Rara terbaring lemah dengan berbagai macam peralatan rumah sakit menempel di tubuhnya. Rara masih tak sadarkan diri, karena koma yang di deritanya.
Arga melongo karena dokter yang mengobati istrinya sendiri adalah orang yang selama ini .. Adalah sheila.Arga:" Assalamualaikum"
Sheila:"Waalaikum salam, loh arga?
apa kamu keluarga pasien
ini?
Arga:" Iya dok, saya suaminya Rara.
Bisa anda ceritakan apa yang
terjadi sama Rara?"
Sheila:" Baiklah, ayo ke ruangan
dokter!"
Arga:"Ok"Di ruang dokter itu sheila menceritakan apa yang terjadi pada istrinya Arga.
Sheila:" Rara hanya pendarahan biasa
Seperti bumil lainnya. Untung
Saja cepat dilarikan ke Rumah
Sakit, Jadi masih sempat di
Selamatkan."
Arga :" Jadi, Ra..Rara hamil?"
Sheila:" Ya , selamat ya Arga. Usia
Kehamilannya sudah
masuk bulan ke-4"
Arga :" Alhamdulillah.."
Sheila:" Jika ingin tahu lebih lanjut
Jenis kelamin anaknya nanti
Silahkan usg Ya, pak Arga"
Arga :" Iya, Makasih banyak ya dok".
Sheila:" Sama sama, kamu harus jaga
Kondisinya Rara ya, jangan
Sampai terlalu drop"
Arga :" Iya bu dokter,hehe"
Sheila:" panggil aja shei kita kan
Temen dari dulu"
Arga :"oh iya deh shei"
Sheila:"Baik, silahkan dijaga ya Arga
Calon bayi dan istrinya. Saya
Permisi Assalamualaikum."
Arga:" Waalaikum salam"Arga berjalan dengan tatapan kosong, fikirannya masih tentang sheila, masa lalunya yang membuatnya tidak bisa untuk mencintai wanita selain dia.
Perasaannya, hatinya masih untuk sheila wanita cantik bak model itu yg sekarang telah menjadi seorang dokter."Ahk! Shit! kenapa aku masih memikirkannya. Wake up please arga! Lo harus move on"
Gerutunya sambil menampar pelan pipi mulusnya itu.Dengan tatapan yang tidak bisa di artikan, Arga menatap Rara yang masih tertidur belum sadarkan diri. Arga menarik lembut tangan Rara, dengan rasa bersalah ia telah melukai istri yg sedang mengandung baby nya.
"Bangun dear, aku merindukanmu. Kamu harus kuat demi baby kita! Aku janji akan mencintaimu dengan tulus, tapi berikan aku waktu untuk melupakan semuanya. Maafkan aku yg hanya bisa menyakitimu."
Sambil meletakan tangan Rara di pipinya,Pria itu menatap Rara dengan tatapan sendu. Betapa terlukanya dia, ketika tahu Rara sedang hamil.
3 jam lamanya Arga menunggu Rara yang tak kunjung sadar, akhirnya Rara tersadar.
"Mas, bangun mas"
"Ahk! Hoamm" Arga menutup mulutnya yg terbuka karena mengantuk.
"Alhamdulillah, akhirnya kamu sadar juga" senyum manis Arga mengembang membuat siapapun yang melihatnya pasti jatuh hati.
Begitupula Rara gadis polos yang tulus mencintai Arga, senang rasanya Rara melihat Arga tersenyum. Jarang sekali Arga tersenyum seperti ini membuatnya memalingkan pandangan dari Arga dan tersipu malu.Rona merah terlihat jelas di kedua pipinya itu.
Arga menatap Rara yang rona pipinya memerah bagai tomat itu.
"Eh? Ko kamu merah gitu sih pipinya? Aduhh udah ga sabar nih pengen mas cubit" tangannya mencubit pipi kanan Rara gemas.
"Aw! Sakit mas! mas ini ya awas aja nanti kalo di rumah Rara balas"
Arga terkekeh kecil melihat istrinya itu yg sikapnya seperti anak kecil.
Drap drap drap, Cklek
Dokter itu membuka pintu kamar Rara untuk memeriksa kondisinya."Selamat pagi Ny.Rara, apa ada keluhan? "
"Hmm, ngga dok. Apa nanti malam saya sudah boleh pulang?"
Sedari tadi Arga berusaha tidak menatap dokter cantik itu. Takut sesuatu yg tidak diinginkan terjadi.
"Boleh, tapi diurus administrasinya dulu ya pa Arga"
Huftt , shit!
Sia-sia sedari tadi memalingkan pandangan tapi akhirnya terpaksa Arga menatapnya dengan tatapan tidak suka."Baik " satu kata pendek namun jelas itu membuat dokter sheila yg berharap dapat merebut Arga kesal, bahkan kini Arga tidak sehangat dulu kepadanya.
"Baiklah, saya permisi"
"Terima kasih dok" sapa Rara
"Sama sama" senyuman licik itu terlihat
Keanehan terbesit difikiran Rara, bagaimana dokter itu bisa tahu nama suaminya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Fake Marriage
RomanceSHIT! Kenapa aku tidak bisa menghapus masa laluku. KAU! Kenapa kau datang lagi dikehidupanku! "Bangun dear, aku merindukanmu. Kamu harus kuat demi baby kita! Aku janji akan mencintaimu dengan tulus, tapi berikan aku waktu untuk melupakan semuanya...