Bagian 1

4.7K 76 6
                                    

Kania POV

Pagi inia ku sedang asik mengenang masalaluku sambil minum kopi diteras, sebenarnya saya bukan pecinta kopi tapi entah kenapa udara pagi ini mengingatkan saya dengan masa masa konyol diwaktu SMA dulu. Cerita yang akan merubah diriku

Pagi ini aku sibuk berburu angkot untuk menuju kesekolah..  Maklum aku hanya seorang anak dari keluarga sederhana jadi tidak seperti teman teman aku yang lebih sering mengendarai motor atau mobil bahkan tidak jarang yang di antar oleh keluarganya... Dan tidak jarang aku harus telat kesekolah dikarenakan angkot yang selalu penuh. Seperti hari ini contohnya.

Huuuufffftt.. Hu.. Hu.. Hu..  "aku terengah engah karna berlari menaiki tangga."

Woy....  Nia baru nyampe luh...  "tanya seorang temanku yg bernama kiki"

Haaaaaaa...  Hu.. Hu.. Iya ki. "jawabku sambil terengah engah.

Krrriiiiiiiinnngggg.... " bel sekolah berbunyi"

Aku beranjak dri tempatku tadi lalu duduk,  tak lama kemudian guru mata pelajaran geografi masuk. Sebenarnya aku paling malas dengan pelajaran ini.  Mata pelajaran ini sungguh membosankan aku harus mengingat letak geografis peta indonesia beserta pulau pulaunya.  Aku paling lemah soal mengingat jangankan mengingat peta mengingat aku sudah makan apa belum saja aku sering lupa.
Guru yang sedang menjelaskan tapi aku sibuk melihat keluar kelas, kebetulan aku duduk dibangku pertama dekat pintu jadi kalau bosan aku bisa dengan mudah melihat keluar, memandang langit atau tak jarang memperhatikan anak kelas lain yang sedang olah raga. Ketika sedang asik seorang gadis yang sangat ku hapal gerak tubuhnya dan senyumnya menyapaku.

Hai.... " sapa wita temanku sambil melambaikan tangan dari luar kelas".

Aku balas dengan tersenyum seadanya.
Dia adalah salah satu sahabatku yang terlalu over protektif kadang juga terlalu manja terhadapku kami bersahabat sejak dibangku smp. Meski kami berbeda kelas entah kenapa aku bisa berteman akrab dengan nya mungkin karena dia orang yang rame dan tidak sombong juga tidak pilih pilih dalam berteman makanya aku mudah dekat dengannya.  Bahkan dulu dialah yang sengaja memperkenalkan dirinya sewaktu kami tidak sengaja seangkot waktu ingin berangkat kesekolah. Wita anak yang manis dengan senyum yang bisa dibilang menarik banyak temanku bilang dia mirip sekali dengan marshanda tapi kalau kataku dia jauh lbh cantik dan imut dan banyak teman sekolah ku yang naksir dengannya.  Tak jarang yang menitipkan salam untuknya lewat aku atau pun bahkan surat cinta.  Ada juga yang suja memaksa untuk dicomblangi olehnya. Kadang aku suka malas meladenin teman teman ku kalau sudah begini.  Tapi kadang aku senang kalau ada yang nau mentraktirku makan untuk mendapatkan nomor hape wita.

Wita POV
Pagi ini aku sibuk melihat sekeliling sekolahku berharap dia menghampiriku atau sekedar lewat didepan kelasku. Entah kenapa aku tak pernah bosan menunggunya juga memperhatikannya. Dia sahabat yang paling mengerti aku dan paling setia.  Penampilannya yang sederhana,  sopan santun dan penyayang membuat aku nyaman bersamanya.  Dia tidak pernah mengeluh jika aku ajak pergi berbelanja, atau hanya sekedar berkeliling tak punya tujuan disaat aku sedih..  Dia rela melakukan hal konyol untuk membuat ku tertawa meski kadang sifat pemarahnya muncul kalau aku sedang iseng meledeknya.

Aku jenuh dikelas. Dan dari tadi pagi aku juga tidak melihat dia. Aku sengaja memutar melewati depan kelasnya saat ingin kekantin saat didepan kelasnya aku sengaja berhenti sejenak sambil tersenyum kepadanya aku melambaikan tangan.  Dia tersenyum tapi seperti biasa dia selalu terlihat cuek saat aku menyapanya tetapi saat hanya berdua dia begitu perhatian,  bawelnya dia saat aku sakit aku merasakan perhatian itu yang membuat aku nyaman. Setelah itu aku kembali kekelas tuk melanjutkan pelajaran ku.

Hari sudah mulai terik sudah saatnya istirahat.
Aku beranjak dari kelas menuju kantin.

Wit..  "panggil salah satu temanku fitri"
Iya..  "jawabku"
Mau kekantin y bareng sich. "tanyanya"
Ayo, kebetulan gue juga males sendirian kekantin. "balasku"

Kemudian kami berjalan bersama...  Aku memandang luas kearah sekolah mencari kania. Tapi sedari tadi aku belum melihatnya apa hati ini dia tidak jajan dikantin lagi. Atau mungkin dia skit tak lama kemudian mataku yang asik menjelajah keseluruhan bagian sekolah tak juga melihatnya.

Wita....  "sesampainya dikantin aku dengar suara yg samar samar.

Wita.... " panggil kania sambil merangkul pundakku"

Aku mengengok tanpa berkata apa-apa terkejut saat dia sedekat ini denganku.  Jantungku berdetak cepat tanpa intonasi yang baik. Mungkin saat ini wajahku memerah saat memandangnya dan berada sedekat ini dengannya.

Wita...  Helloooooo..  Kok mlh ngelamun. "tanya nya".

Eehhh iya..  Apa tadi loe nanya apa.. "jawabku"

Gak papa kenapa ngelamun loe mau jajan apa.. "tanyanya".

Gue mau beli roti aja sama minum air mineral. "jawabku".
Hemmm..."kania berdehem sambil mengangguk".

Kamu gak jajan... "tanyaku".

Gak..  Biasa duitnya mau aku tabung...  Hehehehe.. "jawabnya sambil memberikan senyum manisnya".

Duuuuhh kania senyum mu itu membuatku meleleh dan senyum ini yang selalu aku nantikan
Setiap harinya. Setelah itu dia menemaniku dikantin kami bercanda saling melontarkan ejekan ejekan kecil dan bercerita tentang mata pelajaran kami masing-masing  dan tak jarang membicarakan guru kami yang terkenal galak.  Tak terasa bel masuk pun berbunyi kami kembali kekelas kami masing-masing.  Kania mengantarkan ku kelasku padahal kelasku justru memutar arah Dari kelasnya tapi itu selalu dia lakukan itu yang membuat ku terkadang terkesan dan merasa diperhatikan.

Maaf klo cerita kurang seru saya pemula....  Heheheh n terima kasih bwt yg sdh membaca ditunggu folownya y

Aku ( Cerita Cinta SMA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang