part 5

110 10 0
                                    

Udah berapa lama ini ff aku anggurin 😅😅 mianhae mood nerusin ff ini bener bener ambyar 😭 tapi tenang saja pasti aku lanjutin ya meski agak slow update 😧 oh ya baca juga ff baru ku time machine disitu juga ada 2 hyun kok 😃 happy reading 😚

Hyuna berjalan lesu menuju apartemen nya. Setelah dari kantor agency nya pupus sudah harapan 4minute untuk bertahan dan dengan sangat terpaksa harus bubar. Hyuna pusing memikirkan nya belum lagi masalah sang kekasih yang juga belum ada titik terangnya. Lamunan hyuna buyar setelah ada sebuah pesan masuk.

"Jangan mengkhawatirkanku aku akan kembali."

Hyuna tersenyum melihat sebuah pesan yang ternyata dari hyunseung. Dia tenang setidaknya kekasihnya itu dalam keadaan baik baik saja.

Saat masuk kedalam ke apartemen pribadi nya hyuna terkejut ada sebuah sepatu seseorang. Yang artinya ada seseorang di dalam apartemen. Hyuna segera masuk kedalam.

Dilihatnya hyunseung tengah bersandar di sofa dengan mata terpejam terlihat dari gurat mukanya yang benar benar lelah.

"Oppa"kata hyuna lirih

Hyunseung yang merasa ada yang memanggil membuka kedua matanya dan tersenyum melihat hyuna.

"Kemarilah"

Hyuna segera menghambur ke pelukan hyunseung dan menangis sesegukan

"Yak oppa kemana saja kau aishh benar benar membuatku khawatir."

Hyunseung yang mendengar isakan tangis hyuna malah terkekeh

"Maaf telah membuatmu khawatir sayang tapi aku ingin sendiri waktu itu"

hyunseung sambil mengelus kepala hyuna yang masih terisak dipelukanya.

"Aku mengerti." Jawab hyuna lirih.

Hening
Tidak ada kata apapun keluar dari mulut hyuna maupun hyunseung. Seakan mereka berdua benar benar lelah dengan masalah yang menimpa mereka berdua. Hyuna makin menenggelamkan dirinya didada hyunseung sedangkan hyunseung menghirup dalam dalam aroma hyuna ia benar benar merindukan gadisnya itu.

Beberapa jam kemudian setelah menghabiskan waktu berdua hyuna dan hyunseung bermaksud untuk pergi keluar untuk makan malam.
Namun saat mereka berdua keluar dari mobil dan akan masuk kedalam restoran

PUK

Sebuah telur busuk mendarat dibelakang kepala hyuna. Karna kejadian nya terlalu cepat hyuna dan hyunseung tidak bisa menghindar.
Saat beberapa telur busuk akan dilempar kembali kearah hyuna hyunseung segera melindunginya dibelakang tubuhnya.

"DASAR JALANG GAK TAHU DIRI GARA GARA KAU KITA KEHILANGAN HYUNSEUNG OPPA KAMI"

"SEHARUSNYA KAU BERPIKIR DAHULU SEBELUM BERKENCAN DENGAN HYUNSEUNG OPPA"

"MUSNAH KAU KIM HYUNA"

Teriakan beberapa orang yang melempar telur busuk itu membuat nyali hyuna semakin ciut dan menundukan kepalanya dan menahan tangis. Sedangkan hyunseung makin erat memeluknya.

Hyunseung menatap nyalang kearah beberapa orang itu.

"JIKA KALIAN INGIN TAHU SIAPA YANG BERMASALAH DISINI SALAHKAN AKU JANGAN BAWA BAWA DIA" teriak hyunseung

Seketika gerombolan fans fanatik itu terdiam. Sedangkan hyunseung kembali membawa hyuna ke dalam.

Di dalam mobil terdengar isakan tangis hyuna. Hyunseung makin stress sekarang tidak hanya karir nya yang terancam tamat tapi juga hyuna. tentu saja ia tidak ingin memghancurkan karirnya kekasih tercinta nya itu.

"Gwanchana ??" Akhirnya hyunseung memberanikan diri mengelus rambut hyuna sambil mengusap beberapa bagian tubuh hyuna yang terkena lemparan telur busuk.

"Oppa kenapa sekarang semakin rumit kenapa tidak ada yang berpihak kepada kita." Tangis hyuna pecah saat ingat dia menerima makian tadi. Memang hyuna diatas panggung terlihat kuat tetapi yang sebenarnya seperti ini. Dia rapuh

Hyunseung mengacak ngacak rambutnya. Ini semua emang karna ulahnya. Pertama karna berita kencan mereka terbongkar kedua dia bermasalah di grub nya. Alhasil hyuna ikut kena getahnya.

Hyunseung menghembuskan nafas beratnya "Sayang.. apa mungkin kita harus berakhir disini," akhirnya kalimat laknat itu terucap dari bibir hyunseung.

"Andwae oppa andwae" tangis hyuna makin menjadi mendengar kata putus dari hyunseung.

"Oppa bukankah dulu kau berjanji kita akan selalu bersama apapun terjadi. Kenapa kau sekarang seperti ini."

Hyunseung makin tidak tega melihat hyuna. Ditariknya tubuh hyuna dipeluknya erat seakan seperti pelukan terakhir buat mereka berdua.

"Mianhae mianhae.. ini demi kebaikan kita ani demi kebaikan mu sayang oppa tidak mau kau kehilangan karir hanya demi bersamaku. Percayalah jika takdir berpihak pada kita. Aku pasti kembali untukmu."

Hyunseung mengucapkan kalimat perpisahan itu dengan lirih tidak terasa pipinya basah. Dan pada akhirnya dua sejoli itu harus berakhir   dengan berpelukan diiringi tangis yang menyakitkan.

-to be continue-

Aku tahu ini pendek banget mianhae readernim 😂 udah lama banget gak buka ini ff dan kaget readernya udah 1k 😭😭❤ gak nyangka padahal ini ff masih jauh dari kata bagus.. jadi sebagai apresiasi aku buat kalian yang masih setia nungguin aku bakalan lanjutin ini ff yeah 😁 jadi tungguin aja ya.. 👌

 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'll be there for youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang