Saat aku sudah ada di dekatmu, kamu menampilkan sebuah senyuman, tetapi bukan senyuman yang biasanya terpancar pada semua orang. Melainkan satu senyuman penuh arti.
---
Beberapa hari setelah kamu memberikan senyuman penuh arti itu, tak ada lagi senyuman yang menghias di bibirmu.
Sakit? Ah tidak mungkin.
Kulihat dirimu sangat aktif mengoper bola basket pada jam pelajaran Olahraga. Hingga guru-guru membanggakan dirimu.Ada masalah? Mungkin saja. Namun, aku tahu batas wajarku sebagai 'teman' mu. Aku tidak pernah mengganggu privasi mu.
Hingga di tanggal ke dua puluh lima bulan ke delapan, bukan hanya senyuman mu yang menghilang, tetapi juga dirimu.
Iya kamu.
[27 September 2017]
Republish 27 Juni 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Hopeless
Short Story[Completed] Aku selalu mengharapkanmu kembali. Aku selalu menanti kehadiranmu lagi. Aku masih bisa mengingat bagaimana kehangatanmu ketika berada di sampingku. Aku menginginkan semuanya terulang kembali. Tetapi aku mengerti, semua yang telah lalu t...