Kedatangan 4 Gadis Misterius

704 30 19
                                    

Nelson POV

Aku kembali memasak sarapan untuk diriku sendiri. Awalnya aku sudah memasaknya, namun Adhit terbangun dan kuberikan sarapanku yang belum sempat kusentuh itu kepada Adhit. Siver selalu saja ingin tahu semua aktivitas yang kulakukan sehingga dia selalu terbang disisiku.

Kulihat Irfan sangat lahap memakan sarapannya sampai berceceran. Aku yang melihatnya membuatku cekikikan sendiri. Siver melihatku dengan tatapan heran. Aku bertanya pada Siver.
"Kenapa kamu melihatku dengan tatapan seperti itu, Siver?" tanyaku pada Siver
"Emm, saya hanya ingin tahu apapun yang tuan lakukan" jawab Siver
"Ahh, jangan panggil aku tuan, Siver. Panggil saja dengan namaku, oke?"
"Oh, baik tu- ah maksudku Kak" jawab Siver tersipu
Aku tersenyum melihat Siver menyebutku 'kak'.

Aku ingin melihat keadaan Yudha saat ini. Aku pergi kekamarku yang sejak kemarin malam ditiduri oleh Yudha dan Irfan. Keadaan Yudha agak membaik. Sekilas, aku melihat di bawah kasurku ada 4 bungkusan yang menarik perhatianku. Aku mengambil keempat bungkusan tersebut. Setiap bungkusan itu memiliki 4 warna berbeda. Ada yang berwarna kuning, merah, hijau, dan biru. Yang menarik perhatianku saat ini adalah bungkusan berwarna biru. Aku membukanya. Didalamnya ada sebuah apel berwarna biru, sebuah 'elytra', dan sebuah helm kaca seperti milikku tetapi ada pita merah muda diatasnya.
Didalam kotak bungkusan hadiah itu juga ada sebuah catatan kecil. Catatan itu berisi :

"Terimakasih atas semua bantuan dari kalian. Akan kupersembahkan 4 buah hadiah ini hanya untuk kalian. Mungkin, hadiah ini tidak seberapa dengan semua bantuan dari kalian. Nelson, gunakanlah hadiah dariku ini disaat kau benar-benar membutuhkannya. Hadiah dariku ini tidaklah dapat digunakan berkali-kali, namun akan tetap selamanya utuh di ragamu.
-E.Ss "

Aku terkejut, bagaimana dia bisa mengetahui namaku? Lalu, siapa E.Ss itu?
"E.Ss? Siapa itu?" gumamku
"Hnnng" rintih Yudha
"Hah.. Y-yudha, jangan dipaksa untuk duduk dulu, berbaringlah. Ternyata kau sudah siuman ya?" tanyaku terkejut
Yudha masih berbaring sembari memegangi kepalanya. Aku memanggil Siver untuk mengobati Yudha.
"Enng, anu, kak. Sepertinya, teman kakak ini mengalami vertigo. Karena, dari kemarin pusingnya engga sembuh-sembuh." jelas Siver
"Be-begitu ya? Apa kira-kira obatnya? Dan apa bisa disembuhkan?" tanyaku khawatir
"Bisa kok, serahkan pada Siver!" jawab Siver mantap
Aku tersenyum senang melihatnya.

*30 menit kemudian
"Bagaimana keadaanmu Yud? Apa masih pusing?" tanya Adhit
"Tidak lagi kok, aku sedikit lemas." jawab Yudha

Aku membawa semangkok sup panas ke kamarku. Aku memberikannya pada Yudha. Yaa, sup ini aku yang masak, tetapi semua bahan dan proses dibimbing oleh Adhit, hehee tidak apa-apa kan?
"Silahkan dinikmati, hati-hati panas yaa." suguhku pada Yudha
"Terimakasih" jawab Yudha singkat

"Eh, guys, aku kemarin melihat kalian memegang bungkusan ini saat kalian pingsan. Aku tersadar di depan rumahku, aku dan juga kalian semua pingsan dan membawa masing-masing 1 bungkusan ini. Apa kalian ingat kejadian semalam dan siapa yang memberikan bungkusan ini pada kalian?" tanyaku panjang lebar sembari mengambil ketiga bungkusan itu dibawah kasurku.
"Eh, emang ada ya? Perasaan baru bangun aku hanya merasa pusing deh" celetuk Irfan
"Aku juga merasa seperti itu sih, cuma pusing ku lumayan parah" sahut Adhit
"Aku ngerasa megang kotak juga, tapi aku mengacuhkannya, kalian tau kan aku siuman ngga bisa bangun?" jelas Yudha
"Gitu ya.. Mmm, aneh. Entahlah aku pun tak tau juga. Tapi, kurasa, yang merah ini punyamu yud, yang hijau ini punyamu dhit, lalu, yang kuning punyamu fan." ucapku sembari memberikannya pada mereka.

*1 Bulan setelahnya
Hari ini cuacanya sedang cerah sekali, aku ingin berkebun saat ini. Aku pun menyiram, memupuk, dan mencabuti rumput liar yang tumbuh di pekarangan rumahku. Sedangkan Adhit sedang melakukan aktivitas di dalam rumah.

[TAMAT] 4Brothers Minecraft Indo FanfictTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang