Author POV
Disana. Ya. Tepat disana.
Terdapat sepasang anak kecil yang cantik dan tampan. Lelaki itu sedang memberikan sebuah kotak berukuran sedang, perempuan tersebut terlihat terkejut saat membukanya, disana tertampanglah wajahnya dan lelaki tersebut wjah ,mereka sangat terlihat bahagia di frame tersebut dan di kotak tersebut ada sapu tangan berinisial M & P forever. Terdengar sedikit lebay tapi mereka hanyalah bocah kecil yang sedang dilanda saling suka, namun tak ada yang angkat bicara soal itu.
"Hope you like it, Panda," kata lelaki itu.
Gadis itu tersenyum malu dan menganggukan kepalanya. Pipinya sudah merona.
"Thankyou so much, Monyet," kata gadis itu tulus.
Ya karena memang mereka masih anak kecil mereka sudah memiliki julukan seperti itu. Buruk memang julukannya HAHA. Tapi mereka menikmati julukan yang mereka berikan.
"Ehm, I want to talk something with you," kata lelaki tampan itu.
"O-okay," jawabnya tersipu malu.
Lelaki itu tampak mengatur nafas, "Would you be my future Girlfriend?" dia memelankan saat menyebutkan 'Girlfriend' tapi gadis itu tetap mendengarnya.
Gadis itu terkejut dengan apa yang dia katakan, dia tersenyum penuh arti, "I do," sangat pelan namun karena lelaki itu tepat di depannya jadi dia mendengar.
"Thankyou My Guardian Angel," ucapnya dan memeluk gadis itu erat sampai tak ada celah, seakan-akan tak mau melepaskan.
"Hhhh.. Huhh, arghh! Mimpi itu lagi, selalu saja kenapa mimpi itu selalu datang," ucapnya gusar dan terengah-engah.
'Padahal aku sudah melupakannya saat aku bersama Lily, kenapa sekarang ak mengingatnya lagi? Arghh!' batinnya.
Kevin bangkit dari tidurnya dan menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya, lalu ia kembali ke ranjang king size nya dan kembali tidur sampai pagi menjelang.
--------------------
Di lain tempat..
Nadya membolak-balik dirinya di ranjangnya tanda ia tak bisa tidur entah apa yang sedang ia pikirkan, dia menatap langit kamarnya yang berbentuk galaxy yang sengaja ia rancang dan menyala saat lampu dimatikkan, lalu ia memalingkan wajahnya e arah dekat jendela.
'Frame itu..' batin Nadya.
Dia beranjak dari ranjangnya yang nyaman dan mengambil frame itu lalu membawanya ke tempat tidur, dan dia menangis terisak-isak.
'Aku kangen.. Kangen sama kamu, where are you? And what are you doing now? Do you still remmember me? I miss you so much' batinnya.
Ia menangis sampai akhirnya ia jatuh terlelap sambil mendekap frame tersebut, seakan-akan tak mau melepaskannya.
05.40 am
"NADYAA.. BANGUN SAYANG" teriak si mama dari ruang makan.
Gadis yang sedang tidur nyenyak di ranjang king sizenya hanya bergumam tak jelas lalu melanjutkan tidurnya yang terganggu.
Mama berjalan menuju lantai dua dimana kamar Nadya terletak.
"Heii.. bangun sayang, anak perempuan cantik gini kok bangunnya siang terus sih" kata Mama sambil menyibakkan selimut Nadya.
"Ehmm hmm"
Pandangan si Mama teralihkan ke frame yang di dekap Nadya. Ia terlihat kaget, lalu mengambil framenya dan mengelus puncak kepala Nadya dengan sayang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Everything Has Changed
Fiksi RemajaAku bertahan sendiri disini, tanpa mengetahui bahwa ternyata aku hanya berjuang sendirian. Aku bisa merasakan betapa dinginnya sikapmu itu, tapi aku tetap mau bertahan walau ini terasa sedikit sakit yang lama-lama menjadikan diriku lebih tegar dan k...