Datang

202 29 4
                                        

Hari yang telah ditentukan pun tiba, klub basket yang berisi anggota Kiseki no Sedai telah sampai di tempat trainning camp diadakan, kecuali satu sekolah, Seirin.

Keterlambatan Seirin disebabkan oleh kecerobohan Kagami Taiga yang terlalu semangat untuk mengikuti pelatihan ini dan membuatnya tidur terlambat, otomatiis dia juga bangun terlambat.

Sebagai tokoh utama dalam serial animenya, sudah pasti SMA Seirin sangat dinanti dan diharapkan akan datang membawa hal yang lebih menarik setelah memenangkan piala WinterCup lalu. Sudah pasti bahwa para pemain reguler Seirin akan datang membawa hal yang tidak pernah mereka tunjukan sebelumnya.

Tidak menutup kemungkinan pemain cadangan lainnya juga pasti tidak akan kalah dengan pemain reguler.

Tapi, seberapa hebatnya mereka, tetap saja mereka tidak akan bisa mengalahkan Rakuzan, semua terlihat oleh mataku dan karena aku absolut.

===√===

Di sebuah gedung olahraga yang terbilang cukup luas, terlihat sudah ada lima sekolah yang berkumpul di dalamnya.

Diantara lima sekolah tersebut, empat diantaranya sedang melakukan latih tanding, diantaranya SMA Touo yang berhadapan dengan SMA Yosen, dan SMA Rakuzan yang melawan SMA Shutoku.

SMA Kaijo mendapatkan giliran istirahat setelah sebelumnya berhadapan dengan SMA Touo dan berhasil memenangkan pertandingan dengan selisih 2 angka.

Kise Ryouta yang merasakan panas di dalam gedung olahraga memutuskan untuk keluar mencuci muka dan mencari udara segar. Setelah membasuh muka dan sedikit membasahi kepalannya, dia memutuskan untuk kembali ke gedung olahraga sambil mengeringkan kepalanya dengan handuk berwarna hijau muda.

Jika kita menilik ke belakang, sebenarnya handuk tersebut adalah handuk milik Midorima yang dulu pernah dia pinjamkan kepada Kise saat dia datang untuk melihat pertandingan antara Kaijo dan Seirin. Memang handuk tersebut sudah dikembalikan oleh Kise, tapi pada akhirnya handuk itu kembali berada di tangan Kise setelah dia meminjam handuk tersebut pada Midorima sesaat setelah selesai pemotretan dimana lokasinya berada di dekat SMA Shutoku.

“Kau kan artis, nandodayo! Setidaknya bawa handukmu sendiri!” Itu adalah kalimat yang diucapkan Midorima saat menyerakan handuknya pada Kise.

Meskipun marah-marah tetap saja dia memberikan handuknya. ‘Dasar Tsundere’ batin Kise sedikit terkekeh saat mengingat kejadian lampau itu.

Tinggal dua langkah lagi untuk sampai di pintu gedung olahraga, langkkah kaki Kise dihentikan oleh suara derit yang berasal dari gesekan antara karet rem dan ban bus yang ditumpangi SMA Seirin.

“Ah, akhirnya sampai juga. Kuroko sebaiknya kita cepat?” Kagami yang pertama kali keluar sudah tidak sabar untuk menyerbu gedung olah raga.

“Sebaiknya kau tidak terlalu terburu-buru, Kagami-kun.” Kuroko keluar dari bus dengan santai dan tak lupa mengingatkan cahayanya.

“Furi, kau tidak apa-apa?” tanya Fukuda yang melihat gelagat ketakutan pada diri Furihata.

“Aku tidak apa-apa, Fukuda. Jangan khawatir.” Jawaban Furihata hanya dibalas ‘Hm' singkat oleh sang penanya.

Kini semua pemain beserta pelatih Seirin sudah turun dari bus. Memutuskan untuk segera menuju gym agar tidak terlalu banyak membuang waktu, walaupun sebenarnya mereka sudah terlambat. Namun langkah mereka dihentikan dengan suara cempreng yang memanggil..

“Kurokochii!”

Suara Kise terdengar sangat keras saking senangnya bisa bertemu dengan Kuroko, tak hanya mengagetkan para pemain Seirin, tapi para atlit basket yang berada di dalam gym juga sedikit terkejut dengan Kise yang tiba-tiba berteriak dan lari meninggalkan gym.

Dia Furihata KoukiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang