(Aku terlahir setelah beribu tahun terlelap dalam tidur, pertanda tragedi mulai juga lahir disekitarku. Namun aneh! Aku belum mengendus bau itu.)
MATAKU MEREKAH KALA SEMBURAT MASUK LUBANG DADAKU, RASANYA GELI. GELI SEKALI.
MAKHLUK BEREKOR PANJANG NAN TEBAL ITU TERUS SAJA MENGGEROGOTI AKU YANG TAK MAMPU MENGHENTIKANNYA.
••••
KEDUA TANGANKU YANG SUDAH LAMA MENGANGA TETAP SAJA TAK BISA BERTOLAK PINGGANG BARANG SEJENAK KARENA SIBUK MEMANGKU ANAK YANG MENUNGGU MAMANYA HINGGAP MEMBERI MAKAN.
DISISI LAIN MAKHLUK APATIS LAINNYA BERJINGKRAK BERUSAHA MENGAMBIL SESUATU YANG MEREKAH KELUAR DARI TELAPAK TANGANKU. DASAR PENCURI ULUNG.
SEHABISNYA IA BERKUMPUL, ANAK, IBU, DAN AYAH YANG MERANTAU.
IBU MENGAMBIL PARASIT PADA KETIAK ANAK LALU MEMAKANNYA. ANAKNYA PULA TAK MALU MALU MENETEK IBU.
•••
HANGAT. HANGAT SEKALI. MEREKA YANG MEMELUK AKU KALA MALAM MENUSUK DINGIN MASUK KE PORI TUBUHKU.
TAK JARANG PULA ILALANG MENGGELITIK KAKI DIMANA DUNIA SEDANG KUTAPAKI. TIDAK SENDIRI.(sehari itu adalah tahun demi tahun yang kulewati bersama pelukan erat dan tangan jahil mereka. Lalu suatu saat mereka pergi.)
AKU TERBANGUN KALA PAGI.
KALA IBU BERLARI MENGAIS ANAK YANG TAK SEMPAT GATAL LAGI.
KALA MAKHLUK NAKAL DISELA DADA MENGHILANG MENYISA SISA KULIT KACANGNYA.
KALA KICAU PENUNGGU MAMA SUDAH MAMPU TERBANG MENGHILANG DARI PANDANG.
KALA ILALANG TERLEBIH DAHULU MATI TERINJAK PAMAN DENGAN PISAU GERIGI BERKARATNYA.
ENTAH DARIMANA KUTAU KOSAKATA ITU.
PAMAN ITU MEMBAWA BANYAK TEMAN. AKU TAU DIA TAK BAIK.
TAPI AKU TAK TAU MENGAPA AKU TAU.
INIKAH INGATAN SEBELUM KEHIDUPAN, JIKALAU BEGITU INI TAKKAN BERAKHIR BAIK.
YA, ESOKNYA AKU SUDAH TAK BERNAFAS LAGI, AKU DIMUTILASI PAMAN DENGAN RAUT WAJAH YANG MENJADI-JADI.
SELAMAT TINGGAL KELUARGA, SELAMAT TINGGAL KEHANGATANNYA.Aku yang bermuram durja
Wanagama, Playen. 1960.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAILY POEM (SAJAK HARIAN)
Thơ caada kala dimana cinta terpendam yang gusar, tak elak untuk diabaikan namun tak bisa pula diungkapkan. itulah rindu. rangkaian kata yang kuukir menjadi bait-bait puisi, menjadikanku penyajak pecandu rindu. a day, a poem. selamat membaca. maaf pula j...