Bab 4

194 12 7
                                    

Time is too fast to just admire you.

"Nala!" Teriak seorang gadis yang tengah berlari dikoridor untuk mengahampiriku.

"Ada apa Dis?" tanyaku pada Disa yang masih terengah-engah.

"Ehh.. Hari ini kan hari terakhir kita Ujian, gimana kalo kita main dulu gitu kemana? Ngafe mungkin? Bareng-"

"Maldisa saudaranya Meldiza dengar ya, aku sepertinya hari ini tidak bisa ikut kalian, karena ya.. aku tidak bisa pulang telat walau hanya sedetik, mengerti?" Potongku pada Disa yang langsung memasang muka bete

"Bilang aja kalo karena kak Langga kan! Huh!" Disa lalu melenggang pergi dari hadapanku dan berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya.

Aku tersenyum, kenyataannya aku memang tidak bisa pulang telat hari ini karena dari tadi pesan masuk datang bertubi-tubi di smartphoneku

Aku membuka pintu mobil hitam itu, lalu seseorang dengan seragam SMA dan wajahnya yang masih terpaku pada kayar gadgetnya. Aku tersenyum, sedetik kemudian aku berusaha menyadarkannya.

"Ga." Ucapku

Dia hanya menoleh dan tersenyum tipis lalu menginjak pedal gasnya. Dia membawa mobil ini tidak kejalan biasanya, aku sempat bingung tetapi tak ku pedulikan.

'Toh yang penting dia tau jalannya'

Aku menyalakan radio dan terputarlah sebuah lagu, yang sudah sampai pada bait pertengahannya.

"I knew i need you, but i never showed"

aku melanjutkan bait berikutnya

"But i wanna stay with you, untill we're grey and old"

"Aku juga mau bareng kamu sampai tua Na" Jawab Langga sambil terkekeh, aku hanya diam melongo menatapnya.

Langga tersenyum melihatku lalu mematikan radionya, aku yang tadinya ingin protes tiba-tiba menjadi terperangah ketika Langga meneruskan lagunya dengan begitu Indah. Ya Tuhan, bahkan suaranya adalah suara malaikat!

"Just say you won't let go.. just say you won't let go"

Senyum tipisnya tertoreh kearahku, bahkan entah sejak kapan itu jadi senyum kesukaanku, entah sejak kapan aku jatuh cinta juga pada senyum itu.

"Na, mau ikut aku?" tanya seseorang di samping ku tiba-tiba.

"Ikut kemana?" tanyaku mulai menebak-nebak.

Langga diam, kembali serius dibalik kemudi mobilnya. Setelah beberapa menit mengemudi ia memarkirkan mobil nya tepat di sebuah toko buku.

"lho kok kesini ga?" aku mengerutkan dahiku, kenapa harus ke toko buku? memang langga mau beli buku apa?

Bukannya menjawab pertanyaanku Langga justru menggenggam tangan kananku dengan erat, dan melangkahkan kakinya ke dalam toko buku. Masih dengan tangannya yg menarik-narik tanganku, ia membawaku ke rak paling belakang toko buku ini.

Mengambilkan sebuah buku note dan memberikannya padaku, aku sedang tidak ingin bertanya jadi kalian jangan menunggu dia akan berkata apa.

"Pakai untuk menulis, jangan kamu makan bukunya"

"Langgaaaaaaa...."

"Aku bercanda Na"

Manusia  satu ini  biasanya memang hanya buat kesal lagi dan lagi, dibalik wajah cuek nan dinginnya terdapat bakat-bakat menjadi makhluk paling menyebalkan sejagat raya ini. Serius deh aku tidak bohong.

S E M E S T ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang