BAB I

135 7 0
                                    



Jam 06.06, Arbi dan Dinar sudah berada di jalanan ibukota. Hari ini, mereka berniat datang lebih awal karena Pak Ridwan, selaku guru kesiswaan SMA Putra Indonesia sudah beberapa kali menegur mereka karena terlambat, dan jika mereka terlambat hari ini, Pak Ridwan akan menghukum mereka untuk menyiram tanaman satu sekolah dengan air kolam.

Suasana SMA Putra Indonesia masih sangat sepi. Hanya ada segelintir siswa rajin yang sudah terbiasa berada di sekolah sepagi ini, dan juga ada Pak Munir, penjaga sekolah sekaligus teman curhat Arbi.

"tumben Arbi sama neng Dinar udah disini pagi-pagi" ucap Pak Munir

"biasa Pak, si Dinar mau gantiin posisi bapak" jawab Arbi santai, dan langsung mendapat cubitan kecil dari Dinar

"ih, suka ngaco ya kalo ngomong" ucap Dinar sambil mencubit perut Arbi

"aw!" ringis Arbi geli yang langsung disabut tertawa kecil oleh Pak Munir

"Arbi sama neng Dinar kalo diliat-liat cocok ya." Ucap Pak Munir

"jadi pengen muda lagi saya" lanjutnya

"ha?" ucap Arbi dan Dinar bersamaan, lalu mereka bertatapan ssatu sama lain. Kaget, seolah tak percaya apa yang dikatakan Pak Munir barusan. Selanjutnya yang dilakukan Dinar adalah bergidik ngeri.

"jangan pak kalau sama Arbi, dia suka rusuh." Ucap Dinar

"yaudah ya Pak Munir, saya ke kelas dulu." Lanjutnya

"eh kampret, orang gue maunya sama lo juga, bukan sama Pak Munir." Batin Arbi

***

Hari ini entah kenapa perasaan Arbi begitu senang. Ada rasa bahagia yang menjalar ke tubuhnya. Ini sudah ketiga kalinya Arbi membonceng Dinar naik motornya. Pertama, waktu ia tidak sengaja bertemu Dinar di halte depan sekolah, ia melihat Dinar sendirian disana, seolah ada firasat baik untuk segera PDKT dengan Dinar, Arbi pun langsung menawarkan diri untuk mengantarkan Dinar pulang, dan yang lebih hebatnya lagi, Dinar menerima tawaran itu. Kedua, saat dengan tiba-tiba Dinar menelepon Arbi untuk menjemputnya sepulang Dinar latihan basket, karena orangtua Dinar sedang tidak ada di rumah, dengan cekatan Arbi pun langsung menjemput ke tempat Dinar latihan basket. Dan ketiga, pagi ini, Arbi tahu ini hanya sebuah kebetulan, tapi mengapa begitu meyenangkan?

"ciiieee yang PDKT nya berhasil, senyam-senyum mulu" ucap Nindy

"lo udah jadian nih ceritanya?" tanya Riski

"lagi usaha nih, doain ya" jawab Arbi santai sambil senyum penuh kemenangan

"mentang-mentang lagi jatuh cinta aja lo, terus dateng pagi-pagi ke sekolah, mau mojok lo ya?"

"tau aja lo, nih gua mau mojok sama Nindy" jawab Arbi

"sumpah ya bi, jijik tau gak" ucap Nindy

"gua bilangin ke Dinar mampus lo" lanjutnya

"becandaaa nyet, jangan baper dong, hehe" ucap Arbi

"idih najis" jawab Nindy

***

Hari ini kelas XI IPS 2 sudah ramai anak-anak yang langsung mengerjakan PR Geografi. Sedangkan Dinar, anak perempuan itu dengan santai mendengarkan lagu di smartphonenya dan memakan chocki-chocki kesukaannya.

"din, gue liat pr geografi lo dong," minta Putri

"boleh, tapi nanti chocki-chocki nya 2 ya?" jawab Dinar

"gampang itumah" ucap Putri

"yah, Putri udah masuk, gua gabisa duduk sama Dinar lagi dong," ucap Aji saat segerombolan cowok tukang rusuh kelas masuk.

BinarWhere stories live. Discover now