Sekejap saja

88 6 1
                                    

"Assalamualaikum"

"Wa alaikum salam, gimana tadi tesnya?"

"Sulit yah, soalnya sangat sulit"

"Bukan kah tadi malam kau sudah belajar, kenapa masih sulit"

"Sudah yah, tpi memang sulit"

Setelah itu aku dimarahi habis-habisan oleh ayahku.

Langkah kaki membawaku pergi ke atap rumah, disanalah tempat yang bisa membuatku tenang, aku merasa tentram disana hingga hampir setiap hari aku kesana hanya untuk berdiam diri.
Bintang di malam hari memang begitu indah, terkadang aku berfikir. Mungkinkah ibu ada disana?, dan apakah ia melihatku disini?. Sejenak ku berfikir tentang menyusul ibu, tetapi ada sesuatu yang selalu menyadarkanku

"Hei bocah, lu uda bosan hidup ya?,mau bunuh diri, loncat dari atas?"

"Nggak kok kek, aku hanya melamun saja"

Ya, yang menghalangiku adalah salah satu tetanggaku. Ia sudah tua, dan selalu memarahiku jika dia melihatku diatas atap, maklum lah ia dulu adalah seorang penjaga dibagian pedesaan ia sering menemukan kasus bunuh diri "terutama yang loncat dari atap".

Ke esokan harinya
Aku berjalan kaki menuju tempat pengumuman, sengaja aku tidak menggunakan bakatku karena aku ingin melihat indahnya dunia.

Tiba-tiba, aku melihat gadis itu. Ia berjalan bersama seorang temannya. Hatiku terasa tidak karuan saat melihatnya. Perasaan gugup telah menguasai tubuhku. Ingin ku menyapanya tapi aku tidak bisa. Akhirnya aku hanya mengikutinya sampai pada tempat pengumuman.

Tibalah saat penentuan, papan penentuan pun memunculkan nama-nama yang lolos, nama-nama yang tidak diragukan lagi kemampuannya,
Dan namaku ada disana.

Orang-orang mulai berteriak, jujur aku tidak tahu mereka berteriak karena mereka lolos atau kah karena kesurupan yang jelas suasana mulai gaduh. Mereka yang tak lolos hanya diam lalu pergi dari situ.

Lalu aku melihatnya, senyuman itu, ia tersenyum menatap papan pengumuman yang ada diatas.
Melihat senyum manisnya saja, itu sudah cukup bagiku.

Secara tidak sengaja aku melihat seseorang sedang menangis, dan ternyata dia adalah mas GGM, lalu kutanya

"Mas ngapain nangis lagi?"

"Aku terenyuh dek, aku gk nyangka kamu bisa lolos. Padahal wajahmu tidak menyakinkan"

"Emang wajah saya kenapa mas?"

"Wajah kamu kayak narapidana yang sedang dikejar polisi"

Setelah itu kami berdua menangis bersama sambil berpelukan.

Akhirnya, pengumuman pun berakhir. Satu per satu peserta mulai meninggalkan tempat itu, Begitupun juga aku.

Aku berjalan pulang sendirian dan membayangkan senyuman di wajahnya. Walaupun hanya sekejap, aku sudah sangat bahagia melihat senyum manisnya.

Tiba-tiba asap besar berwarna hitam turun di depanku, angin mulai berhembus kencang. Terlihat ada seorang pria di dalam asap itu, secara refleks aku melompat ke belakang. Perlahan-lahan asap itu mulai menghilang, dan terlihat lah pria tersebut.

Betapa kagetnya diriku, pria itu memiliki wajah yang mirip denganku. Rambutnya panjang dan berantakan seperti duri landak, Ia memakai baju besi berwarna hitam, di tangan kirinya terdapat sarum tangan berwarna hitam dan sebuah batu putih yang menyala, dan di punggungnya terdapat dua buah benda, aku tidak tahu itu senjata atau apa, yang pasti benda itu sangat besar.

Tiba-tiba dia melayangkan tinjunya ke arahku, ia sangat cepat bahkan lebih cepat dariku . Aku mencoba menahan pukulanya dengan kedua tanganku, tetapi diluar dugaan, pukulannya sangat dahsyat, kedua tangan ku tidak dapat menahan serangan sekuat itu, akhirnya aku terpental beberapa meter dari situ hingga tubuhku di hentikan oleh sebuah pohon yang besar. Rasanya aku tidak dapat menggerakkan kedua tanganku. Aku tidak dapat berdiri dan hampir pingsan. Lalu dia berjalan ke arahku. Dengan pandangan yang sudah tidak jelas lagi, aku mencoba untuk tetap membuka mataku.

"Siapa kau, dan mengapa kau melakukan ini padaku?" Teriakku

Ia menatapku dengan tatapan yang penuh dengan amarah.

"Kau tahu siapa aku dan mengapa kau melakukan ini"

"Aku tidak mengerti maksudmu" dengan pandangan yang sudah kabur aku tidak bisa menahannya lagi hingga akhirnya akupun pingsan.


Naga hitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang