"Won"
Hening. Tidak ada jawaban.
"Wonu"
Masih hening.
"Jeon Wonwoo yang maniis~"
Laki-laki manis berkacamata itu masih diam tidak bergerak barang satu sentipun dari kegiatan membacanya. Ini membuat si pemanggil merasa bosan sekaligus kesal.
Ia tersenyum jahil. Lalu mendekatkan bibirnya pada telinga sahabatnya itu.
"Jeon Wonwoo~" bisiknya dengan nada sensual yang kentara.
"Aish! Apa?!". Wonwoo yang sedari tadi diam menatap manusia tampan yang tersenyum tanpa dosa di hadapannya.
"Lagian sih, dari tadi di panggil gak ada jawaban".
Wonwoo yang sedari awal tidak mood ditambah kesal dengan perbuatan Jun, sahabatnya itu. Pemuda China itu hanya tersenyum polos lalu menjatuhkan kepalanya di meja perpustakaan tempat dimana mereka berada.
Ya, mereka sedang duduk di perpustakaan tepatnya di lantai dua di depan jendela besar yang menghadap ke jalan. Tempat favorit Wonwoo ketika ia sedang bosan atau kesal. Dan Jun, pemuda asal China-yang menurut dirinya tampan-itu menjadi korban pemaksaan kehendak oleh seorang Jeon Wonwoo.
Sudah hampir 2 jam mereka duduk di situ. Wonwoo belum juga habis membaca satu buku novel tebal. Dan Jun bosan. Ia hanya bisa bermain handphone, melihat jalanan, dan menatap Wonwoo dalam-dalam. Apalagi yang bisa ia perbuat? Ia tidak suka membaca buku. Bahkan bisa dibilang, benci membaca buku.
Ia pandai, tapi tidak pernah sekalipun menyentuh buku cetak pelajarannya. Modalnya di kelas adalah telinga dan otaknya yang cepat menghafal. Berbeda dengan seorang Jeon Wonwoo. Wonwoo bisa menghafal lebih dari 1001 halaman buku sejarah dalam sekali baca ketimbang mendengarkan penjelasan guru. Ia bosan.
Dan ketidakcocokan itu membuat mereka bersahabat.
"Kamu jangan baca buku terus, dong. Ini lho, sayang ada cowok ganteng di anggurin~" ucapnya dengan nada yang dibuat-buat supaya terdengar lucu.
Dan dengan percaya diri Jun tersenyum lebar tepat di depan wajah Wonwoo. Jarak mereka hanya beberapa senti. Dan jika ada orang lain melihat mereka, mungkin mereka akan dikira gay.
"Menjauh, Jun. Kita bisa dikira sedang berpacaran atau semacamnya".
Sifat ketus Wonwoo mulai lagi. Ini ciri khasnya ketika sedang kesal.
"Aih, harusnya kau senang. Aku yang tampan dan kau yang manis. Kita berdua akan sangat cocok. Bukan begitu, Wonu-sshi~" Jun ber aegyo di depan Wonwoo.
Dan dibalas dengan tatapan jijik darinya. "Menjijikan. Lebih baik aku dengan Joshua-hyung ketimbang denganmu."
Jun tertawa. Hal itu membuat Wonwoo bingung, dan dengan segera menyuruhnya diam. Halo, mereka sedang ada di perpustakaan bukan?
"Kau gila?!" tanya Wonwoo.
"Yaa, karna kau~ Ahahahaha"
"Ssstt... Yak! Jangan membuatku diusir dari sini! Kau kenapa?". Dengan sigap Wonwoo menggenggam tangan sahabat-gilanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Happier
FanfictionAku suka lihat kamu bahagia. Entah itu sama aku, atau sama dia. Karna bahagiamu, bahagiaku :) Kim Mingyu X Jeon Wonwoo .and another cast. -a story by naye-