SEOUL
Juli, 2017"Xi Luhan."
"Hadir."
"Byun Baekhyun."
"Hadir."
"Do Kyungsoo."
"Hadir."Tiga nama tersebut termasuk dalam rombongan resident tahun pertama yang baru diterima. Semua resident itu berkumpul di auditorium besar dan suram di SM County Hospital.
SM County Hospital merupakan rumah sakit tertua di Seoul, dan salah satu rumah sakit tertua di Korea Selatan. Rumah sakit ini merupakan komplek yang menempati lebih dari tiga blok persegi, dengan bangunan-bangunan batu bata serta batu yang tampak kelabu karena kotoran yang terkumpul bertahun-tahun.
Di balik pintu depan bangunan utama terdapat ruang tunggu besar, dengan bangku-bangku besi untuk pasien dan pengunjung. Cat di dinding-dinding yang susah terlalu sering di cat ulang mengelupas di sana-sini, dan lantai di koridor-koridor tampak aus dan tidak rata akibat ribuan pasien dengan kursi roda dan tongkat penyangga. Seluruh komplek berkesan tua namun sepertinya masih terawat.
SM County Hospital bagaikan kota di dalam kota. Jumlah karyawannya mencapai lebih dari 9.000 orang, termasuk 400 dokter staf, 150 dokter sukarelawan yang bekerja paruh waktu, 800 resident, serta 3.000 perawat, ditambah teknisi, pembantu unit, dan pegawai teknis lainnya. Lantai-lantai atas menampung 12 ruang operasi, pusat logistik, bank tulang, pusat penjadwalan, 3 bangsal darurat, bangsal AIDS, dan lebih dari 2.000 tempat tidur.
Kini, pada hari pertama kedatangan para resident baru pada bulan Juli, dr. Lee Sooman, kepala rumah sakit, berdiri untuk memberi sambutan kepada mereka. Sooman merupakan politisi sejati, pria jangkung dan mengesankan yang pandai berbasa-basi serta memiliki daya tarik memadai untuk mencapai posisi yang ia tempati sekarang.
"Pagi ini saya ingin mengucapkan selamat datang kepada para dokter resident yang baru. Selama dua tahun pertama di fakultas kedokteran, Anda telah melakukan praktik bedah mayat. Selama dua tahun terakhir, Anda menangani pasien-pasien rumah sakit di bawah pengawasan dokter-dokter senior. Tapi mulai sekarang, Anda-lah yang bertanggung jawab atas pasien-pasien Anda. Ini membutuhkan tanggung jawab yang luar biasa, serta dedikasi dan keahlian."
Tatapannya menyapu gedung pertemuan. "Di antara Anda pasti ada yang ingin mendalami ilmu bedah. Tentu ada pula yang berniat mengambil spesialisasi bidang penyakit dalam. Masing-masing kelompok akan dibimbing resident senior, yang akan menjelaskan kegiatan-kegiatan rutin kepada Anda. Mulai sekarang, setiap tindakan Anda bisa menyangkut masalah hidup atau mati.
Mereka mendengarkan dengan penuh perhatian, menyerap setiap kata yang diucapkan.
"SM County Hospital merupakan rumah sakit pemerintah. Artinya kita melayani setiap yang datang ke sini. Sebagian besar pasien kita miskin. Mereka datang ke sini karena tidak sanggup berobat di rumah sakit swasta. Ruang-ruang gawat darurat sibuk 24 jam per hari. Anda akan menghadapi beban kerja yang terlalu berat dengan gaji yang terlalu rendah. Di rumah sakit swasta, selama tahun pertama Anda mengerjakan tugas-tugas kecil yang bersifat rutin. Pada tahun kedua, Anda menjadi asisten yang menyerahkan pisau bedah kepada dokter yang mengoperasi, dan pada tahun ketiga, Anda diizinkan melakukan operasi kecil di bawah pengawasan. Well, lupakanlah itu semua. Motto kita di sini adalah 'Menonton satu kali, mengerjakan satu kali, mengajarkan satu kali.'
"Kita sangat kekurangan tenaga, dan semakin cepat Anda bisa masuk ke ruang operasi, semakin baik. Ada pertanyaan?"
Jutaan pertanyaan ingin dilontarkan para resident baru itu.
"Tidak ada? Bagus. Hari pertama Anda secara resmi dimulai besok. Anda akan melapor ke meja resepsionis utama pukul setengah enam besok pagi. Selamat bertugas!"
Pertemuan selesai. Orang-orang mulai menuju pintu keluar sambil bercakap-cakap. Tanpa sengaja, ketiga dokter muda tadi berdiri mengelompok.
"Namaku Xi Luhan. Aku biasa dipanggil Luhan." Ucap seorang yang perawakannya sangat anggun namun segala sesuatu dalam dirinya, cara berjalannya, sikap tubuhnya, sorot matanya yang tenang dan jenaka, menimbulkan kesan ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Doctors
Fiksi PenggemarKisah tiga dokter muda - antara cinta dan impian mereka, serta nasib yang tak terduga. dr. Do Kyungsoo Seorang resident bedah jantung yang mengalami berbagai masalah selama menempuh pendidikannya di SM Country Hospital. Terlebih lagi, banyak yang ir...