Can't Stop

21.4K 823 13
                                    

Adra membawa gadis itu di sebuah restoran candle light dinner tentu sebelumnya Adra sudah mampir ke toko pakaian agar Brendy tidak memakai piyama.

Angin malam membuat rambut gadis tergerai itu terbawa oleh angin, dress merah yang dikenakan gadis itu mencolok jelas menunjukkan keindahan tubuhnya ditambah high heels hitam memikat pesona gadis itu.

"Kau mengandeng tanganku dari rumahmu, mengajak ku pergi ke toko pakaian dan membelikan high heels kini membawaku ke restoran mewah ini, sebenarnya apa maksudmu Adra?" Dengan membelai rambutnya yang beterbangan akibat angin yang selalu menutupi wajahnya.

"Brendy ada sesuatu yang harus aku bicarakan " Adra berdiri dari tempat duduknya menghampiri gadis itu dan berlutut di hadapan gadis itu.

Lalu Adra mengambil kotak merah dari sakunya dan ia buka di hadapan gadis itu, ternyata itu adalah sebuah kalung yang ber Liontin hati berwarna merah di tengah-tengah nya terdapat satu pernik kecil disana sungguh lucu.

Brendy membuka mulutnya tidak percaya dengan apa yang dilakukan Adra dengan sejauh ini.

"Adra apa yang kau lakukan?" Tangan nya mencoba menarik bahu lelaki itu untuk berdiri.

"Dengar Brendy ...kumohon dengarkan aku" meletakan kotak merah itu, beralih memegang kedua tangan gadis itu.

"Aku mencintaimu Brendy aku menyayangimu , rasa cintaku tulus padamu, aku tidak ingin lelaki mana pun mencoba merebut mu dariku oleh karena itu maukah kau menjadi kekasih ku Brendy?" Kata demi kata diucapkan oleh Adra yang mencoba meyakinkan Brendy.

Brendy hanya menghela kan nafasnya wajahnya sepertinya sudah enggan mendengar semua penutur an oleh lelaki itu.

"Berapa kali aku bilang padamu Adra aku tidak bisa membalas perasaanmu" jawabnya dengan jujur sesuai kata hatinya.

"Kumohon lihatlah aku Brendy aku akan menjagamu " Adra tak ingin putus asa.

"Adra aku tidak bisa dan aku tidak akan bisa" melepas genggaman tangan itu.

"Kenapa Brendy beri aku alasan?" Teriak Adra.

"Karena aku tidak akan pernah bisa berpacaran dengan Mantan Sahabat ku sendiri Adra aku tidak pernah bisa Adra kuharap kau mengerti " Brendy mengeluarkan semua uneg-uneg yang selama ini ia simpan.

"Kenapa? Bukankah kita bisa memulai nya dari awal? Dengan mengernyit kan dahinya.

"Tidak akan..aku menyayangimu sebagai Sahabat, Kakak dan teman Adra bukan sebagai kekasih dan kekasih tidak bisa disamakan dengan sayang sahabat karena itu adalah dua hal yang berbeda Adra" Brendy mulai melangkah pergi dan menjauh.

Namun ketika Brendy melangkah tangan kekar telah melingkar di pinggulnya seakan menahan kepergian gadis itu.

"Apa kau akan menerimanya jika Ale yang Melakukan ini Brendy?" Semakin erat memeluk gadis itu.

"Lepaskan aku Adra aku ingin pulang" memukul tangan yang merapatkan tangannya ke pinggulnya.

Dengan perasaan berat Adra mengantar gadis itu pulang ke rumahnya dan tanpa disadari seseorang telah melihat semua itu dia adalah Ale Zandro.

~~~~~~~~

Pagi itu Ale mengunjungi ruangan kakak nya dan ada sedikit hal yang harus di bicarakan.

"Kakak" ucap Ale yang langsung duduk di sofa.

"Pergilah jika tak ingin tangan ku memukul mu" tatapan nya tajam.

"Kenapa kau marah-marah kakak aku bicara baik-baik" Ale mencoba tertawa.

"Pergilah " usir kakak.

Because I'm Not Virgin | Sudah DiterbitkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang