"Hey, chocochips!"
"Apa kamu bilang?"
"Ih, chocochips!"
Ah, sudahlah.
Terserah.
Dia selalu saja seperti itu.
Memanggilku dengan sebutan Chocochips.
Aku sudah biasa, meski terkadang sebal juga dibuatnya.
Kamu pasti masih bertanya-tanya siapa "dia" yang aku maksudkan itu.
Baiklah, akan kujelaskan agar kamu tidak penasaran.Dia merupakan salah satu spesies dari kaum Adam dan dia juga teman kelasku, namanya Jamie.
Aku mendeskripsikan dia dengan sesosok lelaki yang selalu memakai gel rambut, dan rambutnya dibelah menjadi dua di bagian tengah, selalu mengenakan ikat pinggang warna-warni.
Jika hari ini Jamie mengenakan ikat pinggang berwarna merah, besok pasti hijau, atau kadang kuning.
Ha-ha-ha hampir mirip dengan lampu merah di setiap perempatan.
Awal tahun 2000 memang gaya rambut dibelah dua masih sangat nge-trend di kalangan anak lelaki terutama yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Jadi, terserah mau kamu analaogikan Jamie sebagai anak yang mungkin agak cupu atau gaul banget.Jamie memiliki sepasang mata yang agak sipit dan kulitnya juga cukup putih hampir seperti turunan tionghoa.
Hey, kamu tidak ingin bertanya tentang aku?
Kenalkan, namaku Yuree.
Saat ini, aku masih duduk di bangku SD kelas V dan masih belum berhijab.Lalu, apa hubunganku dengan Jamie?
Kami hanya teman sekelas kok!
Kan, tadi sudah aku bilang.
Hanya teman kelas?
Yakin?
Ah, pertanyaan yang menjebak!
Baiklah aku akan mengaku sekarang.Jika Siti Hawa merupakan makhluk yang pertama yang dicintai Nabi Adam a.s.,
Maka Jamie merupakan makhluk pertama yang disukai olehku.
Mengapa aku bisa menyukai Jamie?
Jawaban singkatnya, takdir.
Mungkin.
Sungguh, sampai hari ini aku tidak memiliki jawaban yang tepat untuk pertanyaan itu.Siapa yang kamu kasih tahu kalau kamu suka Jamie?
Sahabatku, Febri dan Yanti.
Oh iya, ada juga sahabatku yang lain seperti Susi dan Maya.
Apakah saat itu Jamie tahu kalau kamu menyukainya?
Tidak, tentu tidak aku beritahu.
Memalukan.
Sungguh.
Aku juga sudah meminta keempat sahabatku itu untuk menjaga rahasia ini dari Jamie.Jadi, bagaimana kelanjutannya?
Ok, akan aku lanjutkan.
Aku juga tidak tahu pasti sejak kapan rasa terlarang ini terus bertumbuh.
Namun, aku baru tersadar saat kelas V saja.
Aku terus menyimpan perasaan ini dari Jamie hingga kelas VI.
Aku yang saat itu mungkin masih lugu dan polos, sempat berencana untuk menuliskan surat pengakuan ke Jamie sebelum aku lulus SD dan mungkin tidak akan lagi bertemu dengannya.Tapi, peristiwa tak terduga pun terjadi.
Adik kelas perempuanku sudah lebih dulu mengirimkan surat pernyataan cinta pada Jamie.
Dia anak yang cantik, aku mengakui hal itu.
Dan bahkan lebih cantik daripada aku.
Lalu, bagaimana perasaanmu setelah mengetahui hal itu?
Hancur.
Berkeping-keping.
Berserakan.
Tapi syukurlah aku masih hidup, hehe.
Meski tanpa ada lagi Jamie yang mengiringinya.Apa yang kamu lakukan setelah itu?
Apa Jamie menerima "tembakan" dari adik kelasmu?
Setelah itu, aku tidak lagi peduli.
Tepatnya, berupaya keras untuk tidak lagi mempedulikan Jamie.
Sikapku padanya menjadi semakin dingin.
Dan, aku juga tidak tahu sampai sekarang apakah Jamie menerima adik kelasku atau tidak.
Namun, berdasarkan info yang beredar, katanya Jamie menerima adik kelasku dan mereka akhirnya berpacaran.
Selesai.Aku jadi tidak lagi memiliki alasan untuk menyukai Jamie.
Setelah lulus SD aku juga jadi jarang bertemu lagi dengan Jamie.
Meskipun saat SMP aku pernah diundang reuni dengan teman kelas SD, aku sempat berharap dia datang, tapi rupanya tidak.
Sudahlah, Jamie kini hanya masa lalu.
Pertanyaan selingan, kenapa Jamie memanggilmu dengan sebutan chocochips?
Ah, iya aku belum sempat menjelaskan.Itu semua karena aku memiliki tahi lalat seukuran 1 biji selasih sebelum direndam air di atas bibirku.
Ha-ha-ha penjelasannya terlalu rumit ya.
Hmm, kurasa seperti 1 butir gula pasir juga cukup mendekati ukuran tahi lalatku itu.
Jadi, itulah penyebab Jamie memanggilku chocochips.
Konyol memang.
Tapi teringat terus sampai hari ini saat usiaku sudah mau menginjak 22 tahun.Oh, aku lupa.
Sebetulnya saat aku kuliah, kami sempat mengadakan reuni SD.
Rupanya Jamie datang saat itu.
Cukup mengagetkan.
Dia agak gemukan.
Tapi masih seperti Jamie yang dulu.
Meski gaya rambut, gaya berpakaian dan tingginya juga tentu sudah berubah.
Saat itu tidak banyak teman kelas yang hadir.
Sebagian sudah bekerja dan menikah.
Aku pergi bersama Febri dan Yanti waktu itu.
Selepas pulang reuni, Yanti sempat mengatakan hal yang benar-benar mencengangkan.
Yanti sempat satu SMPA dengan Jamie.
Dan kamu tahu tidak, Yanti membongkar rahasia besarku pada Jamie.
Yap! Yanti membocorkan rahasia itu dan sudah memberitahukan Jamie kalau dulu saat SD aku sempat menyukainya.
Aku sempat gempar setelah mengetahui hal itu.
Jadi, selama pertemuan reuni kemarin rupanya Jamie sudah mengantongi rahasia itu.
Ah, hancur sudah.
Betapa memalukannya.
Yanti kejam.
Tapi, sudahlah itu hanya masa lalu kok.
Hanya saja setelah pertemuan reuni itu, Jamie jadi semakin intens mengirimkan aku sms.
Dia juga meng-add akun facebook milikku.Semakin aku selidiki melalui semua sms masuk dari Jamie, aku berfirasat, sepertinya Jamie memberikan sinyal bahwa dia menyukai aku juga.
Aduh, dia sudah terlalu terlambat.
Maafkan aku Jamie, aku sudah terlanjur mempunyai prinsip baru saat itu.
Aku tidak ingin berpacaran sebelum menikah.
Kemudian, bagaimana tanggapan atau sikapmu pada Jamie setelah itu?
Aku tentu saja tidak lagi membalas sms-sms nya.
Aku mengabaikan saja pesan-pesan yang bermunculan dari Jamie.
Aku juga tidak mengkonfirmasi akun barunya di facebook.
Sampai pada akhirnya tidak ada lagi sms masuk dari Jamie.
Selesai sudah urusan ini.Aku cukup berterima kasih pada adik kelasku di SD yang saat itu lebih berani mengirimkan Jamie surat pernyataan cinta.
Sehingga aku bisa mundur perlahan-lahan dan tidak jadi ikut memberikan surat semacam itu pada Jamie.
Aku bersyukur, saat itu Allah masih melindungiku supaya tidak menjalani perjalanan cinta yang salah.
Apalagi saat itu masih SD, duh!Aku harap Allah terus membimbingku dan semua muslim/ah supaya istiqomah dalam 'kesendirian' ini.
Hingga Allah mempertemukan diri ini dengan si dia, sang penggenap setengah agama. Aamiin.
Tsaaah!Hey, Jomblo fii sabililah!
Please, jangan baper (
Sekian tulisan kali ini.
Semoga ada secuil hikmah yang bisa dipetik.
Aamiin...
![](https://img.wattpad.com/cover/123390584-288-kcea210.jpg)