Menghilang

1.3K 83 2
                                    

Aku menghilang bukan tanpa alasan. Aku menghilang karena aku ingin mengistirahatkan hatiku sejenak. Dan akan kembali lagi nanti kalau hatiku sudah tidak merasa tersakiti.
🌾

Setelah kejadian itu. Rio tidak melihat Ify ada di sekolah. Bahkan tidak hanya sehari.

Itu membuatnya kebingungan. Apa kesalahannya sefatal itu? Bodoh kalau ia bilang kesalahannya tidak fatal.

Ditampar adalah salah satu yang Ify tidak sukai. Ia paling tidak suka dengan yang namanya maju tangan dalam menyelesaikan masalahnya.

Tapi, Rio malah menamparnya. Ia harusnya ingat akan hal itu. Dan mencatat baik-baik apa yang pernah ia lakukan.

"Please, lo ber-empat kasih tahu gue dimana Ify berada?" tanya Rio sambil memohon kepada Via, Shilla, Cakka, dan Alvin.

"Gue gak tahu. Kita itu sama-sama gak tahu! Lo batu banget sih?" jawab Via dengan emosi yang meluap.

Ia masih tidak rela sahabatnya diperlakukan seperti kemaren. Hanya karena membela ceweknya yang merupakan musuh mereka berlima.

"Lo ber-empat pasti tahu!"

"KITA GAK TAHU!! Gak tahu ya gak tahu. Lo batu banget sih!" teriak Via.

Wajahnya merah padam dan nafasnya tersengal mencoba menetralisir emosinya. Ia sudah bilang kalau mereka tidak tahu ya tidak tahu.

Shilla mengusap-usap bahu Via untuk menenangkan emosi gadis itu agar tidak meluap lagi. Ia juga ingin membalas ucapan Rio tapi ia rasa sudah cukup karena sudah dibalas Via.

"Makannya kalau bertindak itu dipikir dulu jangan asal ngomong! Nyesel itu sudah pasti diakhir!" lanjutnya dan melangkah pergi.

Shilla, Cakka, dan Alvin hanya bisa diam dan mengikuti Via melangkah. Oh ternyata ke kantin.

"Lo jangan terlalu gitu deh Vi! Kasian dianya juga," ucap Alvin setelah mereka duduk.

"Ish. Lagian gue udah bilang kita gak tahu ya gak tahu. Tapi dianya tetep kekeuh seolah kita tahu. Lagian kalau bertindak ya pikir dulu,"ucap Via kesal.

"Udah-udah gak usah pada debat. Mending sekarang kalian mau pesan apa deh. Karena gue lagi baik gue yang pesen," ucap Shilla menengahi.

"Biasa Shill," ucap Cakka dan Alvin bersamaan. Mentang-mentang anak kembar. Ckckck.

"Lo Vi?"

"Es teh, jus alpukat, sama mie ayam pedes. Dan pedesnya yang level tinggi," Via hanya asal menyeletuk.

Ia sedang kesal. Emosinya belum hilang semua. Mungkin baru separuh jika diukur.

Shilla hanya mengangguk. Ia tahu kalau Via sedang kesal pasti pesen seperti itu, dan ujung-ujungnya mie ayamnya gak dihabisin. Yaiyalah Via aja gak doyan pedes, kebalikannya Ify.

***

Setelah teman-teman Ify pergi. Ia mengacak-acak rambutnya penuh kefrustasian.

(Not) Psycho Love [COMPLETED]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang