Awal baru

46 4 3
                                    

"Jadi lo Intan ya.." Al bertanya dengan sedikit gugup, ia merasa bersalah karena ia tidak sengaja memarahi Intan kemarin dan tadi pagi juga menabraknya. "Maaf ya kemarin gue marah-marah, tadi pagi juga gue nabrak lo.. maaf banget ya gue nggak tau kalo itu lo. Lo gakpapa kan?"

"Iya.. gue gakpapa kok. Udah lupain aja, wajar kok kalo lo nggak inget. Kan kita udah lama nggak ketemu" Intan menjawab dengan halus dan tenang membuat perasaan Alvaro lega.

"Oh jadi yang lo bilang pelayan baru itu Intan? Wah parah lo Al, cantik kayak gini dibilang pelayan" Bagas kaget dan sedikit memuji Intan sambil tersenyum. "Lo bisa aja si Gas.." Intan hanya tersenyum.

"Iya, gue kan nggak tau" Alvaro tampak menyesal. "Oh iya tadi pagi lo bawa es krim banyak banget, mau lo bawa kemana?" Lanjut Alvaro.

"Oh itu, tadi pagi sebenernya gue mau bagiin es krim ke anak-anak panti. Gue lagi pingin mainan sama anak-anak kecil soalnya.. hehe.." jelas Intan.

"Lo suka mainan sama anak kecil?" Tanya Alvaro.

"Iya.. gue suka banget mainan sama anak kecil"

"Yah.. gue ngerusak acara lo dong berarti.. maaf ya" Al menunduk merasa bersalah.

"Udah gakpapa kok.. lagian gue juga nggak jadi mau bagiin es krimnya, sepeda gue rusak. Tapi beneran gakpapa kok" Intan berusaha tersenyum dan tetap tenang walaupun dalam hatinya merasa sedih karena gagal membagikan es krim kepada anak-anak kecil.

"Kalo lo mau, bareng gue aja bagiin es krimnya, naik motor gue. Itung-itung buat nebus rasa bersalah gue." Alvaro menawarkan diri kepada Intan.

"Nah bener tuh, jadi cowo harus tanggung jawab" Bagas ikut berbicara.

"Nggak usah Al, ntar gue malah ngerepotin lagi" Intan menolak dengan halus.

"Nggak kok, nggak ngerepotin sama sekali. Apalagi lo kan temen gue dari kecil, udah lama juga kita nggak main bareng" Alvaro memberikan senyuman kepada Intan. Berharap ia mau menerima ajakannya tersebut.

"Yaudah deh kalo gitu.. lo mau ikut nggak gas?"

"Oh nggak, gue nggak ikut. Gue lagi sibuk persiapan sidang, biar cepet-cepet wisuda, hehe..." Bagas memang saat itu sibuk dengan persiapan sidangnya di kampus.

"Yaudah kalo gitu, gue sama Al aja. Btw.. lo nggak kuliah Al?"

"Oh, besok gue lagi nggak ada mata kuliah, jadinya aman buat nganterin lo" Alvaro tertawa tipis meyakinkan Intan.

"Kalo gitu gue tunggu jam 9 ya besok"

"Oke mbak sarjana.. haha.." Alvaro tertawa menggoda Intan.

Mereka kemudian melanjutkan pembicaraan mereka, saling melepas rindu karena telah lama tidak bertemu.

***

"Al.. tumben pagi-pagi begini sudah rapi, mau kemana sayang?" Tanya mamanya Alvaro yang sedang menyiapkan sarapan pagi.

"Ini ma.. Alvaro mau nganterin Intan ke panti"

"Ke panti? Mau ngapain Al?" Tanya papanya Al yang sedang sarapan di meja makan.

"Intan mau bagiin es krim ke anak-anak panti pa.. tapi sepedanya rusak, jadinya Al antarin mumpung nggak ada mata kuliah hari ini" Al ikut gabung dengan papanya di meja makan.

Sementara itu dirumah Intan...

"Loh sayang.. mau kemana?" Tanya ibunya Intan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BALON CANTIKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang