Bangun tidur sudah harus di sambut oleh Sang Mentari Pagi. Rasanya malas untuk membuka mata ataupun turun dari ranjang yang nyaman ini.
"Nadya! Bangun sayang, sarapan sudah siap!" Kata Mama.
Okay pertama aku sangat malas untuk pergi ke sekolah karena ini sekolahku baru, aku telah pindah sekolah. Malas untuk berkutat dengan sekolah yang baru ini dan teman baru tentunya.
"Iya maa, Nadya turun!" Balasku tak kalah teriak
Dengan lunglai aku berjalan ke arah cermin
"Hoam rasanya mataku sudah bengkak gara-gara kemarin kebanyakan menangis,"
Memang kemarin aku menangis sejadi-jadinya karena pindah sekolah dan juga pindah dari kota kesayanganku Semarang sekarang aku ada di Surabaya
Langsung aku mandi dan bersiap-siap, aku memandang kaca sekali lagi.. Hmm baju sekolah ini not bad lah, okay aku ingin deskripsikan penampilanku. Ehm, aku menguncir separo rambutku yang tergerai panjang dan aku memakaikan jepit kecil di rambut supaya tampak elegant, aku berkulit putih tetapi tampak pucat.
Dulu disekolah lamaku aku di segani banyak teman tetapi mungkin sekarang sudah tidak.
"Hai maa," kataku sambil mengecup pipi mama
"Hai sayang, sarapan dulu yuk setelah itu Mama akan mengantarmu ke sekolah barumu,"
"Kenapa aku tidak berangkat sendiri ma?" tanyaku
"Gak bisa gitu dong sayang, kan kamu tidak mengetahui segala tentang Surabaya, nanti kalau hilang Mama dan Papa yang repot," kata Mama
"Habis Mama sama Papa kenapa sih mau pindah ke Surabaya?" Tanyaku
"Itu urusan orang dewasa sayang," kata Mama lembut
"Tapi aku sudah dewasa mah," kataku tetap bersikeras
"Kamu masih remaja Nadya, masih banyak yang bisa kamu lakukan,"
Aku hanya mendengus kesal. Sudahlah bertengkar dengan Mama seperti ini tidak akan menyelesaikan masalah.
Setelah menyelesaikan makanku aku dan Mama langsung berangkat ke sekolah baru. Aku ternyata di masukkan di sekolah SMA Sinlui.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Has Changed
Teen FictionAku bertahan sendiri disini, tanpa mengetahui bahwa ternyata aku hanya berjuang sendirian. Aku bisa merasakan betapa dinginnya sikapmu itu, tapi aku tetap mau bertahan walau ini terasa sedikit sakit yang lama-lama menjadikan diriku lebih tegar dan k...