"Minseo, makan diluar yuk"
Gadis berambut sebahu yang sedang duduk menonton Larva itu memandang kakaknya heran.
"Tumben? Ada apa?"
Mingyu tersenyum. "Aku hanya bosan makan di rumah. Aku yang bayar. Makananmu aku makan nanti, tapi untuk sekarang aku ingin makan di luar. Mau, ya?"
Minseo tentu saja tidak menolak. "Kajjaa! Kemana kita?" tanyanya.
Mingyu terlihat berfikir. "Bagaimana dengan makan ramyun di dekat sungai Han yang biasanya itu?"
Minseo mengangguk setuju. "Call~ ayo kesana"
ʕ•ﻌ•ʔ
"Kajjaa"
Seulgi menahan lengan Wonwoo. "Kita mau kemana?" tanyanya.
Wonwoo terlihat berfikir. Lalu senyuman mengembang di wajahnya.
"Aku rindu makan ramyun di resto milik temanmu. Aku mau ramyun"
Seulgi tertawa. "Baiklah. Kalau begitu aku sekalian mengunjungi Joy kalau begitu."
Dalam hati Wonwoo bersorak. Ia sangat ingin makan ramyun sekarang. Sudah lama tidak makan makanan itu.
ʕ•ﻌ•ʔ
Kini Minseo dan Mingyu sudah duduk di salah satu meja di pojok ruangan. Mingyu sengaja duduk disitu karna menurutnya pemandangannya indah dari sini. Sungai Han terlihat jelas dan orang-orang yang berlalu lalang di sekitarnya.
"Oppa tau tidak?" tanya Minseo pada kakaknya itu.
Mingyu menggeleng dan tersenyum. "Apa?" tanyanya antusias.
Minseo mulai bercerita.
"Dulu, tempat ini adalah tempat pertama Eomma dan Appa bertemu lho."
Mingyu mendengar masih dengan antusias. Ia menatap adik satu-satunya itu dengan sangat hangat.
"Eomma cerita, ia pertama bertemu dengan Appa disini. Sebenarnya, waltu itu tidak sengaja. Mereka sudah pernah bertemu di kampus sebelumnya, tapi Appa lupa. Oppa tahu kan, Appa punya ingatan jangka pendek yang jelek?"
Mingyu mengangguk menanggapi. "Lalu?"
"Lalu, Eomma datang kesini. Kebetulan sedang ramai, jadi tidak banyak tempat duduk. Dan Eomma yang ingat wajah Appa langsung mendatangi meja Appa dan menyapa"
"Biar kutebak," potong Mingyu "pasti Appa terkejut dan bingung?"
Minseo mengangguk. "Tepat! Dan itu malah membuat Eomma bingung. Tapi Eomma berusaha mengingatkan Appa. Setelah Appa ingat, obrolan mereka menyambung dan mengalir. Sepulang dari sini, mereka memutuskan untuk pergi duduk di pinggir Sungai Han untuk menikmati pemandangan sore sekaligus jalan-jalan. Tapi setelah itu mereka berpisah karna Appa bertemu dengan mantannya dan orang itu marah-marah pada Appa. Dikiranya Eomma adalah orang yang mengganggu hubungan mereka. Eomma yang tidak tahu apa-apa hanya meminta maaf dan pergi"
Mingyu masih mendengarkan dengan seksama. Ia malah teringat Tzuyu.
"Dan beberapa hari kemudian, mereka bertemu lagi di kampus. Kali ini, appa yang menyapa duluan. Setelah itu..."
Minseo terdiam cukup lama. Ia berfikir, apa kelanjutan ceritanya.
"Lalu?" tanya Mingyu penasaran.
Minseo menggeleng "Molla. Aku lupa, ah, itu makanannya sudah datang"
Benar saja, tepat setelah Minseo berhenti berbicara, seorang pelayan mengantar ramyun ke arah mereka.
"Aku ke kamar mandi dulu, ya. Jangan kemana-mana" ujar Minseo.
"Ya, tapi jangan lama-lama, nanti mie mu mengembang."
Minseo berlari ke kamar mandi. Tetapi belum sampai di kamar mandi, ia malah menabrak orang.
"Ah... ma-maaf. Aku tidak sengaja, maafkan aku" ujar Minseo sembari menunduk.
Mingyu yang mengetahui itu menghampiri Minseo. "Maafkan adikku, ia tidak hati-hati"
Orang yang ditabrak malah menatap Mingyu.
"Tuan? Maaf, tapi ada yang salah denganku?"
"A-ah... tidak."
ʕ•ﻌ•ʔ
"Tuan? Maaf, tapi ada yang salah denganku?"
"A-ah... tidak."
Wonwoo tergagap. Ia malah memandangi Mingyu. Tapi, apa reaksi Mingyu tadi itu?
Ia tidak mengingat Wonwoo?
"Tidak, aku tidak apa. Maafkan aku, aku juga tidak melihat jalan. Maafkan aku, ne?" ujar Wonwoo kini menatap Minseo. Yang ditatap tersenyum.
"Aku yang salah. Maafkan aku sekali lagi."
Wonwoo tersenyum dan melangkah melewati Mingyu.
Apa itu?
Mingyu tidak ingat Wonwoo? Padahal baru kemarin mereka berpapasan.
Mungkin saja... Mingyu tidak ingat wajahku, batin Wonwoo.
Dan aneh, hati Wonwoo tidak tenang saat menatap Mingyu tadi.
Dan sialnya, Mingyu tampan hari ini, batin Wonwoo lagi.
"Gila! Kenapa aku ini?" umpatnya lirih.
Seulgi yang baru saja kembali dari menemui Joy, heran melihat wajah adiknya yang merah.
"Won? Kau kenapa?" tanya Seulgi. "Sakit?"
Wonwoo menggeleng pelan. "Tidak ada, aku baik-baik saja"
Seulgi menghela nafas lega. "Baguslah. Ayo makan, Joy memberiku diskon hari ini~ Karna sudah lama aku tidak kemari, katanya"
Namun mata Wonwoo malah melihat ke arah lain. Menatap pria tinggi yang sedang merangkul mesra gadis yang ditabraknya tadi.
"Pacarnya?" gumam Wonwoo lirih.
"Apa? Siapa?" Seulgi mendengar gumaman Wonwoo.
Wonwoo gelagapan. "Tidak apa. Ayo makan"
ʕ•ﻌ•ʔ
Mian, sekali lagi aing ga aplot lama :'
Mulai sekarang, bakal rajin updatd tiap minggu bila memungkinkan.
Mohon maaf soalnya saia masih kelas 3 jadi masa-masa ujian :'))))
Maaf ya, aku masih mau mempermainkan meanie dulu.sekian.
Paipai~
naye sayang wonwoo /ditabok mingyu/
![](https://img.wattpad.com/cover/123106395-288-k699337.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Happier
FanfictionAku suka lihat kamu bahagia. Entah itu sama aku, atau sama dia. Karna bahagiamu, bahagiaku :) Kim Mingyu X Jeon Wonwoo .and another cast. -a story by naye-