Kara berlari menuju kamarnya sambil terisak, ia membanting keras tubuhnya ke kasur. Tiba-tiba ponselnya berbunyi menandakan pesan masuk dari Roy.
HARI INI TEMUI AKU DI DESSERT CAFFE
Roy
Dengan malas Kara bangkit dan menatap kearah cermin. Matanya sembab, cepat-cepat ia melesat ke kamar mandi dan mencuci wajahnya.
......
Roy duduk disudut kafe sambil meniup gumpalan asap di cangkir berisi kopi hitam yang selalu menjadi favoritnya.
Seorang lelaki yang terlihat sebaya dengannya melambai pelan kearahnya. Roy yang melihatnya lantas tersenyum tipis seraya menatap bangku kosong didepannya seolah menyuruh lelaki itu untuk duduk semeja dengannya. Dan benar saja, lelaki itu melangkah menuju mejanya dan duduk dibangku itu.
"aku sudah berkarat menunggumu," ketus Roy
Lelaki itu berdecih, "dimana Kara?"
"dia akan datang sebentar lagi. Dengar, disaat ia terpuruk seperti ini, kau harus datang menjadi pahlawan untuknya. Bass memang seorang brengsek dari dulu, bagaimana bisa ia tidur dengan orang lain sementara ia masih berpacaran dengan Kara," jelas Roy sembari meminum kopinya.
"jadi ini maksudmu menyuruhku menemui mu saat ini juga?" lelaki itu mengernyit.
"loh? bukannya kau sudah lama menyukai Kara? sejak SMP hingga sekarang apa kau akan terus memendamnya? apa kau lelaki?" ledek Roy.
Sementara lelaki itu mengangguk pelan seolah menyetujui perkataan Roy.
"apa lagi yang kau pikirkan Zach? Kejar gadismu!" Roy seolah memberi semangat.
"baiklah, akan kucoba" gumam lelaki yang bernama Zach itu.
Disela-sela perbincangan mereka, Kara menghampiri mereka secara tiba-tiba. Wajahnya pucat dan lesu.
"hei Kara! Kau seperti hantu saja, datang tanpa menyapa ku terlebih dahulu" sahut Roy.
"aku melihatmu berbicara dengannya, jadi aku...." Kara terdiam seketika ketika melihat sosok yang tampak familiar, memorinya terputar seketika, mengingat sosok Zach yang dulu hampir saja menciumnya diperpustakaan. Kala itu mereka tengah mengerjakan tugas hingga larut malam. Zach yang saat itu sudah menyukainya terbawa suasana hingga hendak mencium bibirnya, untungnya Kara tak tinggal diam, ia langsung memalingkan wajah.
"Kara.." sahut Roy sambil menepuk pelan bahunya.
"hah?????" Kara terbuyar dari lamunannya.
"mengapa kau tak melanjutkan perkataanmu? Duduklah disini" Roy menunjuk bangku kosong disampingnya.
Kara masih terbengong walau ia mengangguk pelan dan duduk dibangku itu. Zach menatap Kara dengan lekat, berharap pujaan hatinya juga akan menatapnya walau ia tau hal itu tak akan pernah terjadi.
Roy yang merasakan suasana yang begitu asing langsung berkata, "hei Kara, mau pesan apa?"
Kara menghela napasnya pelan, "Aku tidak butuh apapun, aku ingin dia kembali" matanya berkaca-kaca.
Roy memutar bola matanya seraya bersahut, "lupakan si bajingan Bass! Mengapa kau harus menangisinya sementara ia tak pernah memikirkanmu!"
Kara hanya diam sambil mengedip-ngedipkan matanya agar air matanya tidak jatuh.
Roy beralih menatap Zach dan berdecih pelan, "Kara, aku lupa mengatakan padamu bahwa Zach hendak meminta id Line mu"
Zach membulatkan matanya. "kapan aku mengatakannya padamu?" bisiknya kesal. Roy tersenyum kemenangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Teenager's Trouble
Teen FictionMenjadi seorang remaja bukanlah hal yang mudah. Terkadang kita ingin kembali ke masa kecil, tak mengenal tentang rasa sakit akibat cinta, persahabatan, ataupun keluarga. Menjadi seorang remaja sangatlah sulit, melakukan sesuatu yang salah yang diper...