Author's POV
BRUKKK
"Hah?!" kaget Aura dan Alva.
Jelas saja jika sekarang Aura dan Alva menoleh ke arah sumber suara itu. Sumber suara itu pun berasal dari halaman rumah Bara.
"Woi! Siapa disana?" teriak Aura ke arah sumber suara tersebut.
Namun tidak ada yang menjawab.
"Halah, palingan kodok yang katarak gak sengaja nabrak tembok pagar rumah Bara." Aura mendengus. "btw, makasih loh Va. Gue seneng banget dapat poster One Direction. Sorry tadi saking senengnya gue juga sampai meluk elu. Sekali lagi makasih." kata Aura dengan mata yang berbinar melihat poster yang kini ia pegang.
"Sip, santai aja. Lagian si Julia juga lagi sakit katanya. Makanya dia yang nyuruh gue ngantarin ini. Untung tetangga, kalau enggak mah udah gue tolak permintaan dia. Haha." Alva terkekeh. "Oke, gue balik dulu ya. Bye." pamit Alva kepada Aura.
"Iya bye." kata Aura sambil melambaikan tangannya.
Alva yang sudah mendekati motornya pun berhenti sejenak. Ia merasakan seperti ada yang mengawasinya sejak tadi.
Gimana kalau Bara ngeliat Aura meluk gue? Mampus gue.
Lalu dengan secepat kilat, Alva langsung meninggalkan pelataran rumah Aura.
***
Keesokan harinya...
Bara datang ke sekolah lebih awal hari ini. Kalian tau kan tujuan Bara? Yep, dia ingin mengintrogasi sahabatnya, Alva.
Ia berjalan menuju pintu kelas lalu bersandar sambil meminum susu strawberry favoritnya.
Terlihat jika sekarang koridor sekolah masih sepi. Bagaimana tidak? Bara datang pukul setengah enam pagi! Entahlah mungkin baru kali ini ia memecahkan rekor terbaru.
Tak lama kemudian, entah datang dari planet mana, gak panas gak hujan. Datang seorang cewek dengan rambut berwarna-warni dan dengan pakaian ketat menuju ke Bara.
"Apa lagi cobaan ini Ya Tuhan."
Bara yang menyadari kehadirannya pun hanya pura-pura tidak melihat. Ia tau bencana apa yang akan terjadi jika cewek itu menghampirinya.
"Hai Bara. Kok kamu datengnya cepet sih? Kamu sengaja ya, biar ketemu sama aku." ucap cewek itu dengan suara yang dimanis-maniskan.
Padahal cempreng.
"Hei, kamu denger aku gak sih?" sentak cewek itu.
Karena merasa sangat terganggu dengan kehadiran cewek itu, Bara pun mau tidak mau menoleh.
"Lu ngomong sama gue?" Bara menunjuk dirinya sendiri disertai dengan anggukan cewek tersebut.
"Oh kirain sama terong-terongan!" kata Bara dengan senyum licik. Namun cewek itu tetap bergelanyut manja di lengan Bara. "Ih, kamu kok gitu sih sama aku? Ohiya, kamu udah sarapan belum? Kalau belum ayuk sama aku aja ke kantin. Kita sarapan bareng."
Bara mendengus. "Gini ya, kalau gue nanti ke kantin bareng sama lo, mau taroh di mana muka gue?" tatapan Bara menajam. "Dasar murahan."
Bara pun pergi meninggalkan para cabean-cabean tersebut.
***
"Va, gue mau nanya sama lo."
Setelah bertemu dengan Alva, Bara langsung mengajak Alva ke halaman belakang sekolah. Tempat itu sepi dan jarang ada siswa-siswi yang berlalu lalang disana.
"Na-nanya apaan?" kata Alva dengan terbata-bata. Ia takut jika Bara mengetahui kejadian kemarin maka habislah riwayatnya.
"Kemarin lo ngapain kerumah Aura?" tanyanya dengan nada datar.
"Mampus gue!" batin Alva.
"Gue kerumah dia---"
"Gue minta lo jangan bohong." kata Bara dengan penuh penekanan.
Alva menghembuskan napas pelan. "Gue kerumah dia, karena paksaan Julia yang nyuruh gue buat nganterin poster ke Aura. Padahal gue gakmau, tapi Julia tetap aja maksa-maksa gue. Jadi sebagai lelaki sejati, gue gak tega liat Julia kecewa sama gue. Jadi gue anterin deh." jelasnya.
"Tapi harus pakai acara peluk-pelukan?" tanya Bara dingin.
"Itu Aura yang reflek meluk gue. Sumpah, gue gak ada niatan mau ambil Aura dari lo Bar."
Alva menepuk pundak Bara. "Gue tau lo sayang banget sama dia. Tapi lo juga harus sadar posisi lo dimana. Jadi, jangan cemburuan banget."
Bara pun terdiam. Kakaknya juga mengatakan hal yang sama. Jadi ia harus apa?
"Va, gue mau nanya lagi deh sama lo." kata Bara dengan wajah yang tak bisa diartikan. Alva pun hanya mengangkat sebelah alisnya.
"Lo sadar gak sih kalau dari tadi resleting celana lo kebuka?"
***
Garing banget ya hehe. See you :D

KAMU SEDANG MEMBACA
Idiot Batara
HumorArgya Batara. Di cap semua orang sebagai 'Cowok Laknat' dari antara semua cowok yang ada di bumi ini. Yang selalu kicep jika udah dimarahin sama Bunda. Yang selalu cerewet kalau gak ada Susu Strawberry. Yang selalu kejar-kejaran sama Rafa karna ny...