiang ganteng

Jangan kebanyakan bengong. Apa lagi ngegalau, mending minum kopinya. Keburu dingin.

Kamu makin cantik aja, jangan lupa ya jaket dari aku dipake. Sekarang lagi dingin.

Setelah membaca pesan itu Aurel langsung melihat keluar cafe dan mendapati seorang pemuda dengan kaos basah tentang menatapnya dari sebrang jalan. Aurel segera memakai jaket hitamnya dan membawa payung kecil. Namun saat ia keluar cafe, pemuda itu sudah tak tampak. Membuat Aurel sekali lagi merutuki kebodohannya.




































Aloha, gimana prolognya? Semoga suka ya. See you next part^^

Annisa
Si penulis amatir

Love, Hate, and You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang