Penuh sesal memang. Terutama ketika kesalahan lalu membuatmu berpikir ulang. Semua keputusan didasari dengan kejadian itu. Sayangnya, bukan hal positif.
Aku berulang kali menyesal. Menyesali perasaan yang muncul meluap kala itu. Bahkan hingga saat ini aku senantiasa mengutuk hatiku sendiri. Kebodohanku membuat kata 'kita' menghilang.
Masa lalu menjadi dasar perbuatanku. Tak terkecuali saat semua ini muncul kembali. Aku ingat, pernah namamu tak tersebut di hatiku. Tapi ayalnya ilmu ketika sd, meski sudah lupa detail tapi pengetahuan itu menjadi dasar kehidupan harian kita.
Andai dahulu kembali. Andai perasaan ini tak ada. Andai aku sabar...
Mungkin kita tak menjadi jauh seperti ini.
●
Menjelang adzan Ashar,
Jakarta, 1 September 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
Baper - Bawa Perasaan
PoetryAku kembali pada menulis, terutama saat kau juga kembali padaku. Aku kembali mendamba, tanpa alasan sebenarnya dan tanpa rencana. Teruntuk kamu, yang selalu berjarak 🌹 . . Konten sama seperti yang ada di blog handsstory.wordpress.com :)