Nadya POV
"Mau kemana, ha?" Kata perempuan yang di kuncir satu.
"Siapa lo?!" Tanya gue dengan berani, biar dianggep gue gak takut sama dia, padahal sih nyali gue bener-bener ciut.
"Oh, lo belum tau siapa gue? Kasian banget lo, gak up to date," sahut cewek yang gayanya sok sexy.
"Ngapain gue perlu kenal sama lo, lo itu kan cuma orang gak penting yang sok jago lagi, cihhh," gue refleks ngomong kayak gitu, dan ternyata bikin orang itu marah. Sangat marah.
Nadya tidak bisa pergi dari ruangan itu karena tangannya di cengkram kuat oleh perempuan itu. Hingga berbekas merah.
"HEH! BOCAH!" Katanya sambil menarik rambutnya kasar, "Ngomong apa lo barusan?!" Kata cewe yang di kuncir satu.
"Stop! Diem lo semua, gue cuma mau kasi tau aja. Jauhin Kevin, dan jangan macem-macem buat deketin Elvin!" Kata cewe yang gayanya sok sexy itu.
Gue tiba-tiba tersihir karena kata-katanya, apa? Jauhin Kevin? Enak aja. Tapi Elvin? Siapa coba dia? Kenal aja kagak.
"Elvin? Perasaan aku gak pernah deket dia deh, dan aku juga gak pernah kenal dia! Garis bawahi gak pernah kenal!" jawab gue dengan lantang.
"Alahh, jangan pura-pura deh lo! Jangan munafik!" Dia menampar keras pipiku, hingga sudut bibirku berdarah.
"Apa sih maksud lo!"
Author POV
Saat Nadya mau menampar cewek tersebut Nadya justru didorong terlebih dulu hingga ia tersungkur di lantai.
"Jangan pura-pura gak ngerti deh lo, gue tau dari Elvin sendiri! Dia yang bilang kalo lo itu gebetannya! Udah deh gak usah basa-basi, jauhin mereka berdua atau lo hidup gak tenang!" Kata cewek yang berjalan dengan ala model nya.
Nadya mengelap kasar darah di sudut bibirnya telapak tangannya. Dia langsung berangkat berdiri tanpa menghiraukan perempuan-perempuan gila itu berteriak dan meninggalkan taman sekolah tersebut.
"Sialan! Siapa sih cewek itu! Kasar banget, gak punya peri kemanusiaan!" Nadya mengeluh sepanjang jalan ia ke kelas.
"Siapa emang?"
Nadya terlihat sangat kaget ketika mendengar suara itu, ketika ia menengok ke sumber suara ia menemukan sosok lelaki yang sangat di kenalnya sedang bersandar di salah satu tembok sekolah.
"Kepo lo!" Jawab Nadya ketus.
Terdengar langkah kaki...
Kevin tiba-tiba menarik tangan Nadya sehingga mereka saling berhadapan, menatap mata ke mata hingga menembus dalam, mereka terdiam lama sampai Nadya tersadar bahwa ia sedang ada di pelukan Kevin.
"Apaan sih lo," Nadya mengatakan itu dengan suara bergetar.
"Lo kenapa? Ini kenapa berdarah?" Katanya lembut sambil menyentuh sudut bibirnya dengan telapak tangannya.
"Gue gak kenapa-napa kok," jawab Nadya berbohong dan menghapus air matanya yang sudah keluar di sudut matanya.
"Lo bisa bohong sama gue, tapi lo gak bakal bisa bohong sama hati lo,"
Tiba-tiba Nadya menumpahkan air matanya yang sudah tak bisa di bendung.
Kevin memeluknya, di bawah rintikan hujan, dan di dekat taman sekolah.
Ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka berdua sambil menggeram kesal.
"Andai gue kenal dia duluan!" Kata sosok tersebut. Ia meninju tembok sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Has Changed
Teen FictionAku bertahan sendiri disini, tanpa mengetahui bahwa ternyata aku hanya berjuang sendirian. Aku bisa merasakan betapa dinginnya sikapmu itu, tapi aku tetap mau bertahan walau ini terasa sedikit sakit yang lama-lama menjadikan diriku lebih tegar dan k...