What Happen?

18.4K 789 12
                                    

Author POV

Pukul 14:00 Am

Ting tong...Ting..tong...suara Bel yang di pencet Brendy ketika sudah berdiri di depan rumah Ale.

Tiba-tiba seorang penjaga membuka pintu pagar, tentu itu adalah penjaga rumah itu.

"Maaf nona bisa saya bantu?" ucap lelaki itu sopan dengan membuka pintu pagarnya.

"Iyah saya mencari Ale." Brendy melangkah masuk.

"Maaf tuan Ale sudah berangkat bekerja di kantor, tapi jika nona ingin menyampaikan sesuatu di dalam ada nyonya Shilla" tutur lelaki itu.

"Baiklah."

Shilla syok dengan kedatangan gadis cantik itu secara tiba-tiba di rumah.

"Oh astaga Brendy, kau begitu cantik, masuklah!" Ucap Shilla dengan membuka kedua tangan seakan memeluknya.

Brendy pun menyambut pelukan itu tak lupa dengan senyuman.

"Duduklah sini sayang, jika kau ingin bermain aku bisa menyuruh sopir ku untuk menjemput mu." kini mereka berdua sudah duduk di ruang tamu.

"Maaf ponsel saya tertinggal di Ale, hmm... mungkin itu alasan saya kemari." jawab gadis itu.

"Hanya itu ? Mungkin Ale akan pulang sore " menganggukan kepalanya meyakinkan gadis itu.

"Sore? Baiklah kalau begitu saya akan pulang tante" Brendy yang sudah berdiri dari duduknya.

"Jangan pulang Brendy mungkin kita bisa memasak bersama, aku menginginkan momen itu bersama anakku tapi sayangnya kedua putraku ini lelaki jadi terlalu sulit untuk mengajak nya" nada Shilla memelas .

Brendy yang mendengar penuturan wanita paruh baya itu tak mungkin bisa menolak nya dengan senang hati ia menerima, lagipula masak adalah hal yang menyenangkan untuk semua perempuan.

"Baiklah " kata Brendy yang tersenyum mekar.

Keduanya pun segera bergegas ke dapur memasak bersama, Shilla sungguh senang menemukan teman untuk berbagi, dan yang membuat nya tersenyum adalah wanita yang akan menjadi pilihan salah satu anaknya, walaupun Shilla tidak bisa memihak antara 1 dengan 1 tapi sebagai orang tua feeling ibu tetaplah kuat yaitu yakin bahwa anaknya mampu meluluhkan hati gadis yang sedang berada di sampingnya.

Hampir 1 jam mereka berdua memasak 2 makanan yaitu Ciopinno , Shrimp & Crab Louie.

"Tak kusangka dirimu pandai memasak " Shilla yang menata Shrimp & Crab Louie ke piring.

Brendy hanya tersenyum kecil mendengar pujian wanita itu.

"Tidak usah berlebihan bukankah kita berdua yang memasak" Brendy menuangkan minuman untuk ia teguk.

Mereka berdua terlihat akrab sekali Brendy yang sudah tidak mempunyai ibu sungguh merindukan sosok seorang ibu dan kini ia bisa merasakan sedikit walau belum sepenuhnya.

Seusai masak mereka sengaja menghidangkan makanan buatan nya sendiri di meja makan Shilla mencegah pelayan nya untuk tidak mencampuri aktifitas nya kecuali ada hal yang di perlukan.

Brendy pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya lalu ia meminjam pakaian Shilla ya walaupun baju ukuran longgar tapi tak masalah lebih baik longgar dari pada bau tubuhnya sehabis memasak.

Sore ini Ale pulang dari kantor badanya yang lelah terlihat jelas di raut wajahnya.

"Ale makanlah dulu" Shilla yang mengetahui keberadaan anaknya pulang.

"Tidak ibu aku sudah makan di luar " Ale melepas jam nya dan menaruh nya di atas meja.

"Yakin tidak ingin memakannya?" Perintah ibu ke dua kalinya.

"Ya ibu aku sungguh lelah "

"Yasudah biar kakakmu yang memakannya lagipula masakan Brendy itu sangat enak " goda Shilla.

Ale mendengar nama Brendy saja sudah mampu membuat hatinya berdesir apalagi melihat orang nya .

"Apa? Brendy?" Ale langsung mendekati ibunya.

"Yah ...Brendy yang memasak ini semua" Shilla memutar bola matanya.

"Benarkah ibu? Dimana dia sekarang" Ale bertanya melihat kiri kanan.

Tidak lama kemudian wanita dengan rambut basah keluar dari kamar mandi dengan memakai piyama.

"Brendy" teriak Ale.

"Ale ?" Keduanya pun saling menatap kaget.

"Baiklah ibu ayok kita makan bersama" menarik tangan Brendy diikuti Shilla di belakang yang tersenyum.

Ketiga melahap makanan yang di atas meja dengan lahap terutama Ale.

"Wah masakan mu enak sekali Brendy" Ale mengunyah dengan menatap wajah Brendy.

"Yang enak makanan nya kan ? Jadi kuharap kunyah dulu okey" Brendy tersenyum sinis terhadap nya.

Tidak lama kemudian Adra berdiri di depan pintu melihat Brendy yang ada di meja makan membuat Adra menghampiri dan menarik lengannya.

"Ikutlah denganku" Adra langsung menarik tangan Brendy dan menuju mobilnya masa bodoh dengan baju piyama yang ia pakai.

"Adra apa yang kau lakukan " Suara Brendy.

Ale dan Shilla terlalu kaget dengan keadaan itu hingga keduanya cukup tercengang dan saat beberapa menit tersadar Ale berlari melihat mobil silver itu telah menjauh dari rumah.

"Kakak" Teriak Ale sekencang mungkin.

Ale dengan cepat memasuki mobil hitamnya dan mengejar kemana arah mobil kakak nya itu.

______________________________________

Next........

Maaf jika part ini JELEK ...

Tapi aku terusin siang ini jadi intinya part ini gantung...  Oke..?

Love you readers muawch..😍😍😘😘😘

Nb: setidaknya part selanjutnya 15++ ya.. walau g 21+

Because I'm Not Virgin | Sudah DiterbitkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang