#3.R.I.P Rab. (Teman Baru yang hanya sebentar)

68 1 0
                                    

23 September 2017

Setiap orang pasti punya hewan kesukaan yang ingin sekali untuk mereka pelihara, termasuk aku. Bukan, bukan maksudnya melihara aku, tapi aku termasuk orang yang punya keinginan itu. Ada yang suka anjing, kucing, burung , harimau, anakonda, bahkan T-rex , atau mungkin buaya , buaya darat(mungkin saja kan?). Aku,ada beberapa hewan yang ingin aku pelihara sejak kecil namun belum kesampaen, KELINCI.
Aku suka banget sama Kelinci dari kecil, Lucu aja kelihatannya gitu, punya badan kecil, lompat-lompat, kuping panjang, aku yakin di alam liar , kelinci ini paling banyak temannya, dia pasti suka dengar curhatan binatang lain, terbukti dari kupingnya yang panjang.

Setelah berapa lama aku berkeinginan memelihara kelinci, akhirnya kemarin 22 september 2017, aku beli seekor kelinci anggora putih. Waktu dia sampai ke kosan, aku langsung foto dia, langsung upload instagram dan fb. Aku merasa senang, akhirnya aku bisa punya seekor kelinci.
Berhubung karena aku memesannya mendadak,jadi aku belum sempat menyediakan kandang untuknya, terpaksa dimasukkan ke kardus untuk sementara.

Aku telpon doi,supaya dia yg ngasih nama kelincinya, tapi malah gamau, yaudah aku kasih nama yang gampang aja,Uvuvwevwevwe Onyetenyevwe Ugwemubwem Ossas. Enggak, enggak, bukan itu, kalau itu gak gampang, bilangnya aja mulut sampai berbusa.
Aku kasih nama RAB.Iya memang gak kreatif sih.

Si rab aku taruh digudang selama satu malam, aku sediakan sayur satu helai dan beberapa butir makanan jadinya, yang seperti wiskas itu loh.

Keesokan harinya, tepatnya tadi pagi , aku bangun tidur, ku terus mandi, tidak lupa  menggosok gigi, habis mandi ku tolong ibu membersihkan tempat tidurku. Lalu aku cek keaadaan si Rab, aku kaget lihat dia sudah tergeletak lemas, meskipun masih bernafas, tapi dia sudah tidak bisa berdiri.Aku bingung gimana caranya ngurus kelinci, akhirnya aku cari di Google, gak ada satupun yang bisa membantu, aku bawa keluarkan dari dus dengan maksud supaya dia tidak stress, tapi tetap gak ngaruh. Aku kasih kain dibadannya karena aku pikir mungkin dia kedinginan, tetap saja tidak ngaruh. Aku habis pikir, mana aku lagi kerja, gak tau harus gimana. Satu-satunya cara adalah kasih si kelinci obat sekaligus vitamin. Aku ingat masih meyimpan Fatigon Multivitamin di lemariku, aku ambil, terus aku leburkan dalam sendok, lalu aku teteskan sedikit demi sedikit demi sedikit kemulutnya. Aku biarkan sebentar, tiba-tiba temanku bertanya,

"Kenapa kelinci lu?"

"Gak tau nih, kayaknya kedinginan deh, " sambil terus mengelus kepalanya.

"Coba jemur di sinar matahari, itu kenapa merah-merah bulunya? " katanya penasaran karenaemang si Rab kelinci putih.

"Gw kasih fatigon,"

"Lah, kocak kali lu ya, masa fatigon, sekalian aja kasoh bodrex nih"

"Dikampung kalo ayam gw sakit, gw kasih obat gtu,"   jawabku percaya
diri.

"Itu kan beda, ayam mah semua dimakan, t*i aja dimakan" katanya kesal.

"Lah, kan sama aja. Tadinya mau gw kasih tolak angin, tapi gw ragu"

"gila lu ya, bisa koid itu kelinci"

"Yang penting kan coba dulu, dokter hewan gak ada yang dekat, mau gimana lagi coba" masih mengelus kepala si Rab.

"Yaudah sini jemur aja, " sambil memasukkan si Rab ke dalam kardus kecil, lalu membawanya keluar tepat berada dibawah sinar matahari pagi.

Karena aku sudah putus asa, aku biarkan saja. Sembari kerja, aku melirik keluar apakah si Rab bisa gerak atau enggak. Jam terus berganti, dan temanku keluar untuk melihat keadaan si Rab.

Dia seperti terpelongo, lalu masuk kedalam ruangan sambil teriak.

"Kelinci lu koid beneran, bego!!!"

"Serius lu?" karena tidak percaya, aku keluar untuk melihat keadaannya, namun benar, dia sudah koid.

Aku merasa bersalah sudah membeli dia tapi malah tersiksa lalu mati begitu saja. Aku masih belum tahu pasti apa sebanya

Semoga Kau tenang disana Rab, maaf sudah membuatmu menderita.

Setelah semua temanku tau, ada seorang bertanya:
"Kelinci lu yang kemarin mati?"

"Iya"

"Kok bisa??"

"Ya mana gw tau, orang udah gw sediain makanan semalam dikardusnya"

"Minumnya?"

"Engga, katanya kelinci ga perlu dikasih minum" jawabku polos.

Lalu, sekali helaan nafas temanku berkata :
"Goblok lu!!"

My Daily Notes (siBatak dodol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang