Bagian 9

463 21 2
                                    

Kania' POV

Ini mungkin perkelahian pertama aku dan wita.  Bukan..  Bukan perkelahian mungkin bisa disebut perdebatan. Sebelumnya kami tidak pernah berdiam diaman lebih dari 1 hari.  Tapi karena hal  ini aku mampu marah hingga berhari hari.

" eh loe liat g kan kemaren anak kelas 1.3 ada yang dikroyok sama kakak kelas". Ucap kiki memberitahu aku dan memei.

"tau gue,  ayu, indahaulia disanaGue liat si desi dikroyok, dipukulin sampe ditendang gitu sama kakak kelas. 13 orang yang ngroyok dia." jawabku memberitahu kiki dan memei.

"emang garagara apa sich?" tanya memei yang penasaran.

" gue sich gak tau persis kalo kata ayu yang akrab banget sama kak cita katanya desi itu ganjen dan songong gitu. Trus kata ayu juga itu garagara si  desi nikung gebetan kak cita." jawabku menjelaskan  akar permasalahan cerita yang terjadi 2 hari yang lalu.

Saat sedang menikmati roti tiba tiba ria menyambangiku kekelas.  Aku liat wajahnya seperti orang ketakutan. Dan raut wajahnya juga terlihat sangat kelelahan. Aku bisa liat itu seprtinya dia habis lari.

"itu,,,  kan  tu... itu si wita" ucapnya yang terbata bata.

"iya wita kenapa" jawabku dengan sedikit khawatir.

"wita mau berantem sama kakak kelas. Mana kakak kelas nya ada 5 orang kayanya mau maen kroyokan." ucap ria yang menberitahuku tanpa jeda.

"ha...  Kok bisa" jawabku panik lalu ku ambil pisau karter yang ada dimeja memei.  Ya memei memang tidak suka menggunakan peruncing pensil.  Dia selalu memakai pisai karter untuk meruncingkan pensilnya. Aku yangsaat itu panik dan tidak memikir kan apapun hanya wita yang kupikirkan takut terjadi apa-apa sebelum ku kesana.  Dan pisau ini juga hanya untuk sekedar menakuti kakak kelas yang berani maen kroyokan.  Aku berlari menuju kelas wita.

Aku ( Cerita Cinta SMA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang