Pukul setengah enam keesokan paginya, ketika para resident tiba, staf rumah sakit telah siap membawa mereka ke tempat tugas masing-masing. Meskipun masih pagi, suasananya sudah hiruk-pikuk.
Sepanjang malam pasien-pasien terus berdatangan, entah dibawa mobil ambulans, diantar mobil polisi, atau berjalan kaki. Para anggota staf menjuluki "O2T" - orang-orang terbuang; mereka yang lemah dan berlumuran darah, para korban penembakan, penusukan, dan kecelakaan lalu lintas, mereka yang terluka baik jiwa maupun raga, para tunawisma, orang-orang yang tercampakkan dan tak diinginkan lagi.
Suasananya gaduh. Gerakan-gerakan kalang kabut, suara-suara melengking dan lusinan krisis tak terduga- semuanya harus ditangani serempak.
Para resident baru berdiri mengelompok, berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan yang asing, sambil mendengarkan suara-suara membingungkan di sekeliling mereka.
Kyungsoo, Luhan, dan Baekhyun sedang menunggu di koridor ketika resident senior menghampiri mereka. "Siapa di antara kalian yang bernama dr. Byun?"
Baekhyun menoleh dan berkata, "Saya."
Resident itu tersenyum dan mengulurkan tangan. "Senang sekali berkenalan denganmu. Aku diminta membimbingmu. Kepala staf memberitahuku kau pemilik nilai tertinggi di fakultas kedokteran yang pernah masuk ke rumah sakit ini. Kami sangat gembira kau bisa bergabung dengan kami."
Baekhyun tersenyum malu-malu. "Terima kasih."
Luhan dan Kyungsoo menatap Baekhyun sambil membelalakkan mata. Tak kusangka dia sehebat itu, pikir Kyungsoo.
"Kau berniat mendalami bidang penyakit dalam, dr. Byun?"
"Ya."Resident itu berpaling kepada Luhan. "Dr. Xi?"
"Ya."
"Kau tertarik pada bedah saraf."
"Betul."Si residen mengamati sebuah daftar. "Anda ditugaskan di bawah dr. Choi Minho."
Kemudian giliran Kyungsoo. "Dr. Do?"
"Ya."
"Kau akan mendalami bedah jantung."
"Benar."
"Baiklah. Kau ditugaskan mengikuti kunjungan pasien. Silahkan melapor di kantor kepala perawat, Kim Haesuk. Di ujung lorong."
"Terima kasih."Kyungsoo menatap kedua rekannya dan menarik napas panjang. "Oke, ini dia! Semoga kita beruntung!"
::
Kepala perawat, Kim Haesuk, lebih cocok disebut kapal tempur daripada wanita. Tubuhnya pendek gemuk, tampangnya tegas, dan tingkah lakunya kasar. Dia sedang sibuk di balik meja perawat ketika Kyungsoo menghampirinya.
"Permisi...."
Suster Kim menoleh.."Ya?"
"Saya diminta melapor ke sini. Saya dr. Do."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Real Doctors
FanfictionKisah tiga dokter muda - antara cinta dan impian mereka, serta nasib yang tak terduga. dr. Do Kyungsoo Seorang resident bedah jantung yang mengalami berbagai masalah selama menempuh pendidikannya di SM Country Hospital. Terlebih lagi, banyak yang ir...