Aku ( Cerita Cinta SMA)

Bagian 7

Selamat menikmati...  Mohon vote n folownya hihihi...  Setiap kritik dan saran aku terima dengan baik untuk membangun kreatifitasku..

Kania' POV

Aku sedang sibuk melihat pemandangan yang ada tepat didepan ku.  2 anak yang berseragam putih abu -  abu. Ada sedikit rasa iri melihat mereka bersenda gurau,  bahkan sesekali mereka seperti mengumbar kemesraan.  Jika soal bercnda y aky memang iri.  Tapi soal kemesraan tentu saja tidak. Hanya saja karena itu aku ingat kamu.

"kan..  Itu".  Ucap Memie sambil menunjuk seseorang yang sedari tadi berdiri didepan pintu kelasku. Oh y memei adalah salah seorang teman dikelasku yang bisa dibilang aku akrab dengannya. Memei masih keturunan china.  Jadi wajah orientalnya lumayan terlihat. Ibu memei orang Indonesia sedang ayahnya memei china.

Aku langsung menengok kearah yang memei maksud. Wita sedari tadi disana dia tidak memanggilku. Aku menatap heran saat aku melihatnya wita malah seperti terkejut saat aku menengok kearahnya. Tak sadar entah sejak kapan kedua mata kami saling beradu. Saat ku melihat wita wajahnya berubah merah. Mungkin dia malu karena aku memperhatikannya secara intens.

Kemudian aku beranjak dari dudukku berjalan kearahnya. 

"kenapa wit". Tanyaku saat melihatnya masih menatapku entah apa yang dipikirkannya.

" a,, apa..  Aku.. Aku tadi cuma g sengaja lewat aja kok".  Jawab wita terbata bata. Wajahnya yang merah masih saja terlihat bahkan lebih jelas saat ini.

"terus kenapa g masuk malah diem disini gitu".  Tanyaku padanya aku merasa dia semakin aneh.  Mungkin dia sedang kedatangan bulan.  Seperti kebanyakan anak perempuan lain jika PMS tingkahnya agak sedikit tidak jelas menurutku.

Wita diam tanpa berkata apapun.  Aku yang sedari tadi merasa risih karena dia melihatku secara intens akhirnya dengan sengaja memegang tangannya. Lalu merangkul pundaknya.  Entah kenapa tiba tiba wajah wita semakin merah kurasakan tubuhnya menegang. Dia tidak bergerak hanya diam. Ku pukul pundaknya dengan pelan.  Wita kaget dan seperti kebingungan lalu pergi begitu saja.  "aneh kenapa dengan anak itu"  batinku