Didunia ini tidak ada namanya kebetulan. Semua yang terjadi dikehidupan kita merupakan takdir dari tuhan. Semuanya sudah diatur sedemikian rupa menjadikannya cerita yang indah dan penuh makna. Semua cerita itu tergantung dari masing-masing kita menginginkan berakhir seperti apa, happy ending atau sad ending."Kenapa kau bisa tahu aku disini?" tanya seohyun. Sekarang seohyun dan Luhan sedang berada dibangku taman rumah sakit. Setelah beberapa saat yang lalu gadis itu menarik luhan menuju taman rumah sakit, meninggalkan kyuhyun.
"Seo joohyun! Seharian kemarin kau kemana saja,eoh? Kau tidak bisa dihubungi bahkan tidak berada disekolah ataupun dicafe. Kau kemana saja? Berhenti membuatku khawatir seo joohyun"
Seohyun terkejut mendengar luhan meninggikan suaranya. Pertama kalinya ia melihat luhan seperti ini, sedikit membuat gadis itu takut. Luhan menghela nafas saat menyadari kalau seohyun cukup terkejut mendengar bentakkan darinya.
"Mianhae...Aku tidak bermaksud untyk membentakmu seohyun-ah"
Seohyun tersenyum kecil dan menganggukkan kepalanya, ia mengerti dan paham kalau pria disampingnya pasti mencemaskan keaadaannya.
"Gwenchana. Maaf membuatmu khawatir"
"Seohyun-ah apa terjadi sesuatu antara kau dan jiyeon?"
Seohyun tersenyum dan menggelengkan kepalanya, ia mengalihkan pandangannya dari luhan dengan menatap langit. Luhan yang memperhatikan seohyun tahu kalau gadis itu sedang berbohong.
"Seohyun-ah katakanlah...Apa jiyeon menyakitimu? Apa ia melakukan sesuatu padamu?? aku akan berbicara dengan jiyeon."
"Geumanhae! Nan gwenchana"
"WAE?? Kenapa kau terus mengatakan baik-baik saja, tidak bisakah kau jujur padaku seohyun-ah. Aku tahu Jiyeon pasti melakukan sesuatu padamu"
Seohyun menghela nafas kasar.
"Ne geurae! Jiyeon menyakitiku, lalu kau ingin melakukan apa? Berbicara dengan jiyeon? Menurutmu jiyeon akan datang padaku dan meminta maaf ? Ani..jiyeon tidak akan melakukan itu. Jiyeon sangat membenciku sekarang. Jadi berhentilah oppa. Biarkan seperti ini"
Luhan terdiam, ia tahu seohyun tidak ingin ia membahas tentang ini lagi, bahkan seohyun memanggilnya oppa. Panggilan yang jarang yang digunakan seohyun kepadanya kecuali jika gadis itu benar-benar menginginkan sesuatu darinya.
"Bukankah kalian berteman? Kenapa kalian seperti ini?"
"Ani! Sejak dulu aku tidak penah menganggapnya sebagai seorang teman. Aku hanya membiarkan dia berada didekatku, Jiyeon hanya seperti seorang sesaeng fans yang mengikuti kemanapun aku pergi. Ia benar-benar menyebalkan, bersikap seperti gadis baik, bahkan aku pernah melakukan hal buruk padanya tapi ia tetap tersenyum seolah itu bukan apa-apa. Menyebalkan! Ia membuatku seperti gadis jahat dengan sifatnya itu"
"Seohyun-ah"
" Oppa! Jiyeon sangat menyukaimu. Bahkan ia pernah mengatakan padaku kalau impiannya ingin menjadi istrimu". Seohyun tersenyum kecil. Antesinya sekarang berpusat kepada pria disampingnya.
"Perlakukan jiyeon dengan baik dan berhenti memberi perhatian lebih padaku".
Seohyun berdiri dari tempat duduknya dan berjalan meninggalkan luhan yang masih terdiam. Saat melihat seohyun mulai menjauh, namja tersebut berdiri dan berlari mendekati seohyun. Ia menarik tangan gadis itu sehingga berbalik kepadanya.
"Wae? Kenapa kau tidak mau kalau aku memperhatikanmu? Kenapa kau melarangku. Aku sangat menyukaimu saat pertama kali kita bertemu. Apa kau tidak pernah tahu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
You !!!
Fanfiction" Kau adalah gadis sombong yang pernah ku lihat" " kau tidak berhak menatapku dengan tatapan seperti itu, karena kau hanya pengikutku" " Kini waktunya kau merasakan bagaimana rasanya jadi seorang kelas 2" " Kau adalah gadis yang kuat jadi bertahan l...