2. Tikungan Tajam

499 41 25
                                        

Bara's POV

Hai, lo semua udah pada tau gue kan? Atau perlu gue perjelas lagi bahwa gue ini siapa? Oke, gakpapa biar lebih jelas.

Nama gue Argya Batara. Biasa dipanggil Bara, Si Ganteng, Si Tajir, Si Laknat, Si Mesum, dan lain-lain. Terserah kalian mau panggil gue apa. Gue bakal terima dengan lapang dada. Eaaa.

Gue berasal dari Planet Pluto. Ohiya, emang Pluto masih dianggap Planet? Kayanya sih, enggak. Yah, sama dong kaya gue yang gak dianggap sama doi. Wkwk. Tapi kemungkinan besar, yang baca ini juga pasti jomblo kan? Elah, ngaku aja kalian! Bener gak?

Oke lanjut. Gue datang ke Bumi dengan bantuan Doraemon yang bersedia meminjamkan Pintu Kemana Saja tetapi entah kenapa Pintu milik Doraemon itu macet. Alhasil, gue ikut Kapal Angkasa Adudu untuk pergi ke Bumi.

Dengan bantuan Probe, gue jadi tau asal-usul Bumi. Wkwk. Makanya gue suka sama Boboiboy! Gue tuh penggemar setia Boboiboy nomor satu! Jadi, bagi kalian yang suka juga sama Boboiboy, cukup jadi penggemar nomor dua aja yah!

Banyak barang gue yang berbau Boboiboy. Dari gantungan kunci, baju, topi, hingga celana dalam gue pun ada yang gambarnya Boboiboy.

Dan yang paling utama adalah gue Manusia. Gue berkelamin laki-laki. Tau laki-laki kan? Ituloh yang punya batang.

Oke sip, sekarang gue mau curhat gapapa kan ya.

Kini gue sedang dilanda rasa cemburu, marah, malu, bingung dan itu semua bercampur menjadi satu. Yaelah kaya Es Campur aja nih. Eh? Malah bahas Es Campur. Oke, back to topic.

Setelah Aura bilang kalau dia gila karena cinta. Entah kenapa gue merasa sangat-sangat kacau! Gue gak mood mau ngapa-ngapain. Gak mood mau ngupil, gak mood mau gangguin Aura, bahkan gue sampai gak mood buat nyuri kolor Rafa!

Rasanya tuh semacam belum memiliki tetapi sudah merasa kehilangan!

Tapi setelah gue denger dari perkataan Rafa. Gue baru sadar. Gue ini siapanya Aura, sih? Gue bukan pacarnya! Tapi kata Rafa, kalau gue sayang sama dia, gue harus perjuangin!

Gue memijat pelipis gue. Bingung maunya hati ini apa. Eak.

Tak lama kemudian, gue mendengar suara motor berhenti di sebelah rumah gue. Gue yakin pasti dirumah Aura.

Gue membuka jendela kamar dengan perlahan lalu melihat ke arah depan rumah Aura. Disitu terlihat.. Seorang cowok datang dengan membawa sesuatu barang yang tidak gue ketahui apa isinya.

Gue menyipitkan mata gue. Kok kaya kenal ya? Bukannya cowok itu Alva? Sahabat gue sendiri? Gue coba untuk lebih mempertajam penglihatan gue dan itu beneran Alva!

Wow!

Apa yang dilakukan Si Sengklek itu?

Gue pun bergegas turun dari kamar gue lalu tak sampai satu menit gue sudah sampai di tembok pagar penghalang rumah gue dan Aura.

Hal pertama yang gue lihat adalah Aura tampak keluar dari rumahnya dengan wajah yang sangat gembira. Lalu tak lama kemudian..

HEI! AURA MELUK ALVA?

Seketika gue syok! Ingin rasanya berkata kasar!

BRUKKK

Saking syoknya, gue berjalan mundur hingga gue gak sadar tersandung pot bunga punya Bunda! Kan sakitnya tuh gak kerasa tapi malunya itu loh.

Dengan secepat kilat, gue langsung memasuki rumah dengan kaki yang agak pincang. Sumpah, ini yang liat gue pasti bakal ketawa ngakak!

Setelah sudah didalam rumah, gue bergegas ke kamar gue yang berada di lantai dua.

Udah kaki pincang! Naik tangga pula! Lengkap banget penderitaan gue!

Tapi yang masih menjadi pertanyaan, kenapa Aura meluk Alva? Apa mereka punya hubungan di belakang gue? Oke, liat besok Va.

*****

Hayooo, Bara mau apain Alva besok. Kepo yaa. Ayo vote and coment biar aku cepet update wkwk.

Idiot BataraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang