BAB II

83 4 0
                                    


Bel istirahat berbunyi, seperti biasa Dinar dan Putri langsung menuju kantin, mengisi perut kosong mereka. Biasanya mereka bersama Icha, tapi hari ini dia sedang rapat OSIS sehingga tidak bisa makan bersama Dinar dan Putri di kantin.

Hari ini kantin banjir siswa yang sedang mengantri untuk memesan makanan. Begtiu juga Dinar dan Putri yang tidak mau kalah. Putri memilih tempat duduk yang kosong dan Dinar langsung mengantri untuk memesan makanan.

"gila, rame banget parah" ucap Dinar sambil menggeser tempat duduk sesudah mengantri tadi

"namanya juga lagi istirahat" jawab Putri.

Tiba-tiba Putri tidak sengaja melihat Arbi yang sedang tersenyum ke arah mereka berdua. Putri langsung bisa menebak senyuman Arbi itu ditujukan kepada siapa, tak lain dan tak bukan kepada Dinar.

"idih, cengar-cengir, kayak cinta monyet aja lo" ucap Putri ketika menoleh mendapati Dinar juga tersenyum ke arah Arbi

Tidak ada respon dari Dinar, Putri langsung mencubit perut Dinar

"ih apaan sih, genit deh" ucap Dinar

Makanan yang dipesan Dinar tadi sudah datang, bertepatan dengan datangnya Arbi ke meja Dinar dan Putri

"makasih ya pak" ucap Putri

"Din, nanti temenin gue latihan sepak bola mau gak?" ajak Arbi

"ha?" ucap Dinar

"iya, mau gak?" tanya Arbi sekali lagi

"e.. iya.. ma..u" jawab Dinar susah

"yaudah gue tunnggu ya" ucap Arbi sambil tersenyum

"oke, see ya" jawab Dinar juga sambil tersenyum

"cieee nemenin apa sekalian ngedate nih?" tanya Putri

"bukan ngedate, jadi suporter gue" jawab Dinar

Setelahnya, mereka menghabiskan makanan yang sudah mereka pesan tadi sambil berbicara sampai bel tanda masuk telah berbunyi.

***

Jam sudah menunjukan pukul 16.15 tapi Dinar, Arbi dan teman sepak bola lainnya masih berada di area sekolah karena terhalang hujan. Sebenarnya mereka sudah selesai latihan 30 menit yang

lalu, tapi karena hujan turun begitu lebat, mereka memutuskan untuk tetap berada di sekolah sampai hujan reda. Tapi yang ditunggu tidak juga reda.

"Din, lo yakin nih masih mau nunggu hujan reda? Lo nggak di cariin nyokap lo nih?" tanya Arbi khawatir

"gak papa, gue nunggu reda aja, lagian kan gue juga udah pamit sama nyokap" jawab Dinar

"gue pesenin uber aja gimana? Gue takut lo kesorean" ucap Arbi

"udah gak usah, gue gak enak sama lo juga" jawab Dinar

Sebenarnya jika tadi Arbi membawa mobil, ia akan segera mengantarkan Dinar pulang. Tapi berhubung dia tidak membawa mobil, Arbi tidak tega jika ia harus nekat menerobos hujan sore-sore begini. Arbi selalu membawa sepeda ketika ia akan latihan sepak bola sepulang sekolah. Selain suka sepak bola dan futsal, Arbi juga suka bersepeda, Arbi memang suka olahraga.

"Bi, gimana kalo kita nekat aja" ucap Dinar

"lo gak papa emang?" tanya Arbi

"gak papa, lagian kan hujannya udah mulai reda" jawab Dinar

"yaudah deh, ayo" ucap Arbi

Setelahnya, Arbi dan Dinar menembus hujan sore dengan bersepeda. Arbi mengayuh sepedanya sedangkan Dinar dibonceng dengan berdiri di belakang Arbi sambil memegang bahu Arbi.

BinarWhere stories live. Discover now